10

923 82 3
                                    

Chaeyoung memperhatikan penampilannya didepan cermin, dengan memoles sedikit lip balm berwarna senada dengan bibir pink ranumnya,ia kelihatan cantik di pagi hari ini.

"Oh!"teriak Lisa ketika Chaeyoung keluar dari dalam kamar.

"Tumben sekali kamu rapi dan wangi begini?" Lisa mengendus di sekitar tubuh Chaeyoung hingga wanita itu mengernyitkan dahinya.

"Ada apa denganmu?" Chaeyoung berlalu dari sisi Lisa.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Kamu mau kemana pagi buta begini?" Cerca Lisa. Karena mengejutkan, Chaeyoung adalah orang yang hobi menghabiskan waktu di dalam kamar untuk membuat karya baru untuk lukisannya.

"Aku sedang menunggu seseorang" Chaeyoung merogoh ponselnya dari kantong celana.

"Seseorang?" Lisa memperhatikan penampilan sahabatnya yang memakai atasan blouse warna hitam dengan celana high waist yang memamerkan pinggang super rampingnya. Chaeyoung juga mengepang rambutnya hingga kelihatan sangat cute.

"Ini masih pagi. Bajumu kekecilan" Lisa menutupi pinggang sahabatnya dengan posesif.

"Lisa" Suara Chaeyoung tertahan akibat gerakan tiba-tiba Lisa yang menyentuh pinggangnya dengan erat.

"Hmm?" Lisa mendongak ke atas.

"Jennie. Aku sedang menunggu Jennie" Chaeyoung tersenyum kikuk karena jemari Lisa masih tertahan di sana.

"Oh"mulut Lisa membulat sempurna dan langsung melepas tangannya.

"Tapi, bukankah bajumu terlihat kekecilan?" Ulang Lisa dan berharap Chaeyoung mengganti pakaiannya.

"Ini sudah sempurna" Chaeyoung meletakkan ponsel dan menatap Lisa yang sedang sibuk dengan tas kerjanya.

"Jam berapa kamu pulang?" Tanya Chaeyoung.

"Kenapa? Kamu merindukan ku?" Goda Lisa.

"Aku akui tingkat kepercayaan diri mu yang tinggi. Tapi,aku lebih merindukan Jennie sekarang" Chaeyoung membalas sempurna hingga mendapat senyuman mengejek dari Lisa.

"Awas saja jika rindu padaku" Lisa pergi tanpa pamit seperti biasanya dan tak mau menoleh lagi.

"Dasar Manoban" Chaeyoung geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya yang terlihat lucu karena kesal.




***




"Kamu pandai memasak. Wanita menyukainya" Jennie memperhatikan Chaeyoung yang sedang menyiapkan sarapan dan melihat-lihat ruangan rumah.

"Apa? Ku anggap itu pujian" Chaeyoung tersenyum dan segera memasukkan spaghetti ke dalam bumbu yang sudah terlebih dahulu kemudian mengaduknya secara perlahan.

"Terserah kamu saja" Jennie melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tampaknya ada yang sedang menginap" Jennie meraih lipstik yang tergeletak di atas sofa.

"Ya,dia teman kuliahku dulu sekaligus sahabatku" Chaeyoung menoleh sebentar.

"Dia menginap beberapa hari karena pipa air rumahnya bocor. Makanlah sebelum dingin" Chaeyoung menyiapkan dua piring spaghetti di atas meja.

"Rasanya tidak enak?" Tanya Chaeyoung begitu melihat Jennie hanya mengaduk-aduk makanan.

"Aku tidak bisa makan banyak. Ibuku tidak pernah memberiku banyak makanan karena dia takut perutku akan melar" Jennie mulai menyendok sedikit spaghetti ke dalam mulut.

"Berkat ibuku,aku menjadi kurus. Orang sering bilang aku terlihat seperti tidak menikmati makanan padahal aku sangat menikmatinya" Jennie menjelaskan sekedar menghargai usaha Chaeyoung yang sudah repot memasak untuknya.

CAN WE? [ CHAELISA ]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang