New Story!
Cerita ini berdiri sendiri jadi tidak ada kaitannya dengan cerita manapun. Walaupun visualisasi dan nama karakternya nama, tapi tidak berkaitan. Oke?
Jangan lupa berikan vote dan comment sebagai bentuk dukungan
Enjoy!
Suasana kelas menjadi hening ketika wali kelas mereka mengumumkan bahwa ada pertukaran tempat duduk mereka. Bu Ratih tidak terlalu menyukai dengan sisi kanan yang diisi perempuan, dan sisi kiri diisi laki-laki. Jadilah mereka bertukar tempat duduk dengan undian lewat gulungan kertas yang dipilih secara acak pula. Lagipula tidak ada yang berbeda karena kursi dan meja terpisah, tidak ada table mate.
Yonathan melirik mejanya dimana dia berada disisi kiri belakang dekat jendela, jauh sekali dari pintu yang berada disisi kanan. Matanya melirik meja lain di sebelah kanannya, seorang siswi yang hanya diam memperhatikan teman sekelas mereka yang masih sibuk berpindah.
Windy Levana.
Yonathan pernah berada di kelas yang sama selama 3 tahun pada sekolah menengah pertama. Dan mereka dipertemukan kembali pada sekolah menengah atas, di kelas yang sama pula.
SMA Binar Bangsa. 10-A.
Namun mereka tidak pernah berinteraksi sama sekali. Mereka tidak pernah berada di kelompok belajar yang sama. Mereka tidak pernah mengobrol, bahkan setelah mereka satu kelas selama 1 semester.
Saat masih berada di menengah pertama. Windy adalah siswi yang sangat menonjol. Dia selalu terpilih menjadi MC di acara sekolah. Dalam mata pelajaran pun nilainya sangat bagus, bahkan mata pelajaran olahraga sekalipun. Namun kali ini, Windy seperti tidak menunjukkan dirinya.
"Oh iya, ini kelompok dalam mata pelajaran Ibu ya." Yonathan memilih mendengarkan Bu Ratih daripada harus memikirkan orang lain.
"Windy Levana dan Yonathan Hardian, oh kebetulan kalian duduknya dekat, selanjutnya..."
Yonathan melirik Windy yang masih mendengarkan Bu Ratih, bukankah itu terlalu tenang?
"Baiklah, untuk perwakilan silahkan maju. Kita pilih jenis seni rupa apa yang kalian ambil secara acak."
Windy tanpa basa-basi maju kedepan dan Yonathan juga tidak masalah dengan itu.
"Windy dan Yonathan, seni keramik."
Yonathan mengangkat alisnya bingung, untuk satu semester itu tidak masalah, tapi bukankah artinya mereka akan sering berinteraksi?
"Yonathan."
Suara lembut itu untuk pertama kalinya menyebut namanya.
"Iya?" Hanya itu balasan Yonathan.
Windy berusaha tersenyum walaupun masih terkesan canggung, "Untuk semester ini, mohon kerja samanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just The Way You Are, Han Yujin - Lee Wonhee
Fanfiction"Cause you're amazing. Just the way you are." a fanfiction han yujin - lee wonhee ft. others