Epilogue

38 5 3
                                    

Follow kynderjoy dan akun instagram Kyo @wp.kynderjoy

.
.

Win sedang bersandar pada dada bidang milik Bright dengan Bright yang sedang memangku laptop di pangkuannya dengan mata yang selalu menatap kearah laptop.

Win sangat bosan sekarang menemani Bright bekerja, padahal hari ini adalah hari minggu. Hari dimana semua orang baik pelajar maupun karyawan serta CEO seperti Bright memanfaatkan waktu libur mereka dengan sebaik-baiknya.

"Om Briiighhhttt.. gak bosen apa kerja mulu? Ngapain gitu kek, aku bosen. Ayo kita wleowleo aja kerjaan om belakangan aja." ajak Win bersemangat membuat Bright geleng-geleng kepala dibuat nya.

Ponakannya itu jika urusan ranjang selalu bersemangat sekali, padahal baru beberapa hari yang lalu mereka melakukan itu lagi setelah waktu itu melakukannya di kolam renang.

"Kita baru kemarin malam ngelakuin itu Win, sekarang biarin om kerja dulu ya sebentar kok gak lama, setelah ini kita keluar jalan-jalan oke?" ucap Bright mengecup kening Win yang bersandar di dadanya.

"Aaaa.. aku mager kalo keluar om, kita di rumah aja hari ini ya Netflix atau kita nonton wleowleo aja."

Nah kan, baru saja Bright mengalihkan pembahasan nya sekarang di bahas lagi. Bisa tidak sih sehari saja, ponakannya as kekasihnya ini tidak membahas hal-hal sensitif seperti itu? Bright lelah menghadapinya. Mungkin ini karma dari tuhan, karena ia memacari anak dari kakaknya sendiri.

"Eum.. om?" panggilnya lagi, kali ini ia sedang memperhatikan jemari lentiknya sendiri yang ia dekatkan ke wajahnya sendiri.

"Kenapa lagi sayang ku, cinta ku?" Bright menanggapi dengan sedikit rasa frustasi.

"Liat deh.." Win menunjukkan jemarinya yang lentik yang terdapat cincin di jari manisnya, cincin pemberian Bright sedari ia kecil, yang selalu ia pakai itu.

"Om kenapa kasih aku cincin ini? Terus om juga kenapa pake cincin yang sama kayak aku?" tanya Win, ia mengambil tangan besar Bright yang terdapat cincin yang sama seperti dirinya di jari manis om nya itu.

"Om kenapa kasih aku cincin ini? Terus om juga kenapa pake cincin yang sama kayak aku?" tanya Win, ia mengambil tangan besar Bright yang terdapat cincin yang sama seperti dirinya di jari manis om nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emang om gak boleh kasih kamu cincin? Lagipula bukannya cincin itu yang kamu cari sampe kamu tenggelam waktu kecil dulu?" tanya Bright membuat Win kembali menatap cincin miliknya.

"Iya emang bener ini cincin nya, tapi kok.. dia muat terus ya di jari aku? Waktu aku kecil juga cincin ini kan kecil, sekarang aku udah besar kok cincinnya juga ikutan besar?" tanya Win tidak mengerti, ia melepas cincin itu dari jarinya dan ia juga melepas cincin milik Bright.

Om! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang