12 | Trust him

1.1K 186 50
                                    

"Kita sudah sampai sayang" Hanzey yang sedaritadi terdiam karena takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita sudah sampai sayang" Hanzey yang sedaritadi terdiam karena takut

Pengakuan sang pria yang mengatakan dirinya adalah seorang mafia membuatnya berdigik ngeri

"Baby, kau tidak apa-apa?" tanya Suga yang sedikit kebingungan dengan perubahan sikap sang gadis

"K-kauu benar-benar seorang mafia?" tanyanya sekali lagi

"Astaga, karena itukah kau mendiamiku, heum?" Pria itu menggenggam tangan sang gadis, namun tidak ada perlawanan darinya, karena Hanzey sudah melalui hari yang berat sehingga ia tidak memiliki tenaga lagi untuk melakukan aksi pemberontakan, ia lebih pasrah saja sekarang

"Kau benar-benar tidak akan membunuhku kan pak tua, ah maksudku tuan Suga" lirihnya

"Aku tidak akan menyakitimu, aku berjanji, kau bisa mempercayaiku sayang, ayo masuk, ini rumah keluarga Paolo, bukan markas seperti yang ada dalam bayanganmu"

Sesampainya didalam, Suga disambut hangat oleh keluarga Barzini, marga dari keluarga sang kepercayaan, Paolo Barzini, Suga memiliki banyak kenangan dirumah ini, Suga kecil diasuh oleh keluarga Barzini dan ia tinggal disana saat berusia sepuluh tahun sampai dewasa

"Come stai, figlio mio?" (bagaimana kabarmu, anakku?) Barzini menyambut kedatangan sang putra angkat dengan raut wajah bahagia

"Sto bene, papà" (aku baik-baik saja papa) Suga pun membalas pelukan sang ayah, setelah puas memeluk sang putra, tuan Barzini meneliti gadis yang disamping putranya itu dari ujung kepala sampai kaki, Suga yang menyadarinya langsung mengenalkan sang gadis

"Ah ya, ini perkenalkan, namanya Hanzey dia calon istriku" sungguh di detik itu juga Hanzey menatapnya tajam seakan meminta penjelasan, calon istri apanya, ia adalah sandraan pria itu, keparat!

"Kau membawa gadis cantik anakku, ayo silahkan duduk, kebetulan ibumu memasak stuffat tal-fenek, dan aljotta, itu makanan kesukaanmu"

"stuffat tal-fenek buatan mama memang yang terbaik" balas Suga dengan senyum ramahnya

"Mio marito, cos'è nostro figlio?" (suamiku, apa itu anak kita?) sahut nyonya Barzini dari dapur 

"Ya, istriku ini Suga anak kita yang datang, bersama calon menantu kita, cepatlah kemari!"

Wanita paruh baya itu datang langsung memeluk Suga, sembari mengulirkan air mata, "Astaga anakku, kau sudah melupakan ibumu, hm? kenapa tidak pernah pulang, Paolo hanya memberitahu kau baik-baik saja tapi tidak pernah datang, kau mencoba melupakan keluargamu, ha!" bahkan nyonya Barzini sesenggukan dalam pelukan pria itu

"Sudahlah mama jangan berlebihan, anakmu tidak dipeluk?" sahut Paolo sarkas, namun bermaksud bercanda

"Kau anak pungut, kapan kau membawa wanita ke rumah, lihat kakakmu sudah membawa calon istri kerumah, hai nak namamu siapa?" Hanzey yang mematung sedaritadi membalas pelukan nyonya Barzini, walau ada perasaan canggung dalam hatinya

Raped In Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang