1. Sudden Change

4.4K 281 14
                                    

Aneh. Haechan yakin ada yang aneh. Entah apa yang salah, tapi haechan yakin ada yang berbeda kali ini. Jantungnya berpacu semakin cepat, dan pipinya tiba-tiba memanas.

Apa-apaan? Apakah ada yang salah dengan dirinya? Atau memang kejanggalan yang haechan rasakan benar adanya? Kenapa tiba-tiba hatinya jadi berdesir? Tidak. Haechan yakin pasti ada yang salah.

"S-sorry, gue ke toilet bentar yaa. Lanjut aja gausah dipause." ucap haechan sambil bangun dengan cepat dari posisinya di sela-sela sesi movie nightnya bersama teman-temannya, Mark, Renjun, Jeno, Jaemin, Chenle, dan Jisung. Teman-teman sekompleknya yang sudah haechan kenal sejak mereka duduk di bangku SD.

Sekilas tentang haechan dan teman-temannya, perbedaan umur yang tak terlalu jauh membuat mereka akrab dengan mudah sejak kecil. Mark si paling tua, Renjun, Jeno, Jaemin, dan Haechan satu tahun di bawah Mark, Chenle dua tahun di bawah mark, dan ada Jisung si paling muda yang setahun lebih muda dari Chenle.

Awalnya, hanya mark dan haechan sajalah yang tinggal di komplek perumahan mereka. Mark dan Haechan adalah yang pertama kali pindah ke komplek perumahan tersebut, kemudian disusul dengan Chenle, Jeno, Renjun, Jaemin, dan Jisung secara bergantian.

Sebelum kedatangan mereka, Mark dan Haechan selalu menghabiskan waktu berdua saja. Berangkat sekolah berdua, pulang sekolah berdua, bermain berdua, apapun selalu berdua. Namun setelah mereka kedatangan 5 teman lainnya, kini mereka selalu menempel bertujuh. Berangkat sekolah bertujuh, pulang sekolah bertujuh, bermain pun harus selalu bertujuh. Ya meski sekarang mereka sudah tidak benar-benar selalu berangkat bersama lagi, mengingat chenle dan jisung masih di bangku SMA sementara Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin sudah di bangku kuliah, namun tetap saja sesekali Mark, Renjun, Jeno, Haechan, dan Jaemin akan mengantar atau menjemput Chenle dan Jisung di sekolahnya.

"Tunggu gue ikut, chan" potong mark ikut bangun dari posisinya, tepat di sebelah haechan karena mereka sejak tadi duduk bersisian

"Ng-ngapain?" protes haechan cepat, yang langsung mengundang hening dari teman-temannya. Dan jisung yang sejak tadi memegang remote TV pun langsung menekan tombol pause seakan-akan mendukung semua orang untuk semakin fokus terhadap Mark dan Haechan. Pasalnya mark dan haechan itu sudah sangat wajar saling mengekori tanpa perlu bertanya satu sama lain. Dari mereka bertujuh, mark dan haechan bisa dibilang yang paling dekat. Jadi saat mereka mendengar Haechan mempertanyakan kenapa Mark ingin mengikutinya, tentu saja sedikit terasa aneh bagi teman-temannya. Bukannya biasanya mereka memang saling menempel satu sama lain?

"Gue mau sekalian ambil snack di dapur" ucap mark santai sambil mulai berjalan meninggalkan sofa bed tempat mereka berkumpul.

"Ih lo diem aja di sini. Biar anak-anak gak pause filmnya. Nanti biar pas balik gue bisa nanya ke lo apa aja yang udah gue lewatin" ucap haechan mengelak. Meski itu bukan jawaban sesungguhnya, sepertinya teman-teman haechan lainnya bisa menerima alasan itu, karena tak lama setelahnya jisung pun kembali menekan tombol play di remote tvnya.

"Udah bang lo tunggu aja, biar kak haechan turun sendiri. Cepet duduk dah gue penasaran ini filmnya." ucap jisung kembali fokus kepada layar tv di depan. Dan jaemin, jeno, renjun, chenle pun ikut kembali fokus ke layar.

"Tuh denger kak. Lo diem aja di sini udah duduk. Gue kebelet. Bentar doang kok, ntar gue ambilin snack sekalian." ucap haechan sambil mendorong kembali tubuh mark ke sofa dan menyuruh mark untuk duduk, dan setelahnya haechan langsung berlari ke arah tangga dan menuju ke arah dapur di rumah Jisung.

***

Haechan tidak pergi ke toilet. Ya dia memang tidak ada rencana ke toilet. Dia hanya butuh kabur sebentar untuk menetralkan debar di jantungnya. Jadi disinilah haechan sekarang, di dapur jisung, duduk, termenung memikirkan apa yang tadi sempat terjadi dan tanpa aba-aba berhasil membuat jantungnya berdebar.

Tension (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang