2.25

3K 485 27
                                    

June, 19th 2015

Hari ini Louis akan menceritakan sebagian kisah hidupnya pada seseorang. Terdengar hal yg mudah namun untuk Louis berbeda. Dia tidak pernah menceritakan masa lalunya pada orang lain, terlalu sakit untuk diingat.

Dan disinilah Louis berada, ia memegang kemudi mobilnya sambil menghembuskan napas panjang. Setelah itu ia melepas seatbelt dan keluar dari mobil.

Fillain yang menyadari kedatangan Louis, melempar senyum. Cowok itu memakai pakaian yang kasual, hanya t-shirt putih dengan jeans yang sudah robek di bagian lututnya-tipikal Louis.

"Maaf, membuatmu menunggu." Louis menyunggingkan senyum kaku, yang disambut anggukan dari Fillain.

"Ok, kita bisa pergi sekarang."

Ini kali pertama Louis membawa mobil mewahnya di hadapan Fillain.
Louis membukakan pintu penumpang untuk Fillain, kemudian ia memutari kap mobil dan memposisikan dirinya dibalik kemudi.

Louis pun mulai melajukan mobilnya menuju tempat tujuan. Sebenarnya mereka akan pergi ke apartment Louis. Pantas saja Fillain merasa hatinya berdebar-debar tak karuan. Entah karena senang atau malah cemas dengan apa yang nanti akan terjadi disana.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di apartment super mewah ini, itu karena Louis membawa laju mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Louis membukakan pintu dan mempersilahkan Fillain masuk.

"Anggap rumah sendiri, Miss." Goda Louis sambil tersenyum canggung, lalu menghilang dibalik dinding penyekat ruang tengah. Mungkin menuju dapur.

Fillain duduk di sofa ruang tengah apartment yang elegan itu. Warna coklat muda mendominasi ruangan ini. Mulai dari furniture, karpet berbulu hingga barang-barang diatas sebuah meja bundar di tepi ruangan.

"Hey, kau mau es krim ?" Tanya Louis yang tiba-tiba saja ada di hadapannya dengan sebuah mangkuk panjang berisi beberapa scoop es krim.

"Tentu saja aku mau," Seru Fillain lalu menepuk sofa disebelahnya, mengisyaratkan Louis untuk duduk disana.

"Apa yang biasanya kau lakukan jam segini ?" Tanya Fillain, setelah merebut sesuap es krim dari mangkuk Louis.

"Hm entahlah, mungkin menonton film ?" Jawab Louis sambil mengedikkan bahu.

"Yaaah, aku baru saja menghabiskan waktu soreku dengan menonton film." Fillain mendesah lalu mengerucutkan bibirmya seperti anak kecil. Membuat Louis tertawa geli memerhatikan tingkah gadis itu.

"Aha! Aku tahu!" Seru Fillain yang menjentikkan jarinya lalu menegakkan posisi duduknya.

Fillain membuka mulutnya hendak bicara namun dering handphone Louis menginterupsi. Louis meletakkan mangkuknya di sofa lalu merogoh saku jeans celananya.

"Ya, Niall ?"

"Hey Louis, bisakah kau datang ke bar biasa ?"

Louis mengerutkan keningnya tak langsung menjawab. "Tak bisa, lain kali saja."

"Oh ayolah Lou, hanya sekali ini saja. Ada Liam dan Zayn juga disini."

Ia melirik Fillain yang kini menatapnya sambil menyuapkan sendok penuh es krim ke mulutnya. Seakan meminta izin.
"Tapi aku benar-benar tidak bisa Niall!"

Fillain tiba-tiba menyentuh lengannya pelan, "Ada apa? Kau harus pergi? Boleh aku ikut?"

"Ah kau tidak seru, kapan lagi kita berkumpul bersama seperti sekarang ini,"

"Damn it, Niall! Baiklah!"

"Aw yeayy!!"

Louis dengan sebal langsung menutup telepon dari Niall begitu saja, ia mengusap wajahnya asal. Cowok itu menatap Fillain sebentar.
"Kau yakin mau ikut ?"

Fillain menjawabnya dengan melompat berdiri dari posisi duduknya.

***

Dari awal Louis meragukan keputusannya untuk membawa Fillain ke bar langganannya. Namun apa boleh buat dirinya dan cewek itu sudah sampai di dalam bar tersebut. Louis meraih tangan Fillain, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Fillain.

"Kau harus tetap bersamaku, jangan mudah percaya pada orang lain disini."

Fillain merasakan dirinya bergidik ngeri, entah karena bibir Louis yg hampir menyentuh telinganya atau mendengar peringatan dari Louis. Lantas ia hanya mengangguk.

Menghembuskan nafas panjang, Louis pun menerobos kerumunan manusia setengah sadar yang kini sedang menggerakkan badannya seirama dengan musik. Matanya mencari-cari wajah sahabatnya, dan disanalah mereka sedang berkumpul di depan meja bar.

"Oh lihat jagoan kita sudah sampai!" Sambut Liam antusias ketika Louis dan Fillain sudah sampai di hadapan mereka.

"Oh ini rupanya yang membuatmu kemari beberapa waktu lalu," Zayn bersiul pelan menyadari dua tangan yang saling terkait erat.

"Shut up, bitch." Sergah Louis yang kemudian menarik Fillain untuk duduk di sebuah kursi tinggi.

+++

Gue ((inshaallah)) double update kok tapi ngga tau di post jam berapa hehe

Sedih nih ngga ada yang komen *peluk niall* wkwkw komen bisa kali yaaa? :')))))

Kayaknya udah pada bosen sama cerita ini huahahahaha bye






Shadow - Louis T.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang