Kentot Didalam Sarung
Chanyeol x Renjun
—
"Bapak pulang..."
Setelah dari jam 11 sampai jam 5 sore, chanyeol akhirnya pulang dari ladang miliknya yang lumayan jauh dari rumah berjalan kaki.
Dimana dirinya yang hanya memakai kaos singlet yang sudah basah dan becek karena keringat yang keluar, belum lagi ketiaknya yang masih basah dan berbau khas bapak-bapak dewasa.
Apalagi Chanyeol di ladang mulai dari siang, pasti bau nya sudah semerbak dengan bulu ketiak yang panjang-panjang.
Meskipun begitu tetap setiap hari chanyeol masih memakai deodorant, yang jelas jika diendus ataupun dicium akan masih sangat wangi.
Pulang dengan baju basah dan otot yang licin karena keringat, chanyeol meletakkan cangkul dan alat-alat bertani nya didepan rumah lalu masuk kedalam.
"Mas ren, buatin bapak mu kopi geh."
"Iya buk, renjun inget kok, kan ini udah kerjaan renjun tiap hari, hehe."
"Pinter, ibuk mau kerumah tetangga dulu, soalnya anak bude disebelah mau nikahan, nanti ibuk bawain nasi sama makanan nya."
"Iyoo buk." Sahut renjun yang sudah ada di dapur, membuatkan kopi untuk ayahnya yang kini duduk dibangku rotan yang ada di ruang tamu.
"Lho, dek. Mau kemana? Bapak baru pulang lho." Tanya chanyeol yang sekarang melihat istrinya membawa pisau besar.
"Itu lho ada acara, anaknya bude disebelah mau nikahan, aku mau rewangan dulu."
"Oalah, mau nikah yo. Yowes lah, nanti bawain bapak daging kalo ada."
"Iya to pak." Sahut sang istri yang kini salim dengan chanyeol, pamit mau kerumah tetangga.
"Cepet mandi pak, ketek mu udah bau masam itu." Goda istri nya.
"Mana ada, ibuk ini, masih wangi lho ini. Meh, coba cium." Sahut chanyeol yang membalas godaan istrinya itu. Tangan kekar nya menarik tangan sang istri.
"Bapak! Jangan tarik-tarik, ibu mau pergi sekarang."
"Iya dek."
Istri nya keluar, anaknya sudah siap dari dapur membawa kopi dan biskuit camilan untuk si bapak.
"Pinter nya anak e bapak." Goda chanyeol yang membuat renjun sedikit salah tingkah.
"Ishh bapak ini, tiap hari lho renjun begini." Sahut renjun meletakkan nampan yang ia bawa ke meja, ia melakukan nya dengan cepat karena takut kopi yang dibawa nya berceceran.
"Hehe, iya mas. Sini duduk di pangkuan bapa."
"Gamau ah, bapa keringetan begitu."
"Mas ren, bapak mau nimang-nimang kamu lagi lho, kaya kamu kecil dulu, tiap bapak pulang pasti bapak gendong."
"Gamau pak, renjun mau mandi aja."
"Yaudah yok, mandi ama bapak sekarang.
"Ishh pak, renjun gamau to, malu, renjun udah gede."
"Gede apanya, kamu selalu jadi anak kecil di mata bapak mas ren."
Tidak mau basa-basi lagi, chanyeol langsung menggendong renjun dan membawa nya ke belakang rumah.
Dimana disana tempat biasanya mereka mandi, didepan sumur belakang rumah yang menyatu dengan alam karena tidak memiliki sekat.
Jadi setidaknya mereka harus mandi mengenakan celana dalam atau celana sekalian jika tidak memakai celana dalam.