Meluruskan

335 18 0
                                    

Mata Jeri bergetar melihat om nya yang terdiam di atasnya setelah dia mencium bibirnya.

"Om *NGGGH!!"

Jeri kembali terkejut karna Ade menciumnya lagi, tapi kali ini ciumannya berbeda. Jeri terus terbelalak karna Ade memainkan lidahnya di dalam mulutnya.

"I-Ini.. ciuman? Gua ciuman sama om Ade.." pikir Jeri merasa lebih tenang.

Saat Jeri sedang menikmati gumulan lidah omnya, dia terkejut karna omnya melepas celananya lalu membuangnya. Jeri merasa malu karna kontolnya benar-benar berdiri dengan tegak.

Jeri sedikit takut saat omnya mengangkat dan menahan kakinya ke atas, lalu dia merasakan ada belaian lembut di pantatnya.

Ade melepaskan bibir Jeri, lalu dia menciumi leher, telinga, lalu turun ke tubuh Jeri sambil membuka kausnya.

Jeri terasa sangat sesak karna rasa geli di sekujur tubuhnya yang tak kunjung berhenti di jelajahi oleh om nya.

Saat kedua kakinya terbuka lebar dan terangkat sampai tubuhnya menekuk, Jeri tersentak hebat sampai merinding karna Ade menjilati pantatnya.

"Om!! Om udah om!! Jeri ga kuat!!" Teriak Jeri terengah-engah.

Jeri yang masih kewalahan, tubuhnya tiba-tiba tersentak karna ada yang masuk ke dalam pantatnya.

"AAAGG!! OM!!"

Jeri terus menggeliat tidak tahan dengan lidah om nya yang masuk menari di dalam pantatnya.

"Om.. Om.. Jeri.."

Ade berkedip karna tubuh Jeri terangkat. Kedua alisnya terangkat melihat Jeri menyemburkan pejunya padahal dia hanya memasukkan lidahnya ke pantat ponakannya itu.

Ade pun menarik lidahnya dan menurunkan tubuh Jeri agar dia bisa berbaring berisitirahat.

Jeri yang masih terengah-engah, melihat ade yang terdiam memperhatikannya.

Ade tersenyum lalu dia mengusap rambut Jeri yang matanya perlahan menutup.

*********************************

*ughhh...

Dengan kepala pusing, Jeri perlahan bangkit duduk sambil memegangi kepalanya. Jeri yang masih belum sadar, melihat ke sekitarnya dan tidak menemukan om nya dimana pun.

"Udah bangun?"

Jeri melihat ke arah pintu, om nya datang dengan tas kopi dagangannya dan juga plastik berisi makan malam.

"Lama juga lu tidurnya, sampe gua tutup warung lagi," kata Ade berjalan masuk sambil menutup pintu.

Jeri yang terheran pun menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 9 malam. Jeri juga sadar kalau baju yang dia pakai berbeda dengan yang dia kenakan tadi siang.

"Eh,"

Jeri melihat om nya duduk di hadapannya.

"Gua minta maaf yah. Harusnya gua percaya sama elu padahal elu tuh ponakan gua. Gua ngaku gua yang salah sekarang," kata Ade murung.

Jeri menelan ludah lalu dia duduk bersandar.

"Jeri juga.. tadi siang nangis mikirnya.. wajar kalo om ga percaya karna Jeri nakal. Makanya Jeri pasrah aja waktu om bilang perjanjiannya batal," ucap Jeri pelan.

Keduanya terdiam lalu mereka mengangkat kepala mereka.

Ade mendengus tersenyum melihat Jeri kembali menangis. Ade pun merentangkan kedua tangannya lalu Jeri melompat ke pelukan Ade.

"Gua minta maaf yah," bisik Ade sambil mengelus kepala ponakannya.

"Hmm.." sahut Jeri sambil mengangguk di pelukan om nya.

Ponakan Yang BermasalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang