05

120 14 1
                                    

Selama 3 hari perawatan, Jihyo benar-benar tidak pergi dari sisi Tzuyu. Hal tersebut meninggalkan rasa bersalah pada diri Tzuyu. Suatu saat Jihyo sedang mengupas apel untuk Tzuyu, tiba-tiba sebuah panggilan menghentikkan aktivitasnya.

"Ada apa, sayang?" tanya Jihyo.

"Aku mau minta maaf"

"Untuk?"

"Membuatmu bekerja ekstra menjaga ku. Aku tahu beban mu sudah banyak tapi dengan aku masuk ke ru-mph"

Jihyo menghentikkan ucapan Tzuyu dengan sebuah kecupan. "Jangan pernah berpikir seperti itu. Akan ku lakukan apapun untuk mu, sekalipun itu mengorbankan waktu, tenaga, dan nyawa" ucap Jihyo sambil mengusap lembut pipi Tzuyu.

Tzuyu memejamkan mata guna menikmati usapan Jihyo di pipinya. Usapan itu menenangkannya secara instan. "Aku menyayangimu, Eonni" gumam pelan Tzuyu.

.

"Masuklah ke kamar mu dan istirahat" suruh Nayeon setelah Tzuyu dan Jihyo masuk ke dalam dorm.

"Aku sudah sembuh, Eonni. Aku terlalu lelah disuruh istirahat terus menerus" kesal Tzuyu.

"Tapikan-" ucapan Nayeon dipotong oleh Jeongyeon yang memintanya untuk diam.

"Sayang, Nayeon Eonni hanya takut kamu drop lagi. Jadi, dengarkan ya" ucap Jihyo berusaha memberi pengertian.

"Hah~ maafkan aku, Nayeon Eonni" ucap Tzuyu yang dibalas deheman oleh Nayeon. Tzuyu pun berjalan masuk ke dalam kamarnya.
.

Setelah seminggu, Tzuyu memulai lagi aktivitas berasa para member TWICE. Seperti berlatih dance, vokal, mulai menyusun koreografi, dan album baru mereka.

Saat di tengah sesi latihan, Tzuyu terduduk di atas lantai dan seketika membuat atensi para member tertuju pada Tzuyu.

"Tzuyu, baik-baik saja?" panik Nayeon. Sedangkan Jihyo sedang sibuk mencari air untuk Tzuyu.

"I'm okay. Hanya tubuhku seperti tidak terbiasa. Padahal ini hanya latihan dasar" jawab Tzuyu yang juga sedikit kesal pada dirinya sendiri.

"Jangan kau seperti itu. Ingat kalau kau baru saja mengalami tragedi dan kita lumrahkan jika kau tidak bisa maksimal latihannya" ucap panjang Jeongyeon.

"Kita pulang saja. Biarkan Tzuyu tetap istirahat" ucap Nayeon.

"Tapi Eon-"

"Aku tidak menerima bantahan. Ini demi diri mu sendiri" ucap Nayeon tak terbantahkan. Tzuyu pun tak berani menjawab lagi.
.

Tzuyu berjalan lesu masuk ke dalam kamarnya. Di belakang, Jihyo berjalan pelan mengikuti Tzuyu.

Jihyo melihat gadis Chou itu berbaring dan membelakangi pintu kamarnya. Jihyo menutup pintu dan berbaring di belakang Tzuyu.

Tangannya terulur untuk melingkar di pinggang Tzuyu. "Jangan marah pada Nayeon Eonni. Dia hanya tidak ingin terjadi hal yang buruk pada mu"

"Tapikan aku hanya lelah biasa"

"Tetap saja kita was-was setelah kecelakaan besar yang terjadi pada mu. Jadi untuk saat ini, turuti apa yang para Eonni katakan, mengerti sayang ku?"

"Iya Eonni"

Jihyo tersenyum tipis dan mengeratkan pelukannya. "Sekarang tidur dan beristirahatlah"

The Darkest DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang