Tentang Dia

329 17 0
                                    

"Eh Jer.."

Jeri yang sedang bermain HP sambil berkumpul bersama teman-temannya di kantin, menoleh ke arah Danu.

"Apa?" Tanya Jeri.

"Kemaren gua liat elu ga nongkrong, terus bantuin om elu yah?" Tanya Danu.

"Iya," jawab Jeri singkat.

"Tapi ko semalem elu sendirian? Om elu mana?" Tanya Danu.

"Dia pergi dari kemaren pagi, bilangnya sih udah nyampe tadi dia WA," kata Jeri.

Jeri terheran karna Danu tampak bingung.

"Boleh ngomong bentar ga? Berdua aja," kata Danu.

"Apaan sih," kata Jeri jengkel pergi mengikuti Danu.

"Eh!! Mau kemana lu berdua!" Teriak Fatur.

"Beli jajan," jawab Danu.

Untuk mengecoh teman-temannya, Danu benar-benar belok ke pedagang gorengan.

"Apaan?" Tanya Jeri.

Danu melihat ke arah teman-temannya lalu dia menarik Jeri pergi dari sana.

"Jer, gua pengen ngomong sesuatu ke elu, tapi gua takut elu marah sama gua," kata Danu memelas.

"Ngomong aja belom, masa iya gua marah sama elu. Elu bunuh orang tua gua?" Tanya Jeri mengerutkan kening.

"Apaan sih lu ngaco!!" Kata Danu kesal.

"Ya terus apa?"

Danu menelan ludah lalu dia menghela nafas panjang.

"Gua suka sama om elu Jeri,"

Jeri berkedip sekali lalu matanya terbuka lebar.

"Aneh yah?" Tanya Danu.

Jeri menelan ludah lalu dia menghela nafas.

"Dan, kalo pun elu homo, elu liat apa dari om gua? Elu kan tau dia aja sering di isengin sama anak-anak laen, cupu, gendut lagi," kata Jeri terheran.

"Ya mau gimana? Kalo orang udah suka emangnya mau liat jeleknya? Kan ngga," kata Danu malu.

"Jer.. bantuin gua dong, gua pengen gitu Deket sama om elu," kata Danu memohon.

"Yeh si bego, tinggal dateng aja ke warungnya kalo dia lagi jualan. Spik-spik beli, duduk di situ, ajak ngobrol kek. Om gua kan gampang ngobrol sama orang," kata Jeri.

"Iya juga yah.. oke deh, makasih yah Jer," kata Danu menyeringai menepuk pundak Jeri.

Jeri masih terdiam melihat Danu pergi lalu wajahnya berubah pucat.

"Gua ga boleh keduluan Danu!!" Pikirnya panik.

******************************

Jeri yang baru pulang, langsung membuka pintu rumahnya. Tapi dia terheran. Meski Ade sedang duduk disana, dia tidak mengatakan ataupun beraksi apapun. Biasanya Ade akan selalu menyapanya meski dia tidak menoleh.

"Om??"

Ade menoleh lalu dia terkejut melihat Jeri.

"Eh, iya gua gatau kalo elu udah nyampe. Gimana sekolahnya?" Tanya Ade tersenyum.

Jeri melirik ke samping lalu kembali menatap om nya.

"Kaya biasa. Om tadi mikirin apa? Fokus amat," kata Jeri heran.

"Hahaha ngga. Eh, makan siangnya kita makan di luar aja yuk. Mau KFC apa McD?"

Bibir Jeri perlahan menekuk mendengarnya.

Ponakan Yang BermasalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang