02

109 7 0
                                    

 

Pukul delapan malam, suara bel pintu rumah Ara berbunyi menandakan adanya tamu yang datang.

Cekleekkk'

Pintu Rumah Ara di buka dan memperlihatkan seorang wanita cantik yang mungkin umurnya pun hampir sama dengan umur mama Nora.

"Hai dek, Mama papa nya ada?" Tanya Lidya kepada seorang gadis kecil yang membukakan pintu rumahnya.

"Mama, papa lagi keluar kerja tante" ujar Ara

"Oh ya udah deh gak apa apa, oh yah ini kue dari tante, di makan yah hasil buatan tante lho" ujar Lidya sambil tersenyum ramah dan memberikan beberapa potong kue bolu yang ia buat kepada gadis kecil di depannya

Ara yang melihat kue bolu di depannya dengan toping keju membuatnya tersenyum gembira "waah makasih tante, Ara suka banget ma kue bolunya apa lagi toping keju" ujar Ara cengengesan..

Lidya yang melihat itupun merasa gemesh "haha oh ya, nanti tante buat kue bolu yang banyak dengan toping keju yahh"

"Waaaah makasih tante" seru Ara bahagia.

"Oh yah tante masuk dulu yuk," lanjutnya

"Emm nanti besok besok aja yah sayang, soalnya tante tadi niatnya mau silahturahmi dengan mama papanya, karena mama papanya lagi keluar tante pulang aja deh nanti kapan kapan tante datang lagi yah"

"Humm ya udah deh tante, babayy"

"Babay Sayang"  balas Lidya sambil keluar dari halaman rumah Ara

Sepergi nya Lidya dari rumahnya, Ara langsung menutup pintu rumahnya dan membawa kue bolu tersebut ke balkon kamarnya untuk di santap di sana,

"Waaahh enak banget" ujar Ara sambil menikmati kue bolu pemberian Lidya

"Ternyata tante tadi baik yah"

Lagi asik menikmati kue bolunya, pandangan Arah teralihkan kepada seorang anak kecil laki laki yang sedang berada di atas pohon dengan menikmati kue bolu yang sama dengan yang sedang ia makan.

"Itu anak laki laki tadi khan, ngapain dia di sana? Gak Takut jatuh apa" beo Ara yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.

Di lain sisi anak lelaki yang sedang asik memakan kue hasil buatan Bundanya, sambil sesekali bersenandung kecil begitu bahagia melihat bulan dan bintang bintang di langit

"Bagus banget bilang dan bintang nya, Ken mau jadi astronot ah biar bisa terbang ke bulan" ujar Ken pada dirinya sendiri

Sementara melihat bulan bintang, pandangan ikut teralihkan dan melihat seorang gadis kecil di sebuah balkon rumah yang tak jauh dari rumahnya, sedang berdiri dan terus memandanginya

"Itu siapa?"

Ara yang merasa di lihat balik oleh Ken pun merasa malu, seakan akan kepergok sedang melihat anak laki laki itu  dengan diam diam, dan sedetik kemudian ia duduk berpura pura tidak peduli dan menikmati kue bolunya.

                               ..........

Seperti biasanya di hari Minggu, Ara akan menyiram bunga matahari yang ia tanam di taman yang tidak jauh dari kompleks rumahnya. Bunga yang awalnya hanya ia tanam dengan modal kegabutan nya ternyata tumbuh, dan  membuat Ara bahagia dan berjanji akan merawat bunga itu.

Tak di sangka Ketika Ara sedang asik menyiram bunganya, Ada seorang anak laki laki yang datang mendekat dan memuji bunga matahari milik Ara

"Bunga mataharinya bagus" seru anak laki laki itu dan ikut berjongkok di samping Ara

Ara yang mendengar pujian itu merasa kaget sekaligus malu,

"Ahaha makasih"

"Siapa yang nanem bunganya?"

"Aku dan mama"

"Ohh bagus banget"

"Em iya"

"Ajarin dong cara nanem bunganya"

Mendengar perkataannya Ken, Ara sedikit bingung Mau jawab apa

"Eh dulu aku nanem bunganya cuman karena bosan aja sih terus mama ajak ke sini, katanya tanah di sini bagus"

"Terus mama bilang kalo mau nanem bunga itu yang perlu di perhatikan tanahnya, kalo tanahnya bagus pasti bunga bunganya bakal tumbuh" lanjut Ara menjelaskan

"Cuman itu aja?"

"Iya, Ama bagus nanem bunga itu di pagi hari" jawab Ara

"Oke makasih infonya"

"Dan ya info tambahan harus rajin siram dan pupuk"

"Ohh okey" balas Ken kepada Ara sambil tersenyum ramah

Ara yang melihat senyum Ken pun ikut tersenyum, Ara dan Ken merupakan anak yang gampang bergaul dan mudah berteman, membuat kedua anak ini tidak susah dalam mempunyai teman.

"Oh ya Nama kamu siapa" tanya Ken kepada Ara yang asik asik memandangi bunga mataharinya

Ken yang memecahkan keheningan di antara mereka dengan melontarkan pertanyaan kepada Ara membuat Ara sedikit tersentak

"ah ya Namaku Narasya Stevanhia Abiyaksa, panggil aja Ara" ujar Ara sambil mengulurkan tangannya

Ken pun menerima uluran tangan Ara

"Namanya bagus, namaku Kendra Devano Aleksander, salam kenal yah"

"Makasih, nama kamu juga bagus" balas Ara 

"Mau jadi teman aku?" Tanya Ken kepada Ara

Sedetik kemudian Ara menganggukan kepalanya

"Iya Ara mau"

"yeeyy mulai hari ini kita temanan yah"
Ujar Ken dengan Girang

"Oh yah ntar malam aku mau ajak ke suatu tempat boleh gak?"

"Harus malam yah?, Lanjut Ara bertanya

"Iya soalnya kalo sore belum keliatan" jawab Ken

"Hmm apa yang belum keliatan?"

"Ntar juga kamu tau kok, hehe"

"Ish Ken buat Ara penasaran ah"

"Ahahaha makanya ntar ikut yah"

"Hmm iya deh"

"Oke nanti aku jemput"

"Syapp, kalo gitu Ara mau pulang dulu udah di cariin bibi pasti"

"Ayok bareng"





   

       Kue bolu pemberian Bunda Lidya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Kue bolu pemberian Bunda Lidya






ARA-KENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang