Kainess biasa tapi ini juga teori ku dengan seseorang yang sangat spesial dihidupku. gak bakal ada sangkut pautnya lagi sama kainess ujung-ujungnya karna cerita ini bakal jadi kisah diriku dan orang itu, btw aku juga punya buku aslinya+ gambaran kai...
Sama seperti hari hariku sebelumnya, aku merasa sangat bahagia karna dapat melihat muka tampan tuan ku itu. Hati ini seperti akan berteriak memanggilnya tetapi,
"Oi Ness, oper bola itu kepadaku," -Kaiser
suara serak yang nyaman ditelinga ku itupun terdengar.
"ah- baiklah tuan" -Ness
aku hanya bisa melihat mukanya sambil tersenyum seperti seorang rekan biasa. Tetapi bola itu tiba tiba menghilang dari giringan kaki ku, "dimana bolanya?" Aku hanya bisa terdiam ketika bola yang ku dapat direbut kembali.
"argh- sialan kau Ness" -Kaiser
ucap kaiser dengan muka marahnya yang membuat diriku tambah tidak bisa berbuat apa apa. Alhasil bola masuk kedalam gawang Bastard Munchen dengan mudah.
Perasaanku campur aduk bagaikan rasa putus asa dan sedih bersatu menjadi sebuah kegagalan untuk mendapatkan gol serta hati orang yang kucintai dalam diam itu. Ku cari sosok yang telah ku buat kecewa di tengah lapangan itu, seperti ia menghilang secepat kilat dari depan mukaku.
Dari kejauhan tampak sosok pujaan hati ini sedang bercengkerama dengan seseorang yang postur tubuh,warna rambut, bahkan watak yang ku benci dari orang itu masuk ke klub Bastard hingga saat ini. Surai biru tua dan mata bak blueberry segar yang siap dilahap siapapun,tapi sekarang orang yang akan melahap 'kembang blue lock' itu pun adalah Michael Kaiser, seseorang yang ku kagumi selama aku menjadi pasangan- maksudku rekan kerja yang terjalin dari awal kami bekerja sebagai pemain bola.
Ada suatu hal yang ganjal pada awal aku bertemu dengan Kaiser yaitu.....
•
•
•
Hayooooo kepo bet kah banh :v
Mwehehehe w lanjutin ni wp karna w dah libur semester dan udah lepas dari penjara kematian itu jadi tunggu aja chapter selanjutnya tentang flashback nya ness ama Kaiser. Babayyyyy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
