Qiandra segera turun dari motor Abraham, begitu pun dengan Abraham.
Exal segera turun dari motor nya dan berjalan ke arah Abraham.
Bugh!
Bugh!
"Ah... Exal hentikan..." teriak Qiandra ketika Exal tiba-tiba menyerang wajah Abraham yang baru saja melepas helmnya dengan pukulan yang begitu keras.
Qiandra mencoba menghentikan Exal.
Namun, Exal tidak memperdulikan perkataan Qiandra dan terus memukul Abraham dengan marah.
"Berani-beraninya lo deket-deket cewek gue... ini akibat lo gak dengerin apa kata gue!" Bentak Exal sambil terus menerus memukul wajah Abraham
"Dia bukan cewek lo," kata Abraham lalu membalas pukulan Exal membuat sudut bibi Exal sedikit berdarah.
"Sampai gue mati pun Qiandra tetapi cewek gue," bentak Exal
"Exal! Berhenti gak, lo bisa masuk penjara kalo gini terus..." Qiandra terus saja mencoba untuk menghentikan Exal yang sama sekali tidak menggubris nya namun kata-kata Qiandra yang kedua membuat Exal langsung menghentikan gerakannya.
"Gue mohon... hentikan atau gue bakalan benci sama lo, lagi pula hubungan kita sudah berakhir... jadi gue berhak pergi dengan siapapun termasuk Abraham." Kata Qiandra dengan tenggorokan nya yang tercekat, walaupun mengatakan seperti itu, tapi hati nya berkata lain.
Exal yang mendengar perkataan Qiandra, ia menggeram marah dan segera menarik tangan Qiandra setelah melepaskan Abraham.
"Lepasin tangan gue!" seru Qiandra, ketika Exal menarik tangan nya menuju motor.
"Gue gak akan lepasin lo!" Exal berucap dengan penuh penekanan dan segera mengangkat tubuh Qiandra untuk naik ke atas motornya.
Qiandra terus saja berontak, ketika hendak turun dari atas motor Exal mengancam Qiandra.
"Kalo lo turun dari motor, gue habisi orang itu!" ancam nya
Qiandra menatap ke arah Abraham sambil menangis dan merasa bersalah,
"Exal, tapi gue ada tugas kelompok sama Lani dan juga Ketty... mereka pasti nungguin gue..."
Qiandra mencoba menjelaskan pada Exal sambil berusaha untuk turun dari atas motor.
"Lo pikir gue bakalan percaya?" ucap Exal hendak naik ke atas motor nya.
Qiandra langsung mengulum bibir tipisnya ketika mendengar kata-kata yang diucapkan Exal yang tidak mempercayai nya.
"Exal, gue harus bantuin Abraham dulu... itu anak orang kalo kenapa-kenapa gimana..."
Qiandra tidak sadar dengan ucapannya yang membuat Exal semakin marah.
"Akh..." Qiandra terkejut di saat Exal langsung membawa motor nya begitu saja hampir membuatnya terjatuh dari motor dan langsung memeluk tubuh Exal yang sedang membawa motor nya dengan cepat.
Qiandra menoleh melihat Abraham yang melihat ke arahnya, dan pelan-pelan memberi isyarat dengan mulutnya pada Abraham.
"Maaf, gue minta maaf!" Qiandra memberi isyarat pada Abraham tanpa disadari oleh Qiandra Exal melihatnya dari kaca spion.
Exal membawa Qiandra kerumahnya dan segera mengangkat tubuh Qiandra seperti karung beras dari atas motor nya langsung dan menyampaikan nya di pundang Exal.
"Exal turunin gue..." pinta Qiandra
Exal terus saja berjalan melewati tangga dan segera menuju kamarnya.
Setelah sampai di kamarnya Exal segera menurunkan tubuh Qiandra dengan kasar di atas ranjang nya, lalu menindih tubuh Qiandra.
"ini akibat lo berani macem-macem sama cowok lain," kata Exal sambil menatap tajam ke arah Qiandra.
Exal langsung memaksa Qiandra berciuman dengan begitu kasar.
Tatapan mata Exal seperti pria yang sedang kelaparan ketika melihat Qiandra, dia seperti sedang mendapatkan makanan yang begitu lezat.
