3. Cross Swords

2.2K 237 13
                                    

"Sleepover time!" pekik chenle tiba-tiba di tengah-tengah agenda makan malamnya bersama teman-temannya, Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, dan Jisung.

"Hari ini?" renjun bertanya bingung. Karena berdasarkan perhitungannya, agenda menginap mereka harusnya masih minggu depan.

Ya, selain memiliki agenda rutin menonton film bersama setiap seminggu sekali, mereka juga memiliki agenda rutin lainnya, yakni menginap bersama tiap sebulan sekali. Sebuah kegiatan yang tadinya mereka pikir hanya akan berjalan untuk beberapa bulan pertama saja, namun lihat lah sekarang, sudah 3 tahun sejak mereka membuat agenda menginap bersama, dan sampai sekarang mereka masih melakukannya.

"Masih minggu depan nggak sih?" kali ini jeno yang menjawab, mengkonfirmasi pertanyaan Renjun.

"Extra sleepover! Soalnya nyokap gue ternyata gabisa pulang hari ini. Jadi abang-abang yang gue sayangi, tolong nginep soalnya gue masih kebayang setan yang kemaren kita tonton." ucap chenle memasang wajah memohonnya.

"Yah tapi gue udah janji mabar sama anak-anak kampus. Pasti sampe subuh" mark menjawab.

Dan tak lama, jeno pun juga ikut membuka suaranya, "Gue, Renjun, Jaemin juga ada project yang harus dikerjain. Habis ini kita mau ke rumah Elga udah janji nginep buat kelarin projectnya." dan dibalas anggukan oleh Renjun dan juga Jaemin.

Chenle yang mendengar teman-temannya tak bisa menemaninya pun memasang wajah sedih dan kini mulai menatap haechan lekat dengan pandangan penuh harap bak anak anjing yang lucu.

"Gue juga sebenernya ada project yang harus dikerjain, sama kaya Jeno, Renjun, Jaemin" - ucap haechan, dan wajah chenle pun semakin menyedihkan - "tapi kelompok gue ngerjainnya online kok. Jadi gue bisa nemenin lo." lanjutnya dan langsung mendapat respon peluk dari chenle yang kebetulan ada di sebelahnya.

Sementara di sisi seberang mereka, jisung dengan wajah masamnya pun membuka suara, "Gue juga bisa kok le. Kan gue tadi juga udah bilang kalau gue bisa. Kalau bang haechan gabisa dan mau kerjain tugas gapapa. Gue aja yang nemenin."

"Kalau berdua doang kan ga seru ji. Minimal bertiga lah."

"Berempat kalau gitu, sama gue." kini mark tiba-tiba kembali membuka suara, memotong ucapan chenle

"Ngapain?" tanya haechan dan nadanya terdengar tak terima

"Ya nginep juga? Lo aja bela-belain nugas di rumah chenle. Kalau gitu gue mabarnya di sana aja" balas mark

"Yaudah kalau gitu kalian bertiga aja yang nginep. Chenle, Jisung, Kak Mark. Gue nugas di rumah. Lo, jagain bocil-bocil" ucap haechan sambil menatap mark tajam, seakan-akan memerintahkannya untuk menjaga Chenle dan juga Jisung

"Ih?? Gamau! Kak haechan, ayo nginep. Gamau kalau gak ada kak haechan" rengek chenle, dan haechan yang tadinya masih menatap mark pun kini dapat melihat mark sudah merubah ekspresinya menjadi senyum penuh kemenangan.

Ya, mark tahu bahwa haechan lemah terhadap chenle. Haechan selalu menganggap chenle menggemaskan dan haechan selalu mengatakan pada mark bahwa dia benar-benar ingin memiliki adik seperti chenle. Dan mendengar chenle merengek langsung kepadanya, mark yakin haechan tak akan mampu menolak manusia yang menurutnya paling menggemaskan.

"Iya iya, gue nginep." jawab haechan akhirnya dan mereka pun kembali menyantap makanan mereka.

***

Haechan memutuskan untuk pulang ke rumahnya terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah chenle. Mempersiapkan bajunya, buku-buku dan perkakas tugasnya, serta mandi terlebih dahulu agar sesampai di rumah chenle dia hanya tinggal melanjutkan tugasnya, dan langsung tidur tanpa perlu mandi lagi.

Tension (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang