chapter 9

251 19 1
                                    

Nayeon dan momo kini tengah duduk berhadapan di kasur momo, keduanya masih sama-sama diam dan belum ada yang ingin mengawali pembicaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayeon dan momo kini tengah duduk berhadapan di kasur momo, keduanya masih sama-sama diam dan belum ada yang ingin mengawali pembicaraan

Momo sebenarnya sudah sangat penasaran mengenai apa yang sebenarnya terjadi namun ia merasa tak enak jika ia langsung bertanya, jadinya ia hanya mampu menunggu nayeon yang memulainya

Sepertinya eonnienya masih berperan dengan dirinya sendiri, jadilah ia tidak berani menganggu.

Disisi lain nayeon merasa bigung harus memulai ceritanya dari mana, Sebenarnya ia merasa sangat malu sekarang bagaimana tidak adiknya ini sudah mengetahui kalau ia dan sehun sunbae habis melakukan heem terlebih dirinya melakukan itu di dorm mereka.

Ia kembali berpikir haruskah dia mengatakan semuanya ke momo, ia merasa malu dan juga takut.

Ia takut Apakah nantinya momo akan membencinya setelah mengetahui semuanya, karna nayeon berpikir dirinya yang sekarang ini adalah wanita yang hina karna tidak mampu mempertahankan kehormatanya sendiri.

"Hiks..hikss..hikss" nayeon menangis

"Eonnie, wae geurae?"

Panik momo yang tidak meyangka nayeon eonnie yang biasanya selalu terlihat kuat dan sabar itu kini terlihat sangat rapuh dan lemah dimatanya

"Hiks..Momo-ya, apa kau akan membenci dan menjauhiku setelah ini?" Nayeon berbicara dengan suara yang tersedat-sedat akibat dari tangisanya

"Apa yang eonnie katakan tentu saja itu tidak akan terjadi, aku tidak-tidak kami semua maksudku sangat menyanyangi eonnie bagaimana mungkin bisa membenci eonnie"

panik momo yang mencoba menenangkan nayeon dengan cara memeluk sambil mengelus punggung eonnienya yang kini tengah menangis terseduh, ia sungguh tak tega mendegar tangisan pilu yang dikeluarkan oleh nayeon eonnienya.

Sungguh dia baru pertama kali melihat sosok nayeon yang seperti ini, seberapa besar luka yang sebenarnya telah di buat oleh sehun sunbae sehingga mampu membuat wanita yang dulunya tegar, ceria, dan manis ini jadi seperti ini.

Ia tak tega sungguh.. rasanya ia juga akan menangis sebentar lagi mendengar tangis pilu yang dia dengar, sangat terlihat kalau eonnienya sangat kesakitan disini.

Ia tidak ingin memaksa nayeon bercerita kalau nayeon memang belum bisa untuk itu, ia tahu nayeon eonnie hanya perlu pelukan dan dukungan moral Kini jadi dirinya hanya perlu memberikan itu sambil memeluk wanita yang 1 tahun lebih tua darinya.

"Gwanchana eonnie, kami akan selalu mendukungmu apapun yang terjadi jadi kau tak perlu cemas" tutur momo yang coba menenagkan nayeon yang sepertinya mulai berhenti menagis

Nayeon menarik diri dari pelukan momo, ia menatap dengan lamat mata momo yang juga sedang melihat kearahnya sebelum berkata

"Momo-ya haruskah aku bercerita?"

"Gwanchana eonnie, kalau eonnie belum bisa tak apa, eonnie tak perlu terpaksa untuk itu"

Nayeon diam mendegar momo, ia sangat terharu mendegar momo dan juga pelukan yang diberikan momo sepertinya ia memang tak perlu cemas untuk hal yang belum terjadi.

Ia rasa memang perlu sedikit bercerita pada seseorang agar beban yang ada pada dirinya dapat sedikit terangkat, mau bagaimanapun momo sudah tahu itu jadi untuk apa lagi ia menyembunyikan semuanya disaat momo sudah melihat itu semua.

"Aku akan mengatakannya semuanya padamu momo-ya, tapi akun mohon jangan mengatakan hal ini ke siapapun termasuk pada member yang lain"

Momo diam, sebenarnya ia tidak setuju dengan eonnienya karna mau bagaimanapun mereka ini adalah saudara jadi bukankah derita satu orang harus menjadi derita bersama
Tapi ia juga mencoba memahami sifat  nayeon eonnie yang satu ini yang selalunya susah terbuka pada orang lain apalagi membebani orang lain dengan masalahnya.

***

FLIRTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang