Ayasya Rumi Rahadian, atau biasa di sapa Sasya, adalah gadis yang tumbuh besar di keluarga yang penuh cinta dan harmonis, hingga membuat Sasya pun tumbuh menjadi anak polos dan manja.Namun, Sasya belum pernah merasakan jatuh yang sebenarnya pada seo...
•jangan lupa play lagu yang cocok untuk part ini.💗
•Absen dulu dong kalian dari mana aja?💗
~Happy Reading~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
05. KECEWA TAPI BUKAN SIAPA-SIAPA.
"OH GOD! JODOH GUE GANTENG BANGET!!" pekik Sasya.
"Sasya jangan teriak!" Tegur Starla—sang ibu yang sedang menemani Asta bermain.
"Kamu tuh masih kecil honey nggak usah mikirin jodoh, kalau di denger Pipi kamu kena omel loh," ujar Starla membuat Sasya hanya cengegesan.
"Maaf Mimi."
Sasya kembali berbaring di sofa yang menghadap televisi besar. Senyum Sasya kembali terbit saat melihat postingan Aderald, padahal hanya melihat foto laki-laki yang akhir-akhir menarik perhatiannya mampu membuat di dalam perutnya seperti ada kupu-kupu.
"Kira-kira kalau gue minta di jodohin sama kak Aderald, Pipi bakal kabulin nggak?" Gumam Sasya dengan senyum yang tak pernah luntur.
Lamunan Sasya buyar saat ponselnya berdering dan menampakkan nama 'Bang Ez😡' di layar benda pipih itu.
"Haloo abang!" Sapa Sasya dengan semangat.
"Ape? Kenapa tadi lo telepon gue?" Tanya Ezra di seberang sana.
"Abangku yang paling ganteng!" Panggil Sasya dengan suara manjanya membuat Ezra was-was di seberang sana.
"Apaan? Jangan minta abang pulang cepet yah, Mami udah datang kan?"
"Iya, abang bagi nomor kak Aderald dong!"
"Buat?"
Sasya menggigit bibir bawahnya sembari berfikir jawaban apa yang cocok untuk pertanyaan singkat Ezra.
"Emm... mau balikin jaketnya kak Aderald, kemarin Sasya pinjem."
"Titip ke abang aja, nanti abang yang kasih besok."
"Ck! Abang jangan pelit dong, bagi aja kenapa sih?!" Kesal Sasya karena Ezra terlalu banyak pertanyaan dan jawaban.
Tanpa mematikan panggilannya, Ezra mengirimkan nomor Aderald ke WhatsApp Sasya. Seketika senyuman Sasya terbit.
"Terimakasih abangku yang paling ganteng muachh!!"
"Sama-sama adikku yang jelek!" Ledek Ezra.
"Masa jelek? Berarti Pipi sama Mimi jelek dong?"
"Enggak lah, Mami orang paling tercantik pertama menurut Abang."
