Ten

424 43 12
                                    

Yonathan membuka matanya saat mendengar suara gelotakan, ternyata Windy yang tengah berada di dapur flat-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yonathan membuka matanya saat mendengar suara gelotakan, ternyata Windy yang tengah berada di dapur flat-nya. Mereka sama-sama memakai plester demam karena hujan-hujanan kemarin. Alhasil mereka tidak masuk sekolah, Bunda Yonathan juga sudah meminta izin untuk keduanya dengan alasan ada acara keluarga dan mereka mengajak Windy.

"Kamu masak? Aku udah bilang buat delivery aja kan."

Windy tersentak kaget lalu mengacungkan sendok sup kearah Yonathan, "Jangan ngagetin! Kalau aku gak sengaja nyenggol sup gimana?!"

Mereka belum berpacaran namun sudah sepakat mengganti kata panggilan.

"Kamu yakin enak?"

"Mending kamu cuci muka sana!" omel Windy.

"Siap nyonya." Yonathan bangkit dari ranjang dan berjalan melewati Windy, mencuci muka seperti apa yang diperintahkan. Tak lupa melepas plester demamnya.

"Nathan, kalau udah tolong taruh supnya di meja, aku mau ke Unit-ku sebentar. Sekalian ambil nasi kamu sendiri."

"Iya!" balas Yonathan sambil menahan perih karena sabun cuci muka.

Setelah selesai mencuci muka, dia melakukan apa yang diminta tolong oleh Windy.

"Udah?" Windy kembali masuk ke Unit Yonathan dengan susu full cream dan plester demam baru.

"Emangnya masih perlu plester demam?" tanya Yonathan.

Windy mengulurkan tangannya untuk mengecek suhu tubuh Yonathan, "Aku pikir masih perlu, aku udah ganti plester, kamu pakai lagi."

"Habis makan ya?"

"Oke."

Yonathan tersenyum tipis melihat ekspresi ceria Windy, namun ekspresi cerita itu langsung hilang begitu mencoba sup buatannya sendiri.

"Hambar." cicit Windy.

Yonathan otomatis mencicipi, keningnya mengerut bingung, "Pas kok rasanya, emangnya hambar di kamu?"

"Em, gak enak."

"Mau beli bubur? Sup nya biar aku aja yang makan."

"Tapi gak enak tau, kamu cuma mau aku seneng kan."

"Engga astaga, mungkin kamu mau flu kali makanya lidahnya ngerasa hambar." ucap Yonathan.

Yonathan memilih makan, pada dasarnya Yonathan tidak merasakan apa yang dibilang Windy. Tak ada rasa hambar sama sekali, namun tidak ada rasa spesial juga, rasa sup pada umumnya.

Windy tersenyum melihat Yonathan dengan lahap memakannya, "Makasih Nathan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Just The Way You Are, Han Yujin - Lee WonheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang