PART 11: Approach

823 110 15
                                    

"Lo gak pernah ngebosenin kok, Jun. Choi Yeonjun itu orang yang paling seru yang pernah gue temui. Yang pernah kenal sama lo harusnya bersyukur, tahu gak? Bodoh banget kalo ada orang yang ninggalin lo demi orang lain. Gue tarik ucapan yang bilang dia kelihatan baik dan pinter."

Dengan pasti Beomgyu mengatakan apa yang dia pikirkan tentang Yeonjun. Dia harus tahu bahwa dirinya itu pernah selalu membuat hidup orang lain lebih berwarna, dan orang itu adalah Beomgyu.

Senyuman tulus menghiasi wajah Beomgyu yang sekarang sudah menarik tangannya. "Lo gak usah bengong gitu, gue tahu kalo gue ganteng."

Yeonjun menggelengkan kepalanya dengan cepat dan tatapan kagetnya berubah menjadi penuh penghakiman.

"Gyu..., lo beneran gak kesurupan kan?"

Satu detik....

Dua detik....

"Aduh! Ketahuan...." ucap Beomgyu dengan suara yang ditinggikan sambil memanyunkan bibirnya dan menepuk dahinya, bertujuan untuk pura-pura kesurupan.

Yeonjun melihat tingkah laku sahabatnya itu dengan datar dan sekarang dia ingin menimpuk Beomgyu dengan kursi restoran.

BUAT APA SOK IMUT GITU?!?!

"Oke, ini mesti dikasih tau ke mama lo sama kak Taehyung biar lo dirukyah sama pendeta," kata Yeonjun sambil mengambil ponselnya dan segera membuka kontak nomor.

Dengan cekatan Beomgyu menghadang tangan Yeonjun sambil cengengesan. "Jangan gitu dong. Lagian nanyanya kesurupan mulu,"

"Ya lagian lo kayak bukan Choi Beomgyu yang gua kenal," ungkap Yeonjun jujur. Beomgyu belakangan ini berbeda sampai kadang dia ngeri sendiri.

"Ya udah kenalan lagi, apa susahnya?"

Yeonjun merangkul kursi di sebelahnya. "Lo gua timpuk beneran pake kursi ya?"

Beomgyu cengengesan lagi untuk memohon ampun. Dia masih sayang nyawanya.

***

Beomgyu membalikkan badannya kepada Yeonjun yang mengantarnya kembali ke kampus karena Beomgyu masih ada kelas yang tersisa. "Apa? Kenapa?" tanya Yeonjun karena sekarang Beomgyu hanya diam dan menutup matanya.

"Itu,"

"Apaan? Cium?" tanya Yeonjun asal.

Beomgyu langsung membuka matanya. "ENGGAK! Gue lagi inget-inget sesuatu,"

"Apa–" "OH IYA! Lo diundang mama nanti buat nyobain kue hasil resep barunya. Kalo lo setuju kuenya enak berarti jadi dimasukin ke menu minggu depan." ucap Beomgyu dengan cepat.

"Asik~ diundang mama mertua," dan Beomgyu menjitak kepala Yeonjun. Geli, katanya.

"Tapi kok gua....?" tanya Yeonjun sambil mengusap-usap kepalanya setelah selesai mengaduh. Beomgyu hanya mengedikkan bahu dan segera pamit pergi karena sebentar lagi dia akan terlambat.

Di sinilah Yeonjun sekarang, di kafe kampus tempat nongkrong kesayangan banyak mahasiswa karena harganya yang bersahabat, WiFi yang sangat memadai, dan lokasinya strategis karena berada di tengah wilayah kampus.

Yeonjun di sini untuk menunggu Beomgyu lagi karena jika dia langsung mampir ke rumah Beomgyu, Yeonjun tidak bisa menikmati kuenya dengan baik dan benar. Jadi dia berencana untuk pergi bersama Beomgyu nanti.

Terlalu fokus pada laptop dan tugasnya, Yeonjun tidak menyadari kehadiran seseorang di kursi depannya sampai orang itu mengetuk meja untuk mendapatkan perhatiannya.

Hampir saja Yeonjun ingin memutar matanya saat dia melihat sosok Nahee yang ada di seberangnya.

"Gue duduk sini ya, tempat lain penuh." Jelas Nahee tanpa ditanya sambil menata minumannya di meja. Kafe memang cukup ramai sekarang, mengingat masih berdekatan dengan jam makan siang. Yeonjun hanya mengangguk kecil dan kembali fokus pada tugas tercintanya.

POPULAR • Yeongyu [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang