IT'S NOT SAME ANYMORE

121 22 7
                                    

At Freen's Condominium
Freen's POV

Hari sudah semakin siang, namun aku masih bermalas malasan diatas kasurku sambil bermain bersama fluffy, anjing kesayanganku. Handphoneku sudah sejak tadi terus berdering. Panggilan dari P'Saint dan P'Chen bergantian, ku abaikan begitu saja. Aku tau mereka pasti akan membahas tentang keputusanku akan kelanjutan dari project film perdana Khun Bright, karena sejak pertemuan tersebut aku menghilang dan sengaja mengambil libur dari kerjaan. Dan sekalipun aku tidak pernah menggubris chat dari P'Saint dan P'Chen yang membahas tentang kontrak project tersebut.

Setelah kejadian malam itu, malam dimana aku menumpahkan semua kesedihanku di hadapan Khun Bright, dia langsung mengajakku untuk berbicara dari hati ke hati tentang kelanjutan project ini. Dan akhirnya aku memutuskan untuk tetap lanjut karena akan ada banyak pihak yang dirugikan jika project ini batal. Nilai investasi yang nominalnya fantastis, impian Khun Bright yang harus pupus, kepercayaan investor terhadap agency kami, serta kesempatan para talent-talent IDF lainnya untuk mendapatkan peluang agar lebih dikenal di pasar luar Thailand, mungkin akan tertutup hanya karena keegoisanku. Meskipun Khun Bright sebenarnya sangat khawatir dengan kondisiku jika aku tetap terlibat dalam project ini, namun aku meyakinkannya untuk tidak perlu khawatir. Dan bukankah dia yang sejak awal yakin bahwa aku bisa memulai semuanya dari awal bersama Becky sebagai partner kerja. Jadi aku cukup bersikap profesional tanpa melibatkan masa lalu.

Buugh...!
Orn melempariku tumpukan kertas yang merupakan script drama yang sedang dilakoni Orn.

"YAAAA... SAROCHA!! Bisakah kau mengangkat telfonmu? Atau setidaknya matikan saja handphonemu itu. Suaranya sangat berisik sampai ruang tengah. Mengganggu konsentrasiku menghafal dialog." Teriak Orn. Kini dia telah berdiri di depan pintu kamar sambil melipat kedua tangannya di dada. Kacamata yang digunakannya tidak mampu menutupi kilatan tatapan tajamnya ke arahku.

"Hehehehehe... Sorry" Cengirku sambil perlahan membangunkan tubuhku dari kasur dan mengambil handphoneku yang tepat berada di atas nakas tempat tidur.

'23 panggilan tidak terjawab'

'15 pesan masuk'

Semuanya dari P'Saint dan P'Chen dan dari nomor asing +66809xxxxxx

+66809xxxxx
Aku Becky

+66809xxxxx

Ayo bertemu

'Becky? pesan yang dikirim 2 jam yang lalu?'
Aku berniat mengabaikan pesan Becky, namun tiba-tiba Becky kembali mengirimkan pesan.

+66809xxxxx

Aku sedang bersiap siap menuju agency. Aku akan menunggumu di sana.

+66809xxxxx
Kau harus datang

+66809xxxxx
Aku akan menunggumu

+66809xxxxx
Freen

+66809xxxxx

Freen

+66809xxxxx
Freen

+66809xxxxx

Freen

+66809xxxxx
Freen Sarocha, aku tau kau membaca pesanku sejak tadi. Aku sudah menjatuhkan harga diriku untuk menghubungimu lebih dulu, jadi jangan abaikan pesanku!!!

Ciih dasar, dia benar benar tidak berubah. Gengsinya terlalu tinggi. Aku tersenyum membaca spam text dari Becky.

"Fluffy, sepertinya mommymu mulai gila. Bersiaplah untuk menjadi anak asuhku" Ucap Orn yang ternyata masih berada di depan pintu dan memperhatikanku sejak tadi.


"Bantu aku jaga fluffy, aku harus ke agency." Aku berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Orn yang terlihat shock dengan rencanaku yang tiba-tiba.

ITS NOT SAME ANY MORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang