40 | Forgive me?

1K 164 153
                                    

"Pak tua"

"Hai sayang!" nyonya Carolina memeluk dan menciumi putrinya yang masih berdiri mematung disana, tanpa memindahkan tatapan tajamnya itu pada sang pria, sedikitpun..

"Kalian pasti lelah setelah terbang, kemari dan duduk, ayo kita makan malam dulu sayang, mama membuat ayam goreng kesukaanmu, mama tidak mengira kalian akan datang untuk liburan disini"

"Liburan?" Hanzey terkejut dengan balasan sang ibu, liburan? apa maksudnya, tujuan ia datang adalah untuk memberitahukan pasal kehamilannya, tetapi situasi tersebut menjadi membingungkan kala si pelaku kekacauan dari semua ini berada tepat dihadapannya

"Iya mama, kebetulan saya juga tidak ada pekerjaan jadi mungkin bisa stay dan menikmati Poland untuk beberapa hari" balas Suga sembari tersenyum tipis, sedangkan Hanzey langsung memicing tajam kearahnya, kini Maria pun menjadi kikuk harus berada di tengah-tengah drama asmara duo manusia tak jelas itu

Maria bahkan menggelengkan kepalanya keheranan, cinta memang rumit

"Ayo ambil piringmu Hanzey, mama akan bersihkan kamar untuk kalian, sayang, lain kali kabari mama kalau kalian ingin liburan kesini, supaya mama bisa menyiapkan semuanya sebelum kalian datang, tapi tidak apa-apa, mama senang sekali, rumah ini jadi tidak sepi sekarang, karena papa mu sebentar lagi akan berangkat berlayar"

"Iya Hanzey, maafkan papa, karena tidak bisa menemani kalian bersenang-senang selama disini, untuk nak Suga juga, maaf, lain kali kita bisa memancing bersama, sebenarnya papa ingin sekali menjadi tour guide selama kalian disini, tapi sayangnya papa harus pergi sekarang.."

Tuan Elons mengecup kening putri sematawayang dan istrinya itu, kemudian langsung mengambil tas dan topi nahkoda sebelum bersiap menuju pelabuhan

"Tidak apa-apa___papa, masih ada lain waktu" balas Suga sedikit canggung, lalu berdiri untuk mengantar sang calon mertua

"Papa ada yang ingin aku katakan" sergah Hanzey dengan nafas yang tidak beraturan, haruskah ia mengatakan soal kehamilannya sekarang juga?

"Aku___

"Papa tidak ada waktu Hanzey, satu jam lagi papa harus berlayar, kalau ada apa-apa kau bisa katakan dulu ke ibumu, nanti kita bicarakan lagi setelah papa kembali, oke!"

"Iya benar sayang, apa yang ingin kau katakan, hm?" nyonya Carolina memeluk lengan putrinya

"T-tidak mama, aku hanya ingin mengatakan aku sangat merindukan kalian"

"Papa juga merindukanmu sayang, kalian datang sangat mendadak jadi papa tidak mungkin membatalkan jadwal berlayar, papa bisa kena sangsi"

"Kalau begitu, hati-hati papa" Hanzey tersenyum dipaksakan

"Hm, jangan merajuk, papa akan segera kembali, mungkin dua hari lagi"

Suga sekuat mungkin menahan tawa, memang merajuk merupakan sifat bawaan dari orok yang tidak mungkin bisa dirubah sepertinya, bahkan ayahnya sendiri pun langsung terang-terangan memperingati sang gadis

"Papa pergi dulu"

"Tidak perlu mengantarku nak Suga, nikmati saja makan malamnya" imbuh tuan Elons saat Suga hendak mengekor

Setelah tuan Elons berangkat suasana menjadi lebih canggung, Suga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, gadis itu pun duduk di meja makan, dan disusul lah Suga yang ikut menarik kursi, bersebrangan dengan Hanzey, melihat keduanya diselimuti oleh peperangan batin yang tampak sangat jelas, membuat Maria tidak enak hati, ia tidak mau menjadi obat nyamuk diantara keduanya dan lebih memilih menyingkir darisana

"Bibi, butuh bantuan? aku sebenarnya tidak begitu lapar, dan aku bisa makan malam sendiri nanti, aku bantu bibi saja ya, ayo kita bersihkan sama-sama bibi, biarkan mereka selesaikan makan malamnya" Maria menyeret lengan nyonya Carolina dan segera menyingkir

Raped In Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang