CAN WE? [ CHAELISA ]☑️

1

Suasana malam sungguh lengang akibat cuaca yang sangat dingin. Sepertinya semua orang lebih memilih berdiam diri di rumah daripada hanya sekedar berjalan-jalan di sekitar.

Tak terkecuali dengan dua orang wanita, sama-sama berusia 27 tahun terlihat sedang menikmati tontonan mereka, sesekali si wanita pemilik rambut blonde menyenggol orang yang di sebelahnya karena tidak dapat menahan tawanya.

"Itu sangat lucu" beritahu si wanita blonde dengan terkikik geli. Sedangkan wanita yang satunya sedang mabuk berat karena telah menghabiskan beberapa minuman bir kaleng, tubuhnya sempoyongan walaupun sedang duduk di atas sofa.

"Hei" wanita blonde menyenggol lengan orang itu dengan masih tertawa.

"Jangan menyentuhku malam ini" wanita pemilik rambut berwarna hitam sedikit gusar, menoleh padanya.

"Jika kamu bersikap seperti ini karena mantan kekasih mu mau menikah, duniaku pasti sudah meledak" wanita blonde berkata tenang, menggenggam bir kaleng di tangan.

"Kenapa dia harus menikah hari ini?" Ceracau wanita itu.

"Dari semua hari dalam setahun yang banyaknya seperti bulu ayam, kenapa harus saat ulang tahunku?" Teriak si wanita berambut hitam yang sudah mabuk berat.

"Itu artinya dia sudah melupakan ku. Lupa soal ulang tahunku atau kebersamaan kami selama lima tahun atau aku..." Wanita itu menunduk sedih.

"Si bodoh itu memang tidak sopan" wanita blonde tidak mau sahabatnya merasa bersalah.

Wanita yang di sebelahnya tidak terlalu mendengarkan dan tetap sibuk menuang minuman bir ke dalam gelas sahabatnya.

"Hei, sedikit saja" tolak si wanita blonde karena tidak mau mereka berdua mabuk malam ini " aku mabuk jika minumannya di campur"

"Dia tidak punya sopan santun jika tentang kemanusiaan. Setelah mandi, tidak sekalipun dia pernah mengeringkan rambutnya. Dia tidak pernah mencuci piring dan makannya pun banyak" wanita itu menjelek-jelekkan mantan pacarnya.

"Kamu sudah menyuruhnya?" Tanya si wanita blonde.

"Aku tidak menyuruhnya"

"Beberapa orang memang tidak akan sukarela melakukan pekerjaan rumah"si wanita blonde memberikan pengertian.

"Tapi kau sukarela melakukannya"

"Karena ini aku. Karena aku sehebat itu" wanita blonde menyombongkan diri.

"Shhh" sahabatnya mendesis akibat ucapan kepercayaan diri yang ia dengar.

"Bersulang" si wanita blonde menyodorkan minuman, menikmati suasana malam dengan beberapa bir alkohol yang sudah berserakan di seluruh ruangan.

"Kamu mau menikahinya?" Wanita blonde meletakkan bir di atas meja.

"Entahlah, kupikir jika aku mengencaninya untuk waktu yang cukup lama, banyak hal bisa terjadi" jelas wanita itu.

"Itu tidak masuk akal. Tidak heran jika kamu di campakkan. Kamu tidak pernah jujur. Dia menganggap mu bodoh. Kamu pasti punya nafsu dan ketamakan" wanita blonde melirik sebentar ke arah sahabatnya

"Seperti,aku ingin melakukan ini dan itu bersamanya. Kamu harus menuntut sesuatu atau menghentikannya. Kamu membiarkan dia bertindak sesuka hatinya selama lima tahun dan menerima kembali meski dia selingkuh. Kamu bukan ibunya"

"Kenapa kamu baru bilang sekarang?" Si wanita berambut hitam kesal dengan menyomot mulut sahabatnya dengan satu tangan yang sedang komat-kamit ceramah.

"Aww!" Si wanita blonde merasa kehabisan nafas.