Bab 12 ~PERGI?~

124 6 2
                                    

Kaiser sedang melamun dikelasnya, mencoba tak terlalu mencolok dikelasnya. Belakangan ini banyak anak anak yang heran kenapa Kaiser yang biasanya heboh dan selalu bermain dengan Ness menjadi murung dan tak pernah lagi menghampirinya. Setiap ada yang bertanya tentang itu Kaiser hanya menyangkal dan mengatakan hubungan mereka baik baik saja.

Kaiser mendengar seseorang memanggil namanya. ugh.. sial, itu hanyalah teman sekelas Kaiser, lebih tepatnya ketua kelasnya. Ia pun bergegas berdiri dan kembali membawa kakinya bergerak. Setelah bertanya mengenai keperluan apa, Kaiser pun mengangguk karena wali kelasnya yaitu bu Anri menyuruh ketua kelasnya untuk memanggil Kaiser.

Kaiser pun berjalan keruang guru, dengan rasa malas yang masih menyelimuti tubuhnya membuat Kaiser seperti orang yang tak punya tenaga karena pertandingan lusa kemarin. Sesampainya disana, bu Anri langsung mempersilahkan Kaiser masuk, Kaiser mengangguk dan duduk dibangku tepat didepan meja bu Anri.

"Jadi, ada perlu apa bu?" -Kaiser

Tangannya meremas celana panjang yang menutupi kakinya, rasa penasaran terlihat dikilatan matanya. Bu Anri menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan pelan

"Jadi begini, karena kehebatan mu dalam bidang sepak bola pada pertandingan akhir akhir ini membuat 'Liga Neo Egoist' meminta mu untuk ikut bergabung dalam generasi U-20 kali ini dalam tim Bastard Munchen sebagai striker utama, apakah kau bersedia?" -Anri

Mata Kaiser membelalak, ia tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Impiannya sedari kecil kini terwujud dengan mudahnya. Kaiser mengangguk menyetujui pernyataan dari gurunya tersebut. Tapi ia masih berpikir, ia sampai dititik ini bukan sendiri. Tetapi bersama dengan Alexis Ness, saudaranya. Anri mengatakan bahwa  Kaiser harus pergi ke Jerman langsung untuk melaksanakan tes pertamanya

Kaiser tak berkutip sedikit pun ketika mendengar Anri mengatakan bahwa ia harus ke Jerman. Tempat trauma masa kecilnya kembali, tak memiliki keluarga yang harmonis dan selalu saja menjadi bahan pelampiasan amarah kedua orang tua kandungnya, hingga akhirnya ia bertemu dengan Noa. Orang tua Kaiser selalu menuntut ilmu lebih dari dirinya, bahkan mencoba menghilangkan bakat Kaiser sendiri yaitu bermain bola agar ia bisa belajar dengan tenang.

Tetapi itu malah membuat Kaiser semakin tak bisa fokus untuk belajar, sesekali ia pergi ke taman tanpa sepengetahuan orang tuanya dan bermain bola sendirian tanpa ada yang menemani. Tentu saja setelah Kaiser kembali kerumahnya, semua terlihat berantakan dengan kaca yang pecah dan beberapa bekas darah berserakan dilantai.

"Hah... Aku benci mereka.." -Kaiser

Kaiser pun kembali ke kelasnya setelah menyelesaikan beberapa berkas berkas yang harus diisi. Ia tak memberi tahu siapa pun tentang itu hingga ia dirumah. Kaiser meminta waktu sang ayah yang kini benar benar sibuk dengan pekerjaannya, dengan lembut Noa menerima dan mengajak Kaiser untuk berbincang santai di balkon rumah

"Jadi apa yang mau kau katakan?" -Noa

"Aku akan kembali ke Jerman ayah. " -Kaiser

Noa hampir menyemburkan kopi yang baru saja ia minum ketika mendengar perkataan Kaiser. Noa kembali ke wajah datarnya sambil menatap Kaiser dengan penuh keraguan.

"Kau yakin?" -Noa

"Ya.. aku akan kembali secepatnya" -Kaiser









































Alooooo!!! Met pagi semuaa <3

Jangan lupa vote★
-yiii

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Runtuh🍃 (KaiNess BLLK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang