"Sasuke?"
Sasuke tersentak, barusan ia terlarut dalam lamunanya hingga tak sadar gadis itu sudah di depannya mengibas-ngibaskan tangan.
"Hn," dengan ekpresi datarnya sebisa mungkin untuk menyembunyikan keterkejutannya.
"Emmm, aku ingin pulang tapi tidak tahu cara membuka pintu." Sakura tersenyum di buat-buat, berharap Sasuke menurutinya.
"Oke, tapi sebelum pergi makan dulu disini," jawab Sasuke.
"Tapi aku ada urusan... "
"Ini perintah dari atasanmu, setelah selesai kita pulang," potong Sasuke, Sakura tak bisa bergeming. Sebenarnya Sakura ingin segera pergi dari sana itu ingin menemui sahabat julidnya yang sudah tega memberikanya pada Sasuke.
Sakura hanya menurut dan menuju meja makan untuk mengisi perutnya bersama Sasuke.
.
.
"Ahh leganya... " Sakura menghela nafas, dirinya merasa bebas dan ringan setelah sampai di rumah kontrakannya dan bisa berbaring tanpa ada rasa takut dan canggung.
Matanya menangkap mobil hitam yang masih nangkring dari balik jendela, laki-laki itu masih berdiam diri disana setelah mengantarkan Sakura.
'Apa yang di tunggu olehnya?' Batin Sakura, pura-pura acuh dan tak peduli. Hari ini Sakura harus segera memarahi Ino atas prilaku kejinya.
Sasuke memandangi sebuah rumah kontrakan yang di tempati Sakura, gadis yang dulunya ceria kini hanya bersikap dingin dan bicara apa adanya, sebegitu dalamkah luka yang Sasuke torehkan dulu sehingga membuatnya seolah tak lagi mengenalnya.
Sasuke melajukan mobilnya meninggalkan jejak ban mobil di depan kedai Ichiraku.
"Halo?"
"Ino baka, beraninya kau..."
"Maaf Saku, hari ini aku tidak bisa bertemu dengammu, sebentar lagi acara pertunanganku jadi aku akan sibuk dan mungkin tidak bisa bertemu denganmu beberapa hari ini." Ino langsung memotong pembicaraan, tak peduli apa yang Sakura rasakan dirinya hanya berusaha menghindar dari amukan sahabatnya itu, seolah tahu apa yang hendak Sakura katakan.
"Pig, aku hanya ingin menanyakan satu hal," gemas Sakura, curiga jika Ino akan mematikan telefonnya.
"Oke, oke, aku juga tahu apa yang ingin kamu tanyakan, tapi aku tidak bisa sekarang aku sedang sibuk, kamu lebih baik cari refrensi buat liburan di hari minggu, bay meet weekend ya semoga harimu menyenangkan."
Tut.
Panggilan berakhir, Sakura hanya memutar matanya jengah, sahabatnya ini emang jagonya ngeles.
Hari ini Sakura mau pergi berbelanja bulanan, Bosnya sudah kasih gajih minggu ini karena mungkin Sasuke tahu jika dirinya sedang kekurangan uang.
Sakura mengenakan kaos hitam dengan kerah tinggi serta rambut yang di kuncir, rok berwarna pink peach yang panjangnya di bawah lutut, nampak sederhana namun elegan.
Kaki jenjangnya masuk ke pusat perbelanjaan, sayuran dan buah-buahan adalah tujuannya. Sakura dengan perasaan senang bisa berbelanja dengan sepuasnya, cukup untuk dirinya makan selama sebulan, itu karena Sasuke memberikan uang bonus sebagai karyawan baru yang berprestasi katanya, bodo amat, persetan dengan sikap dingin bos dan masa lalunya, yang penting sekarang Sakura bisa berbelanja.