BAB 5

99 17 0
                                    






"Ramen Ichiraku? Bukankah ini kedai yang sering Naruto kunjungi?" Sasuke membaca sebuah alamat melalui googleMaps, alamat yang di berikan Ino, Rumah kontrakan yang Sakura tempati ternyata di dekat kedai Ichiraku. Tapi Sasuke bingung yang mana sebenarnya kontrakan sakura, secara rumah kontrakannya memang rumah susun.

"Cih, aku sampai di buat gila gara-gara gadis ini, sial aku tidak bisa untuk tidak peduli." Sasuke menyentakkan punggungnya di sandaran kursi mobil, sekilas ia mengacak rambut ravennya sebelum akhirnya pandangannya berhenti tepat dimana ada gadis musim semi yang tengah tertidur di kursi lain di sampingnya.
Ino memang tidak main-main membuat permainan, sudah cukup selama 9 tahun dirinya selalu di salahkan oleh gadis kepang itu atas kepergian Sakura ke korea padahal itu bukan kesalahan dirinya. Mungkin?

Malam memang sudah semakin larut, tidak mungkin juga Sasuke tidur di dalam mobil, atau pulang ke mansion Uchiha dengan membawa seorang gadis, atau ke hotel yang akan menimbulkan gosip. Pilihan yang sangat rumit.

Setelah berpikir dua kali akhirnya Sasuke membawa Sakura ke apartemen miliknya, Sasuke baru inget jika dirinya memang menyewa apartemen hanya sudah hampir 2 minggu tidak di tempati semenjak dirinya di jadwalkan untuk menggantikan kakaknya di kantor sebagai manajer.

Sasuke kembali menggendong Sakura, ia yakin jika gadis itu tengah tertidur bukan pingsan lagi, memang ngebo sekali si Haruno ini bisa dengan nyenyaknya tidur dengan di bawa pria asing kesana-kemari.

"Berat sekali, tubuhmu kecil tapi berat." Sasuke hampir kewalahan membawa Sakura memasuki life.

"Kau tau, si Uchiha itu terus menyibukanku dengan alasan tak masuk akal... "

Sasuke mengernyit, Sakura bergumam nyaris tak terdengar hanya karena suasana sepi sunyi jadi Sasuke bisa dengan jelas mendengarnya.

"Aku tidak ingin bekerja disana, tapi aku sangat membutuhkannya."

"Seharusnya Sasuke tidak seperti itu, itu hanya masa lalu tidak perlu ada dendam... "

"Aku hanya ingin hidup yang normal... "

"Bukan hidup dalam penekanan... "

Sakura terus meracau sepanjang jalan Sasuke mengendongnya, pria itu diam dan mendengarkan saja ada rasa bersalah juga dalam dirinya.

Hoek... Sakura memuntahkan semua isi perutnya, Sasuke hanya bergidik segera membawa Sakura ke kamar mandi begitu sampai di apartemennya.

Brushhh... Sakura di hempaskan ke dalam bathub berisi air, sontak gadis itu terengah-engah antara terkejut dan tersedak air.

"Tolong... " Sakura kelayapan mencari-cari sesuatu yang entah apa itu dirinya sangat kebingungan dengan keadaan dan tempat yang asing baginya ini.

Mata emerald itu menelusuri sosok jangkung yang berdiri membelakangi dirinya.

Sasuke tengah berusaha melepas kaos yang tadi terkena muntahan Sakura. Gadis itu melotot, tidak tahu siapa pria yang tengah melepas bajunya itu, Sakura ketakutan.

"Kau memuntahkannya ke pakaianku." Sasuke membalikan badannya, tanpa memikirkan perasaan Sakura, Sasuke menujukan muka dengan tubuh bertelanjang dada.

"Kyaa... " Sakura menjerit menutipi wajahnya agar tak melihat pemandangan itu, masih tidak sadar siapa pria yang ada di hadapannya itu.

"Tolong jangan macam-macam." Sakura bingung, takut dan frustasi.

"Sakura, ini aku." Sasuke mencengkram kedua pergelangan tangan Sakura agar gadis itu melepaskan tangan dari wajahnya.

Jatuh Cinta LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang