Bab 27

3.1K 45 0
                                    

Sampai beberapa saat Exal menjauh dari Qiandra. Dengan cepat Qiandra meloncat dari atas meja untuk turun dan segera pergi dari hadapan Exal yang terdiam melihat Qiandra pergi tanpa berbicara sepatah katapun. Bahkan Qiandra tidak memarahinya sama sekali, membuat Exal heran dengan sikap Qiandra yang mendadak seperti itu. Padahal Exal sudah siap jika ia akan menerima kemarahan nya.

****

Malam Minggu pun tiba, Qiandra sudah berdandan rapi, dengan pakaian yang cukup seksi.

Qiandra ingin menyenangkan diri nya dengan pergi menonton balap liar yang selalu diadakan setiap malam minggu.

Setelah kejadian pada tempo hari di rooftop sekolah, Qiandra mencoba menghindar dari Exal.

Qiandra menghindar karena perasaannya terhadap Exal benar-benar sulit dikendalikan. Ia seperti terbawa arus dengan perasaan diantara mereka.

Qiandra sadar jika dirinya masih mencintai Exal. Namun Qiandra tidak ingin hatinya kembali merasakan sesak yang begitu mendalam.

Apalagi Exal masih belum menjauh dari Gaury dan menjelaskan tentang hubungan diantara mereka. Walaupun mereka telah menikah. Bahkan sekarang Gaury telah berani mengusik Qiandra lagi dengan sengaja nya gadis ini menabrak Qiandra, saat berpapasan di koridor.

Sebelumnya Gaury tidak pernah mengusik Qiandra lagi, setelah tahu Exal putus dengan Qiandra dan bahkan Gaury hanya tahu jika Exal tidak pernah bertegur sapa dengan Qiandra, tapi setelah kejadian di kantin, membuat Gaury mulai kembali untuk mengusik Qiandra, jika Exal terus mendekati Qiandra

Exal yang menghampiri Qiandra dan membawanya UKS, membuat api cemburu dalam diri Gaury kembali menyala.

Sudah cukup lama Gaury mendekati Exal, tetapi pria itu sama sekali tidak pernah mempedulikan kehadirannya. Sehingga Gaury tidak pernah berhasil mendapatkan Exal. Walaupun Gaury sering berkumpul dengan geng Exalto. Bahkan ketika Gaury keluar negeri dan mengalami kecelakaan saat sedang berlibur. Exal sama sekali tidak memperdulikannya dan malah kembali mendekati Qiandra.

Sekarang Exal sudah tidak peduli lagi dengan ancaman Gaury yang akan menyebar foto itu pada Qiandra, membuat Exal benar-benar memaksa Qiandra untuk kembali menjadi miliknya.

Exal sengaja sering memaksa Qiandra sampai mereka terpergok, agar mereka menikah. Exal terlalu takut kehilangan Qiandra. Apalagi setelah kedatangan Abraham, hanya itulah satu-satunya cara Exal dengan mengikat Qiandra dengan pernikahan.

Wajah cantik Qiandra memantul di depan cermin.

Setelah dirasa rapi, Qiandra dengan cepat meraih ponselnya untuk segera pergi. Qiandra segera turun dari rumahnya dengan cara mengendap-endap.

Setelah menikah dengan Exal orang tuanya terkadang selalu melarangnya keluar malam.

Qiandra berhasil keluar dan segera memakai helmnya untuk pergi. Qiandra seperti gadis yang belum menikah.

Ya, walaupun sebenarnya Qiandra masih gadis, Exal belum berani menyentuhnya lebih jauh, untuk saat ini.

Exal masih membebaskan Qiandra, sesuai perjanjian yang Qiandra inginkan. Exal juga tidak pernah tidur di rumah Qiandra lagi, hanya satu kali saja ketika malam setelah akad.

Qiandra melajukan motor sport miliknya dengan kecepatan tinggi, menuju tempat dimana Ketty dan Lani sedang menunggu nya disana.

Dari kejauhan, terlihat kerumunan orang yang telah berkumpul di pinggir jalan. Tempat ini menjadi titik pertemuan bagi berbagai geng motor yang berasal dari berbagai usia dan latar belakang. Mereka berkumpul di sana untuk menyaksikan balapan liar yang akan di adakan.

