˗ˏˋnacht faust ; |black clover

05. harapan menjadi ksatria(?)

Happy Reading ♡๑_______

manga : (black clover).

♡♡

ヾ♥ nacht faust x readers ♥ヾ

♥♥
_______

"bagaimana bisa ada manusia yang terlahir cacat sepertinya!"

"memalukan!"

"dia bahkan tidak dapat mengendalikan sihirnya sendiri. menyedihkan!."

"orang gila mana yang tidak dapat menggunakan sihirnya sendiri?."

"kau lihat wajahnya!. miris sekali."

"jangan membuang buang waktu kau dasar jelata bodoh!."

"kasihan sekali, hahahahahaha!."

-oOo-

"semangat cebol!. kau pasti hbisa!" yena menyemangati sahabat kecilnya, asta. dengan penuh keyakinan yang luar biasa.

asta menarik nafasnya perlahan, lalu membuangnya kembali di udara."huft!. ayolah jantung!. jangan berdebar seperti ini!. kau mau ku usir dari dalam tubuhku heh?!." asta mengomeli dirinya sendiri.

yena memukul kepala asta, yang sudah tidak tahu keberapa kalinya. yena memukul asta guna menyadari anak itu yang terlihat gemetaran.

"ayolah!. katanya kau ingin menjadi seorang kaisar sihir!. mana asta yang tidak pernah kenal rasa takut?. kau mau menyerah melawan yuno, hm?" oceh yena, asta tersenyum paksa menyadari dirinya yang sedang gelisah.

asta menutup matanya, menarik nafas dalam dalam, guna menenangkan dirinya berusaha tenang.

"yosh!. aku datang!" ucap nya secara menggebu gebu. hatinya tergerak, perasaan gugupnya tadi sudah menghilang dengan sekejap.

"MOHON 416!?" sang juri sudah terlihat kesal di atas sana. lantaran asta, sang pemilik nomor 416, tak kunjung menampakan batang hidungnya di depan sana.

"CEPAT CEBOL!"

asta terdorong jauh ke depan sana, karena yena yang kesal karena asta yang terlalu lama.

"kau 416?." tanya panitia atau juri tersebut. ia memastikan pria yang sudah berada di depan sana.

asta mengangguk dengan mata berbinarnya. hanya tinggal selangkah lagi untuknya bisa menjadi seorang ksatria sihir, dan mewujudkan mimpinya untuk bisa menjadi seorang kaisar sihir.

"baik, waktu penentuan dimulai!."

jantung asta berpacu kencang. setelah sang juri memulai babak penentuan.

yena dapat melihat asta yang cemas di depan sana, ia berusaha sebisa mungkin untuk menghibur sahabatnya itu.

"semangat lah!. kau pasti bisa!, aku percaya padamu cebol!"  katanya menggunakan bahasa isyarat. asta tersenyum dan mengangguk.