Ponakan Yang Bermasalah

659 25 0
                                    

Di rumah, Ade duduk dengan kedua kaki di lipat memandangi berderet kopi dan rokok yang akan dia bawa ke warungnya sebentar lagi.

Tempat tidur, dapur, semuanya jadi satu karna rumah ini hanya satu petak. Satu-satunya pintu lain di rumah ini hanyalah kamar mandi yang berada di dekat Ade meletakkan kompor untuk masak.

Saat mendengar suara pintu terbuka, Ade menoleh ke arah ponakannya yang baru saja selesai mandi. Tanpa mengenakan handuk, Jeri keluar dan mengambil HP-nya yang ada di kasur.

"Kontol udah gede juga, masa keluar gitu aja ga pake anduk. Nanti kalo pacarnya tau-tau dateng ga malu emangnya?" Kata Ade.

"Ya gapapa, kan disini cuman ada om. Lagian Jeri ga punya pacar kali," kata Jeri cuek.

Ade terus memperhatikan ponakannya yang duduk sambil terus memainkan HP-nya.

"Jer.. pake bajunya dulu, nanti masuk angi-"
"IYA NANTI SIH BAWEL!!"

Setelah membentak om nya, Jeri langsung merasa bersalah melihat raut wajah Ade dan langsung pergi mengambil baju.

"Nih buat jajan,"

Jeri yang baru saja memakai baju, melihat Ade menyodorkan uang sepuluh ribu padanya.

"Gausah. Kemaren abis ngisi kuota," kata Jeri mengambil HP-nya lalu pergi keluar.

**********************************

"Kabur!! Kabur!!"

Jeri yang bersandar sambil bermain HP, melihat dia temannya berlari dari arah warung pamannya. Jeri melirik menjauh dan melihat Ade sedang memungut sebuah bungkusan plastik dan membuangnya ke tempat sampah. Wajahnya kembali ceria sambil berjalan ke arah lubang dimana para kuli di sebelah beli.

"Hahaha makan tuh bau.."

Jeri melirik ke arah Gareng yang terlihat sangat puas.

"Jangan suka ganggu orang gede bego," kata Jeri.

"Ya kalo orang gede nya kaya dia mah gapapa," sahut Gareng dengan santainya.

"Hahaha iya tau. Seru aja gitu," sahut Riski juga.

Saat sedang berbincang, Jeri melihat dua temannya yang lain datang.

"Gua dapet HP nih. Elu jualin nih Ki," kata Fatur yang baru turun dari motor.

Riski pun langsung mengambil HP dari temannya itu dan pergi dari sana.

"Gila.. dapet dari mana lu?" Tanya Gareng menyenggol temennya.

"Biasa, orang yang nawarin HP di FB. Kita ambil aja HP-nya hahaha.." kata Fatur sambil tertawa.

Jeri hanya berkedip melihat mereka lalu dia melirik ke arah satu temannya lagi yang sedang memarkirkan motor.

"Beli es teh dulu lah. Haus gua," katanya.

"Di si babon ada es teh ga sih?" Tanya Gareng.

Semua orang melihat ke arah Ade yang sedang membuatkan kopi.

"Beli di tempat laen aja, di situ mahal," kata Jeri.

"Ayo Reng anterin," ajak Fatur.

"Ngentot manja banget, apa-apa pengennya di anter mulu,"

Fatur dan Riski pergi dari sana meski mereka masih saling mengumpat. Karna hanya tinggal berdua, Jeri menghela nafas lega karna akhirnya disini tenang.

"Eh Jer, waktu tawuran kemaren, anak yang palanya kena sama elu masuk rumah sakit," kata temannya yang bernama Danu.

"Terus?" Tanya Jeri balik.

"Ya siapa tau aja elu penasaran," kata Danu ikut duduk di sebelah Jeri lalu melihat ke layar HP Jeri.

Ponakan Yang BermasalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang