one of the story: bina akrab.

413 37 12
                                    

ini adalah cerita kilas balik salah satu perjuangan harzi dalam memenangkan hati si adek tingkat beda jurusan alias kirani alida nathania.

genap dua bulan maba masuk kampus, acara rutin tahunan yang mereka sebut “bina akrab”, sebagai ajang mempererat tali persaudaraan dan sarana silahturahmi satu angkatan untuk semua jurusan, diadakan.

semua maba wajib ikut. masing-masing disuruh bawa pulang surat ijin dan persetujuan dari wali buat ditandatangani, lalu dikumpul -3 hari sebelum kegiatan.

jangan ditanya, kirani udah rewel minta dianterin ke dokter buat bikin surat sakit biar nggak jadi ikut serta, tapi entah dari mana si harzi itu tau-tauan aja. ya jelas dilarang lah.

"gua jagain, sumpah! lu harus ikut pokoknya, ran!" kata harzi bersikeras. sementara kirani masih bersikukuh karena dia tau, kalau kegiatan kayak gini tuh isinya nggak jauh-jauh dari perospekan.

"nggak mau! ntar saya pingsan terus nggak ada yang nolongin gimana?!"

"dibilang bakal dijagain." kata harzi berdecak. "ntar gua yang nganterin suratnya ke abang lo deh, sekalian."

kirani tuh hidupnya udah capek, jadi tambah capek kenal sama cowok yang sokapnya kebangetan kayak harzi ini.

"terserah!" kirani ngasihin suratnya deh tuh ke harzi, terus cabut ke kantin nyusulin auri yang lagi makan siang bareng ayangnya.

kalau cewek itu sih, udah pasti ikut ya. secara kan auri emang suka gini-ginian dan lagi, back up-an bukan main, ketua panitia cuy.

kirani duduk dengan wajah cemberut, disusul harzi yang malah cengar-cengir dan ikut duduk di sebelah kirani.

"thanks ya, dek uri." kata harzi yang dibalas acungan jempol dari auri. untung kirani nggak sampai ngeuh, sementara jevano cuma bisa geleng-geleng gak habis pikir. lebih ke pusing tanggung jawabnya nambah dua kali sih, pas di kegiatan nanti.

nggak lama juna dateng, duduk di sebelah kirani yang masih kesel.

"kirani jadi ikut bina akrab?" tanya juna. kirani yang ditanya mendadak salting. "eh? belum tau, kak."

"kenapa? ada pertimbangan lain?"

"saya-"

"ikut anjrit! lo-ikut!" cerocos harzi dengan wajah dongkol, giliran sama cowok lain aja, jadi lemah lembut begini si kirani.

juna manggut-manggut. "tenang aja, ada gue sama jevano di sana. lo kan junior kita, dan gebetan si onoh juga, jadi pasti dijagain lah-"

kirani pengen nangis digituin. nggak suka dia, nggak pernah seneng sama hal yang bisa ngerepotin orang lain.

ini kayaknya dia beneran harus ngurus surat sakit aja terus dikumpulin diem-diem tanpa sepengetahuan harzi.

tapi sampai di rumah harzi beneran dateng dong. setelah makan malam pas kunara emang udah di rumah jam segitu.

"bang kun, ini saya sebagai senior kirani mewakili kampus buat minta ijin adeknya ikut serta acara rutin bina akrab yang memang diperuntukkan buat mahasiswa baru-"

"-dua hari tiga malem, bang. di kota sebelah. lokasinya aman, makanan dijamin, tim medis dipantau temen saya langsung, jadi nggak usah khawatir kirani kenapa-napa."

kanaka yang kebetulan lewat, jadi ikutan nyimak. sementara kunara masih baca surat ijinnya dengan seksama. "kirani setuju?"

"ini dia udah tanda tangan siang tadi, bang. sisa nunggu ttd abang aja."

kunara berubah celingukan. "terus, kirani mana?"

"di kamar naka." sahut kanaka sambil diem-diem ngasih jempol ke harzi yang berterima kasih banget atas kerja sama kanaka yang mau-mauan aja disuruh ngunciin kirani di kamarnya, biar dia nggak sadar kalau harzi dateng dan minta ijin ke kunara sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

side stories / what ifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang