[Eps.5] Desa Sihir.

150 104 221
                                    

"Liora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Liora... Liora... Lio? kau tak apa?" ucap seorang pria yang bukan lain adalah rekanku sendiri yang berusaha membangunkan ku.

"Dimana aku?" tanyaku pada Endrick.

"... kita, sedang berada disebuah desa"

"Oh ya, mengapa saat itu di gua kau sering mengigau? dan setelah kau mengigau kau tidak bisa dibangunkan seolah-olah kau sedang tidur abadi" ucap Endrick.

Benar tampaknya aku mengalami tidur abadi dengan kenangan itu.

Endrick menjelaskan apa yang mereka alami saat berusaha keluar dari dalam goa yang penuh jebakan disetiap dindingnya hingga mustahil kami bisa keluar dengan selamat tanpa bantuan dari vampir wanita itu.

Mimpi yang sangat panjang membuatku ingin menghapus ingatan yang menyakitkan itu dan mempertahankan ingatan yang menurutku indah dan layak untuk diingat, akan tetapi aku sedikit takut bila aku tidak sengaja menghapus ingatan yang penting pada ingatan pedih.

ฅ⁠^⁠•⁠ﻌ⁠•⁠^⁠ฅ

Aku sedikit demi sedikit mulai mengingat kenangan masa kecil didesa ini, aku memang pernah tinggal didesa ini setelah kabur dari penculikku dimasalalu dan melatih diriku dalam pertarungan yang akan kuhadapi dimasa kini. Serta mengembangkan kekuatan yang ibuku turunkan padaku untuk kugunakan diwaktu yang tepat nanti.

"Salam pendekar, bagaimana kabar rekanmu?" tanya seseorang kepada Endrick.

Suara ini? ini sangat familiar Endrick sedang bicara dengan siapa?

"Iya dia sudah kembali sadar meski tubuhnya sedikit lemah apa akibat dia tidak makan selama tidur abadinya?" ucap Endrick.

"Mungkin saja, aku hanyalah guru pedang bukan seorang tabib" jawabnya.

Meski samar-samar akibat dinding rumah yang terbuat dari tumpukan bambu tapi aku berusaha mengidentifikasi wajah yang sedang berbicara dengan Endrick, dan sampai akhirnya aku mampu mengingat wajahnya.

Ternyata dia...

ฅ⁠^⁠•⁠ﻌ⁠•⁠^⁠ฅ

Aku sempat berpikir keras tentang mengapa ingatan itu kini muncul kembali datang padaku meski sudahku kubur dalam-dalam dan berharap tidak akan muncul kembali. Dengan atau tanpa sebab yang jelas dan alasan yang kuat dengan kembalinya ingatan itu membuatku tidak tenang seakan-akan ada suatu peristiwa yang akan terulang kembali.

"Apa kau melamun Liora?...Liora ada apa dengan mata kananmu? apa kau baik-baik saja?" tanya Endrick.

"..."

"Liora? HEI KAU BAIK-BAIK SAJA?" sentak Endrick yang berusaha membuatku tersadar,

"Ada apa?" ucapku sembari melihat wajah Endrick yang seperti mengkhawatirkan sesuatu.

Eternal Thirst || New Stage [PEROMBAKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang