ini flashback waktu junaid, jevano, harzi, dan jaffie baru aja keterima jadi calon mahasiswa baru.
hari itu mereka janjian lagi di rumah juna buat lihat hasil tes tulis dan wawancaranya bareng-bareng. pada pede aja sih, soalnya kan aslinya emang pinter-pinter. terkhusus pada jevano dan junaid yang masuknya jalur rekomendasi.
udah cakep, tajir-melintir, otaknya cemerlang pula. sirkel elit sih kalo kata orang.
"lu aja yang buka, jun." kata harzi ngasihin laptopnya ke juna. sedangkan dia dan jaffie lanjut selonjoran di karpet sambil main pes, jevano lebih milih duduk di sofa sambil nungguin ayangnya pulang sekolah.
"ya udah gue cek sekarang, ya." kata juna dan akhirnya nge-klik website tempat hasil tes mereka diumumim.
link terbuka dan juna langsung fokuuusss banget nyari salah satu nama diantara mereka di sana.
"jaffie muhaddan."
"sip."
"mahanipuna... mahanipuna... ada!" ucapnya dan menghela napas lega.
"harsana jevano."
jevano ngangguk aja, kan udah pasti.
"harzi echlanu."
"alhamdulillahhhhhh. gasss party!"
juna hela napas legaaaaaaa banget, bersyukur janji keempatnya yang pengen kuliah di tempat yang sama bisa terwujud. dia nutup laptop dan berdiri buat regangin badannya.
"hayuk keluar. sekalian makan siang."
"lu yang tangkis?"
"hitungan ketiga kalian gak bangun-"
"oKE! LESGOOO!!!" harzi dengan semangat berdiri dan tersenyum sumringah kepada juna. "happy banget ya jun, bisa sekampus sama gue lagi?"
"kapan gue bilangnya?"
dan lagi-lagi harzi tersenyum. "keliatan banget itu hehehehe."
dibilang begitu juna cuma mendengkus dan narik tangan jaffie yang masih aja rebahan di karpet sambil cemilin basreng pedes. "udah dibilang jangan makan pedes-pedes! lu kemaren baru masuk ugd udah mau langsung pindah ke ruang jenazah, hah!???"
jaffie cemberut dan ngacir berlindung ke jevano. "jep, tenangin dulu tuh!"
jevano nggak respon apa-apa, cuma langsung nyeret jaffie ke mobil. soalnya mereka tadi kesini naik si mobes, alias mercy putih milik jaffie muhaddan. dipanggil mobes (mobil bersama) karena sama yang punya emang dibiarin aja buat dipakai bersama. sama siapapun yang lagi butuh kendaraan diantara ketiganya. biar dia nggak capek-capek juga nyetirnya.
"gua aja yang nyetir." kata harzi menawarkan. jaffie juga langsung ngasihin kunci mobilnya dan duduk anteng di belakang bareng jevano. harzi nyetir dan juna duduk di sebelahnya.
"mau makan di mana, jun?" tanya harzi begitu mereka berangkat. juna masih sibuk gulir-gulir layar hapenya buat nyari restoran yang cocok menurut dia.
"di sini aja." kata juna lalu nunjukin hape nya ke harzi. sama harzi diliatin sebentar kan maps-nya. satt set sett, udah.
"oke." dan harzi langsung gas ke tempat tujuan.
"nyalain musik donggg." pinta jaffie yang langsung diturutin sama juna. "kemaren pake playlist siapa itu? lagunya enak-enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
side stories / what if
Nouvellesthe untold moment of all stories. ©tuesday-eve, 2021.