"Emmmptt-" Qiandra mencoba untuk membuka mulut nya agar bisa membuat Exal berhenti menciumnya dan tidak menindih tubuhnya.
"Gue bakalan buat lo jadi milik gue, selamanya."
Setelah berkata seperti itu Exal kembali mencium Qiandra dan mencoba membuka baju putih yang masih melekat di tubuh Qiandra.
Mata Qiandra membulat seketika. Exal terus saja membuka bagian atas Qiandra, hingga dalamannya.
Setelah Exal berhasil melepaskan bagian atas milik Qiandra, Exal melepaskan ciumannya dan beralih ke arah leher jenjang Qiandra.
"Exal, lo gak boleh kayak gini sialan! lo bakalan nyesel kalo lo bener-bener nyentuh gue..." teriak Qiandra dengan begitu keras dan air mata yang tidak berhentinya keluar.
"Gue gak mau lo jadi milik orang lain!" lirih Exal sambil mengecup leher Qiandra.
"Gue gak pernah jadi milik siapapun termasuk lo! Gue cuman mau kerja kelompok bareng Ketty, Lani, Laura. Gue gak bermaksud berduaan bareng Abraham. kenapa lo harus marah, bahkan lo sendiri beriringan membantu Gaury jalan, gue gak pernah labrak lo sama dia atau gangguin lo! Lo egois Exal, mau lo apa? kenapa lo selalu maksa gue seperti ini. Gue bener-bener gak ngerti lagi dengan sikap lo yang sekarang, lo berubah dan lo semakin egois! Lo bakalan sadar ketika gue gak ada di samping lo. "
Qiandra meremas pundak Exal dengan kedua kukunya dengan begitu keras sekuat tenaga nya, sampai pundak Exal pun memerah,
"Gue cuman takut kehilangan lo, Qia... Gue gak mau lo jadi milik orang lain selain." ucap Exl di ceruk leher Qiandra.
"Lo egois Exal! kalo emang lo takut kehilangan gue, kenapa lo masih deket sama cewek lain, sedangkan gue gak boleh ngelakuin hal yang sama. Gue juga punya perasaaan dan punya rasa cemburu juga sama seperti lo... Kalo lo emang mau deket cewek lain, okay fine! tapi lo jangan pernah larang gue dekat sama siapapun termasuk Abraham."
Exal yang mendengar nama abraham disebut-sebut membuat Exal semakin marah, Exal kembali mencium Qiandra dan dengan cepat membuka baju miliknya Sendiri.
Setelah terlepas Exal dengan cepat mencoba memasukan tangannya kedalam rok milik Qiandra yang masih terhalang dengan kain, melepaskan bagian dalamnya dan hanya menyisakan rok saja.
"Exal, gue mohon! jangan seperti ini."
Qiandra berucap sambil mencoba memukul dada bidang Exal yang sedang berusa melepaskan miliknya itu untuk bisa masuk ke dalam labirin milik Qiandra.
Exal kembali memaksa Qiandra dengan mencium bibir nya, Exal begitu tergesa-gesa seakan ia tidak sabar untuk melakukan nya dengan Gadis yang dicintainya.
Exal begitu kesulitan ketika mencoba untuk memasukkan milik nya yang telah bersentuhan dengan milik Qiandra.
Ini baru pertama kalinya bagi Exal melakukan hal gila sampai seperti ini, karena takut kehilangan Qiandra, ia benar-benar nekat dengan memaksanya.
"Ah! sakit... Exal " desah Qiandra dengan diiringi rasa sakit yang mulai menjalar di selangkangan nya, ketika Exal terus saja mencoba mendorong sesuatu yang terasa besar bagi Qiandra. kening mengkerut dan terus mencoba mendorong Exal untuk menyingkirkan Exal dari atas tubuhnya.
Exal menatap wajah Qiandra yang sedang menangis dan memukul dada Exal dengan kasar.
Seakan Qiandra tidak ingin disentuh oleh Exal,
Sedangkan Exal ingin mencoba nya secara perlahan
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA GENG MOTOR VS BAD GIRL
Romance21+ Qiandra Putri, si Bad Girl yang ternyata seorang ketua osis, memiliki mantan pacar ketua geng motor yang ditakuti. Hal itu membuat Qiandra harus menjomblo terus-menerus, Akibat sang mantan yang ternyata diam-diam melarang keras para cowok yang...