Suasana begitu hidup dan penuh semangat. Terdengar suara mesin motor yang menggelegar ketika mendekati tempat balapan. Asap dan bau bensin memenuhi udara, menciptakan atmosfer yang khas.

Para anggota geng motor terlihat serius dan fokus saat mereka mempersiapkan diri untuk balapan yang akan segera dimulai.

Qiandra hanya datang sebagai penonton, tidak bermaksud untuk mendukung siapapun, walaupun banyak para anggota geng motor dengan nama-nama gengnya yang berbeda.

Bahkan Qiandra juga beberapa kali pernah berbicara dengan ketua geng motor KnoxTon yang tidak pernah memperlihatkan wajahnya.

Ketua KnoxTon dan anggotanya sering memakai helm atau masker untuk menutupi wajahnya sebagai ciri khas bagi mereka, membuat Qiandra cukup menjaga jarak dengan mereka, karena jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan ia tidak akan mengetahui siapa orangnya.

Kini Qiandra bisa melihat dengan jelas motor-motor yang telah dimodifikasi dengan keren berjejer rapi di garis start. Setiap geng motor memiliki identitas dan ciri khas yang berbeda, terlihat dari desain, warna, dan aksesori yang mereka gunakan.

Selain para anggota geng motor, banyak penonton yang hadir disana.

"Qiandra lo aman nggak?" tanya Lani.

Qiandra mengerutkan keningnya, mendengar perkataan Lani.

"Maksud lo?"

"Lo kan udah punya laki Qiandra... masa lo lupa," bisik Lani

"Oh itu, aman kayaknya! Lagipula tuh cowok gak akan tau gue ada disini," Jawab Qiandra dengan santainya membuat Ketty yang ada disamping kanan Qiandra mendengar perkataannya.

"Parah lo! kalo laki lo sampai tau lo ada disini! Mampus lo gak akan ada yang nolongin lo, karena lo yang ngajak kita kesini." ujar Ketty.

"Udah ah! gak usah bahas itu cowok, gue datang kesini mau nyari hiburan," gerutu Qiandra sambil berjalan untuk melihat di posisi barisan depan.

Acara balap motor akan segera dimulai, para penonton mulai merasakan ketegangan dan antusiasme. Sorakan yang begitu keras untuk memberi semangat untuk pembalap favorit mereka begitu riuh. Beberapa orang bahkan sampai bertaruh dan memprediksi siapa yang akan keluar sebagai pemenang nanti.

Ketika lampu tanda balap akan segera dimulai setelah berubah warna, motor-motor akan siap meluncur dengan kecepatan yang luar biasa.

Kini kelima orang yang akan siap balapan motor telah berjajar di jalan.

Mata tajam seseorang yang sedang bersiap untuk balapan motor tidak sengaja melihat gadis cantik yang sangat dikenalnya. Bahkan gadis itu sedang berbicara dengan ketua KnoxTon membuat rasa cemburu di dalam dirinya memuncak ingin menghampiri dan menyeretnya pulang, tetapi balapan telah dimulai.

Mau tidak mau Exal yang melihat sosok Qiandra berbicara dengan ketua geng KnoxTon yang wajahnya tertutup itu, ia hanya bisa membiarkannya dan memilih untuk menjalankan motornya dengan cepat.

Para pembalap meliuk-liuk di jalanan dengan keahlian dan ketangkasan yang memukau. Suara knalpot yang menggelegar menjadi latar belakang yang menggugah adrenalin.

Persaingan di antara para pembalap begitu kuat. Mereka menunjukkan keberanian dan keahlian luar biasa dalam mengendalikan motor di kecepatan yang tinggi. Setiap tikungan dan akselerasi dilakukan dengan penuh kepercayaan diri.

Exal bahkan melupakan rasa cemburunya sejenak dan memfokuskan dirinya pada jalanan.

Qiandra menoleh ketika seseorang menyapanya dari samping. Qiandra tersenyum canggung, ketika ketua KnoxTon menghampirinya.

Qiandra mendadak merasa menyesal jika harus datang menonton balapan liar di jalanan dan bertemu dengan geng KnoxTon.

"Udah lama gue gak liat lo datang kesini, dulu sering banget gue liat lo!" Ucap ketua Knoxton.

"Iya, akhir-akhir ini sibuk tugas sekolah!" jawab Qiandra seakan terpaksa menjawab perkataan ketua knoxton yang seakan begitu mengenalnya.

KETUA GENG MOTOR VS BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang