PART 23: Newlyweds (not really)

726 54 11
                                    

new·ly·wed
/ˈno͞olēˌwed/
noun
plural noun: newlyweds
a recently married person
newlyweds: a recently married couple

























"Ini beneran kamu mau pulang?" tanya Yeonjun dilengkapi dengan bibirnya yang maju dan wajah yang dibuat super sedih.

Beomgyu sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Tidak banyak, karena dia memutuskan untuk benar-benar meninggalkan pakaian bawaannya di apartemen Yeonjun. "Iyalah, masa bohongan?"

"Emangnya kamu udah sehat? Apa gak mau nambah sehari buat istirahat?" Yeonjun berusaha bernegosiasi dengan mengaitkan apa yang terjadi kemarin malam. Seakan-akan Beomgyu tidak bisa istirahat di rumahnya sendiri.

Yang terjadi kemarin malam adalah ternyata Beomgyu juga meminum kaleng kedua Yeonjun. Alhasil, Yeonjun harus memapah pacarnya yang mabuk ke mobilnya dan mendengarkan cerita putri dan lima penjaga perinya melawan kekuatan sihir jahat selama perjalanan pulang.

Yeonjun juga menjelaskan alasan kenapa dia tidak bertanya pada Beomgyu tentang dirinya yang menjauh saat mabuk Beomgyu mulai hilang. Sesuai dugaan, Beomgyu menertawai dan meledeknya. Untung sayang, pikir Yeonjun.

"Masih pusing dikit doang. Aku kan gak sebanyak itu minumnya...," gerutu Beomgyu. "Dan aku ada kelas dari pagi, Yeonjun. Gak bisa di sini lama-lama juga." lanjut Beomgyu mengalihkan pandangannya pada Yeonjun yang menatapnya dengan memelas di kasur.

Sekarang baru pukul tujuh pagi. Kelasnya masih jam setengah sepuluh nanti, tapi Beomgyu sengaja bangun pagi karena mau setor muka ke mamanya dulu. Ajaibnya Yeonjun juga ikut bangun saat Beomgyu bangun tadi.

"Aku juga ada kelas pagi. Lebih pagi dari kamu malah, jam tujuh," ucap Yeonjun enteng, merebahkan dirinya dengan pura-pura kecewa pada Beomgyu.

Alis Beomgyu bertaut. "Terus kenapa masih santai-santai di sini?" Beomgyu berkacak pinggang. Bingung.

"Lagi pake jatah absen." Yeonjun nyengir. "Gak pernah dipake itu jatah absen. Makanya aku pake hari ini,"

Beomgyu terkekeh. "Dasar aneh,"

Laki-laki yang sudah rapi dengan kaos putih, kemeja kotak-kotak berwarna krem, dan celana bahan chino berwarna senada itu mendudukkan dirinya di pinggir kasur, tersenyum pada Yeonjun yang masih memelas.

Bagi Beomgyu, Yeonjun terlihat sangat lucu saat sedang merajuk.

"Hari ini mau ketemu mama gak?" tanya Beomgyu tiba-tiba.

Mendengar calon mama mertua diungkit, Yeonjun segera duduk dengan rapi. "Mau banget!"

"Oh! Apa aku sekalian minta izin buat pinjem kamu selama seminggu? Sebulan?" Yeonjun langsung ngide.

Satu timpukan bantal mendarat ke badan Yeonjun. "Abis itu aku diusir dari rumah!"

Setelah mengaduh, Yeonjun beringsut mendekati Beomgyu dan memeluk pinggang rampingnya dari belakang, menaruh dagunya dengan nyaman di pundak Beomgyu.

"Keluar rumahnya 'kan ke sini. Selamanya di sini juga gak apa-apa, lho, Gyu. Beomgyu, sumpah ya. Tiga hari itu kecepetan...." Yeonjun bergumam, mengeratkan pelukannya sambil mengendus wangi parfum floral Beomgyu di ceruk lehernya. Aromanya manis dan segar, cocok untuk Beomgyu.

Beomgyu tergelak, memiringkan kepalanya karena merasa geli dan lucu akan sikap Yeonjun. "Yeonjun astaga,"

"Beomgyu, seriusan ini lagi gak bisa jauh-jauh–"

"Kak Yeonjun,"

Yeonjun mengangkat kepalanya dengan cepat, mulutnya ternganga.

Beomgyu sedikit memutar badannya untuk menatap Yeonjun sepenuhnya. "Kak Yeonjun tepatin dulu janji yang kemarin, baru nanti nego janji lagi sama mama. Pasti boleh deh. Oke?" ucap Beomgyu lembut seperti membujuk anak kecil yang tidak mau berhenti main.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POPULAR • Yeongyu [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang