09

70 8 0
                                    

Tak terasa sudah sebulan Ara di tinggal oleh kedua orang tuanya, dan tepat hari ini Mora Mama Ara akan pulang dari London.

Ara yang mengetahui kepulangan mamanya pun sangat excited dan berencana ingin membuat kue hasil buatannya sendiri untuk mamanya.

"Bibi maukan bantuin Ara" tanya Ara meminta bantuan kepada asisten rumah tangga mereka itu

"Iya udah ayok lah non" ujar Bi Ira membuat Ara lari mendekati bi Ira dan memeluknya

"Makasih bi Ira, Ara sayang bi Ira" ucap Ara memeluk bi Ira

"Iya non bibi juga sayang non Ara" jawab bi Ira sambil membalas pelukan dari anak majikannya itu.

"Ya udah kalo gitu Ara panggil Ken dulu yah bi" ujar Ara lalu pergi meninggalkan bi Ira

"Iya, hati hati non jangan lari lari"

"Iyaaa bi" jawab Ara dari teras rumahnya.

........

"Habis ini apalagi bi?" Tanya Ara yang terus mengaduk adukan adonan di sebuah wadah

"Tambahin tepung terigunya non, itu di gelas udah bibi atur takarannya" jawab bi Ira memberi arahan kepada kedua anak itu,

"Oke bi" balas Ken mengambil gelas berisi terigu dan menuangkan secara perlahan

"Aduknya yang rata yah non" ucap Bi Ira sambil terus mengaduk adonan yang lain

"Oke bi"

"Kalo udah tambain pewarna makanan, dikit aja yah jangan banyak banyak"

"Oke bi, kita taruh warna apa yah Bagusnya" tanya Ken sambil memilih milih Pewarna makanannya

"Biru aja, Ara suka biru"

"Okee kita make yang warna biru"

"Hop, hopp, hooooppp, we di bilang hop gimana sih, banyak banget ini" seru Ara menghentikan Ken ketika menuangkan pewarna makanannya

"Ini pas Ra, tadi dikit banget"

"Massa, orang Ara liatnya banyak"

"Pas Ra, nanti kuenya bakal pucat jadinya kalo pewarnanya dikit banget, kalo segini udah pas"

"Tau dari mana kamu?"

"Aku sering liat bunda buat kue"

Ara yang mendengar ucapan Ken pun seketika membatin sambil mengingat mamanya

"Tuhan kapan yah Ara bisa buat kue bareng Mama" batin Ara

"Oh gitu yah, yaudah deh" lanjut Ara berucap sambil melepaskan cekalan tangannya dari tangan Ken

"Ra kok tangan ken di pegang sih jadi kotor khan kena tepung terigu" ucap Ken sadar dengan tangan Ara yang penuh terigu memegang tangan nya

"Hahaha dikit doang itu" ujar Ara lalu tertawa keras

Ken yang melihat reaksi Ara pun memicingkan matanya dengan sebuah rencana yang akan ia lakukan sebentar lagi

"Ara liat itu apa?" Seru Ken dengan ekspresi panik menunjuk ke samping kiri Ara, membuat Ara seketika menghentikan tertawanya dan mengikuti arahan telunjuk ken.

ARA-KENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang