Bab 31

3.1K 54 1
                                    

Qiandra segera melepaskan pelukan Exal yang melingkar di tangannya, lalu membalikkan tubuhnya.

"Jadi, lo bawa gue kesini cuman mau nyuruh gue buat nyuci baju-baju lo?" Qiandra memandang wajah Exal yang memperlihatkan giginya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Biar sekalian aja! Karena lo udah ada disini, jadi sekalian nyuci baju-baju gue. Sekarang lo masakin gue dulu laper," Exal segera membukakan pintu kamarnya.

Qiandra hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Exal yang berubah-ubah, terkadang jika sedang cemburu Exal terlihat seperti orang yang kejam tak tersentuh.

Namun, jika suasana hatinya sedang membaik Exal akan bertingkah seperti anak laki-laki yang manja.

Qiandra memutuskan untuk menginap dirumah Exal, selain membuat makanan untuknya, Qiandra juga mencuci baju-baju Exal karena memang seharusnya ia sebagai istrinya melakukan hal itu.

Tetapi tetap saja Qiandra tidak akan tinggal bersama Exal sebelum mereka lulus sekolah sesuai perjanjian mereka

Malam ini terasa panjang bagi Exal dan Qiandra, membuat mereka semakin dekat, memasak bersama dan mencuci baju bersama.

Qiandra merasa hari ini adalah hari dimana mereka berdua saling melepaskan rindu, setelah kejadian di rooftop sekolah yang membuat mereka seperti terasa berjauhan.

Qiandra tidak ingin menolak kehadiran Exal malam ini dengan sikap egoisnya, ia mencoba melupakan sejenak rasa kecewanya pada Exal yang masih belum memberitahu tentang fotonya bersama Gaury.

Gambar yang selalu mengganjal di hubungan mereka berdua, entah kapan akan segera terselesaikan.

Qiandra selalu berharap jika ia bisa melupakan semua itu. Namun sayangnya itu tidak pernah berhasil.

Setelah semua selesai, Qiandra terdiam melihat Exal yang sedang duduk di atas ranjang sambil bersandar.

"Mau tidur, apa gue tidurin?" Pertanyaan yang membuat Qiandra membelalakkan kedua matanya.

"Gue tidur dimana?" Pertanyaan yang membuat wajah Exal menoleh ke arah Qiandra.

Qiandra dengan tergesa-gesa segera naik keatas ranjang Exal dan membelakanginya.

Exal mendengus kasar, melihat Qiandra yang masih saja seperti itu. Secepat kilat Exal segera menarik pinggang Qiandra untuk berbalik ke arahnya.

"Gue suami lo, bukan orang lain!" Kesal Exal dengan cepat membungkam bibir Qiandra.

Qiandra sontak terkejut, takut Exal mengunboxingnya. Tetapi dugaannya salah, ternyata Exal hanya menciumnya sebentar sebelum akhirnya ia memeluknya dengan erat.

Exal menghembuskan napas berat, sambil menatap ke arah Qiandra, "Itu adalah hukuman buat lo Qia, karena lo sering membelakangi gue!"

Qiandra merasakan tatapan Exal seperti menusuknya, membuat dadanya terasa berat. Ia merinding ketika mendengar perkataan tersebut, sehingga Qiandra hanya diam tanpa bicara dan hanya menganggukkan kepalanya pelan-pelan di dalam pelukkan Exal yang begitu nyaman, hingga terlelap begitu saja.

Sedangkan Exal yang belum tidur, terus saja memandang wajah Qiandra yang begitu cantik. Mengelusnya salah satu pipinya dengan begitu lembut.

Exal begitu terlihat sangat menyayangi Qiandra.

****

Qiandra berjalan di koridor sekolah sendirian, setelah selesai mengantarkan beberapa berkas untuk minggu depan yang akan diadakannya lomba di sekolah dan juga hari ini Qiandra akan memanggil beberapa anggota osis untuk menemaninya meminta sumbangan kepada murid-murid di sekolah, karena besok akan ada sebuah acara amal yang diadakan oleh pihak sekolah untuk membantu gelandang yang ada di pinggir jalan.

KETUA GENG MOTOR VS BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang