Windy memperhatikan para lelaki dari kelasnya yang tengah bertanding futsal dengan kelas 10-C. Mereka sama-sama mempunyai pelajaran olahraga di jam yang sama, jadi sangat sering digabung. Matanya tak henti memperhatikan Yonathan yang sangat bersemangat, jika itu tengah futsal atau sepak bola, maka Yonathan akan bersemangat.
Yonathan tidak memiliki banyak teman dekat, dia hanya berteman dekat dengan siswa kelas 10-C yang juga pernah satu sekolah dengan mereka di menengah pertama, bedanya mereka tidak pernah sekelas sekalipun.
Yonathan selalu tersenyum dan hangat saat berinteraksi dengan orang lain, namun untuk seseorang yang sudah satu kelas dengan Yonathan cukup lama, itu semua hanya kepalsuan. Bukan seperti orang bermuka dua, hanya saja Yonathan tidak terlalu menyukai berinteraksi dengan orang banyak, terlebih lagi dengan Yonathan yang dikenal banyak siswa-siswi angkatan mereka.
Entah mengapa Windy mengetahui semua itu.
Windy terbuyar dari lamunan saat banyak orang seperti berteriak padanya, ternyata sebuah bola melambung kencang kearahnya. Windy berniat menghindar, namun Yonathan tiba-tiba berada di dekatnya dan berhasil menendang bola itu ke pemain lain.
"Lebih baik lo ke kelas." ujar Yonathan, mengangkat tangannya sebentar pada pemain lain, alhasil teman sekelasnya langsung menggantikan.
Sangat keren. Padahal dia hanya mengangkat tangannya.
"Lo gak denger gua?"
Windy berdiri untuk mengikuti perkataan Yonathan, terlebih lagi mereka jadi pusat perhatian, namun lelaki itu justru mengikutinya untuk kembali ke kelas juga.
Windy mengerti bahwa Yonathan hanya ingin mengenal dirinya karena mereka akan lebih sering bekerja sama.
"Yonathan."
"Hm."
"Lo harusnya gak perlu kaya tadi, gua bisa menghindar."
"Lo bahkan bisa nendang bolanya kan? Lo jago kok main futsal."
"Lo tau?"
"Soal futsal tentu."
Yonathan dan kecintaannya pada futsal atau sepak bola. Jelas dia memperhatikan orang-orang disekitarnya yang handal dalam bermain.
Windy melirik Yonathan yang berjalan di sebelahnya, dengan kedua tangan masuk ke saku celana, dan pandangan lurus ke depan. Ah apakah dia akan melihat pemandangan ini dari dekat mulai sekarang?
Windy berdeham, "Weekend nanti gua mau ngajak lo ke pameran seni, gua harap lo punya waktu luang di antara dua hari itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just The Way You Are, Han Yujin - Lee Wonhee
Fanfic"Cause you're amazing. Just the way you are." a fanfiction han yujin - lee wonhee ft. others