13.MISI 1

147 20 0
                                    

Malam ini Ara di ajak Shani untuk ngobrol bersama di kursi depan istana, Ara menatap langit yang di penuhi bintang malam ini.

"Indah bukan?"Ujar Shani, Ara menggangguk tersenyum

"Indah sekali Ratuu"balas Ara dengan tersenyum manis

"Panggil aku bunda mulai saat ini, kamu tidak takut lagi kan kepadaku?"

Ara menggelengkan kepalanya"Baik bunda, sepertinya aku sudah bisa menerima taqdir ini"

Shani tersenyum"Kamu seperti bundamu...Cantik dan baik"Ara hanya tersenyum tersipu malu.

"Kalau bunda boleh tau, kenapa bundamu bisa pergi?"

"Bunda meninggal pada hari yang sama dengan ayah"jawab Ara sedih

5 Tahun yang lalu...

Ara berlari dengan gembira masuk ke dalam rumah setelah pembagian hasil ulangan hari ini"Bundaaaaa....bunnn.."Ara berteriak memanggil Sisca, Namun tidak ada jawaban. Ara pun menaiki tangga untuk ke menuju kamar Sisca"Bundaaaa..lihat bun..Ara dapet Nilai terbaaikkk,,"ujar Ara sembari membuka pintu kamar. Namun kamar itu sepi, Ara pun berbalik arah"Mungkin di dapur"Pikirnya

Kertas nilai yang Ara pegang jatuh kelantai, Ara syok melihat bundanya yang sudah terkapar tak berdaya"Bundaaaaaa...."Ara berlari memeluk Sisca,"Bundaa..jangan tinggalin Araa"Isak Ara

Sisca sempat membuka matanya dan menatap putrinya dengan tersenyum"Maafin ayah sama bunda ya Nak..kamu baik baik disini..sampaikan maaf bunda kepada kakekmu"itu adalah pesan terakhir Sisca, Sisca pun langsung memejamkan matanya.

"Bundaaaaaaa..."Tangis Ara pecah

"Ya Allah Neng...nyonya kenapa non?"Ujar bik Sum dengan tergesa gesa menghampiri mereka

"Bunda bii.."Isak Ara yang langsung di peluk oleh Bi Sum

"Sabar ya Neng..maafin bibi, bibi teh ga tau neng, bibi tadi di suruh ke pasar sama nyonya"ujarnya sedih

Bi Sum memegang denyut nadi dan jantung Sisca yang sudah tidak berdetak"Nyonya udah ga ada neng"ucapnya pelan, Tangisan Ara tambah pecah. Bi sum tidak pernah tahu jika Sisca adalah Vampire dan tidak mungkin jantungnya berdetak.

Bi Sum pun memanggil suaminya untuk membopong Sisca ke kamar. Suami bi Sum adalah tukang kebun sekaligus satpam di rumah Ara. Ara memandang Sisca dengan air mata berlinang"Secepat ini bunda ninggalin Ara?..kenapa bunda tega ninggalin Ara?"Isaknya

Bi Sum menghampiri Ara ingin mengatakan sesuatu namun langkahnya terhenti karena tidak tega melihat Ara yang terus saja menangis."Neng"panggil Bi Sum pelan

Ara menoleh"Neng yang sabar ya neng..bibi tau ujian eneng berat banget,,bibi harap neng bisa ikhlas ya neng.."ucap Bi Sum dengan air matanya yang jatuh

"Bapak tabrakan neng, meninggal di tempat"ujar Bi sum membuat Ara menatap bi sum kaget dan air matanya tambah mengalir dengan deras

"Bibi bohong kan sama Ara?..Ayah ga mungkin ninggalin Ara sendirian..ga mungkin"Ara berteriak histeris, dan menjatuhkan dirinya ke lantai,"Ga mungkiinn"Ara menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, ini adalah ujian yang sangat menyakitkan di umurnya yang masih 12 tahun.

Tiba tiba banyak orang yang berdatangan ke rumah, mereka menggotong Agra yang sudah tidak bernyawa, Ara langsung berlari karena mendengar keramaian di depan rumahnya, ketika beberapa orang membawa jasad Agra masuk Ara langsung berlari dan memeluk Ayahnya dengan menangis kencang. Hatinya sangat terluka saat ini, dia kehilangan orang orang yang selalu ada untuknya.

LOVE VAMPIRE PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang