Hingga waktu ketika hatiku berhenti
aku akan melindungimu agar kamu tak menghilang
(Energetic by Wanna One).........
Sehari setelah insiden itu terjadi Keysa berencana melaporkan aksi para murid yang membully-nya kepada kepala sekolah. Ia sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan murid-murid itu, padahal dia masih kelas 10 namun sudah diperlukan demikian. Coba bayangkan jika itu akan terjadi selama 3 tahun.
Setelah menemukan ruang kepala sekolah Keysa segera masuk dengan mengetuk pintu terlebih dahulu. Di atas meja terdapat papan nama bertuliskan Dr. Dyvac Kevin, S.Pd.
Ya benar, kepala sekolah SMA Cendrawana bernama pak Kevin.Pak Kevin menyambut Keysa dengan baik dan mempertanyakan apa maksud kedatangan Keysa. Dengan gugup Keysa mulai bercerita dari awal sampai akhir. Sampai akhir cerita Keysa dapat melihat perubahan raut wajah pak Kevin.
"Saya mengerti maksudmu Keysa. Uang sekolahmu adalah 500 juta per tahun. Banyak siswa yang ingin masuk sekolah ini namun tidak diterima walau mereka mempunyai uang. Jadi seharusnya kamu bersyukur bisa diterima di sekolah ini" ucap pak Kevin dengan nada tak bersahabat.
Keysa tentu saja kaget dengan jawaban pak Kevin. Ia pun segera melakukan pembelaan.
"Tapi pak tindakan mereka itu salah, saya sudah lelah diganggu mereka" jawab Keysa dengan gigih.
"Apa kamu punya bukti? Wali murid akan marah jika saya menghukum mereka dan akan berdampak pada uang pembangunan. Lagipula itu sudah sering terjadi dan itu memang sudah nasib kalian para penerima beasiswa"
Pak Kevin lalu berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"Itu pilihan kamu. Saya bisa kok mengeluarkan kamu dari sekolah ini jika kamu memang keberatan" lanjut pak Kevin sambil tersenyum.
Keysa yang mengerti maksud pak Kevin, segera Keysa keluar dari ruangan itu. Kecewa rasanya, orang yang seharusnya menjadi satu-satunya dapat membelanya malah tidak bisa diandalkan. Keysa tidak mungkin keluar dari sekolah ini karena ini impiannya.
Sudah terlanjur kesal Keysa berniat bolos sekolah namun tiba-tiba ia teringat pada Gibran. Segera Keysa mencari tau tempat dimana Gibran dirawat. Pertama-tama Keysa mencari orang bernama Leo dan Hardin. Ya seperti yang kalian tahu Keysa tidak punya teman yang bisa ditanyai. Leo awalnya tidak ingin memberitahu karena masih kesal. Namun pada akhirnya Keysa mendapatkan alamat rumah sakit setelah memohon.
Tak pergi dengan tangan kosong Keysa membeli buah-buahan, tidak banyak karena uangnya tidak cukup.
30 menit kemudian Keysa sampai di rumah sakit dan mencari ruangan Gibran. Keysa mengetuk pintu kamar 265 lalu membukanya. Disana ia dapat melihat Gibran sedang duduk bersandar sambil memainkan ponsel.
Cukup lama sampai akhirnya Gibran tersadar ada orang yang menatapnya."Eh lo kan cewe yang kemarin ya... mau ngapain?" tanya Gibran sambil menunjuk-nunjuk Keysa.
"Gue punya nama kak, panggil aja Keysa. Gue mau tau keadaan lo". Tanpa dipersilahkan duduk Keysa langsungnya menepati kursi di samping ranjang Gibran.
"Pertama-tama gue mau minta maaf, kemarin gue gatau kalau lo dibawah. Gak nyangka bisa separah ini kondisi lo. Ini gue bawain buah tapi maaf ya cuma bisa bawain ini". Keysa meletakkan kantong kresek di atas meja sebelah kursinya. Sebenernya ia agak minder karena dimeja sudah berjajar keranjang buah dan pasti buah premium.
KAMU SEDANG MEMBACA
Out Of Love
Teen FictionJoangga Gibran, seorang pria yang diam-diam menyukai pacar musuhnya. Sebuah kejadian tak terduga membuatnya terpaksa harus merebut gadis itu dari musuhnya. Akankah ia berhasil?