Two

281 43 4
                                    

Yonathan mengikuti langkah Windy kemanapun gadis itu pergi, sesekali memotret booth stand seni keramik untuk mengisi dokumentasi pada makalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yonathan mengikuti langkah Windy kemanapun gadis itu pergi, sesekali memotret booth stand seni keramik untuk mengisi dokumentasi pada makalah. Yonathan sempat meminjam kamera pada kakak sepupunya secara gratis, perjanjian mereka hanya jangan sampai kamera tersebut rusak. Oh ayolah, Yonathan juga tidak ingin merusak barang penting, terlebih lagi dia membutuhkan untuk tugas kelompok ini.

"Windy."

"Apa?"

"Lo udah ada ide?"

"Belum, lo mau ambil yang mana?"

"Gimana kalau piring?" Yonathan memotret piring keramik yang berdiri dengan standing berbahan kayu, membuat kesan antik dan mahal terlihat dari piring keramik itu, "Bahkan satu piring keramik aja bisa terlihat mewah kan?"

"Sure, kita pakai ide lo aja."

Yonathan tersenyum begitu Windy langsung bertanya pada penjaga booth stand tentang piring keramik yang dipajang dengan standing kayu tersebut. Gadis itu mencatat sekaligus merekam setiap penjelasan yang keluar, rasanya lega karena Yonathan satu kelompok dengan Windy yang dapat diandalkan.

"Ngeliat apa?"

Yonathan tersadar saat Windy ternyata sudah selesai dan kini berasa dihadapannya, "Ah engga, mau keliling ke booth stand yang lain? Misalnya lukisan atau fotografi?"

"Boleh."

Yonathan menghela nafas lega. Kembali mengikuti Windy yang berjalan lebih dahulu. Mereka memilih untuk pergi ke kawasan booth stand seni lukisan terlebih dahulu.

"Yonathan!"

Mereka berdua menoleh.

"Lovita?"

Gadis bernama Sophie Lovita tersenyum cerah saat melihat Yonathan, "Wah gak nyangka kita ketemu disini, lo lagi nyari referensi tugas seni Bu Ratih juga?"

"Iya, seni keramik. Udah dapat referensi, jadi keliling liat booth stand lain."

"Gua dapat seni lukisan, udah selesai daritadi juga, temen gua udah pulang duluan, boleh ikut keliling gak?"

"Win——dia kemana?" Mata Yonathan langsung mencari sosok gadis itu namun tidak ditemukan. Padahal tadi Windy tidak jauh darinya.

"Ah cewek tadi temen sekelompok lo ya? Tadi gua lihat dia keluar kawasan seni lukis, mungkin ke seni fotografi?"

"Ck, minimal bilang dulu kek." Yonathan menyusul kearah seni fotografi, tentunya bersama dengan Lovita. Begitu memasuki kawasan seni fotografi, matanya menangkap Windy.

"Windy."

"Lo udah disini?" balas Windy.

"Kalo mau pergi-pergian bilang dulu dong, jangan bikin gua panik."

"Lo panik?"

"Jelas lah!"

Windy melirik Lovita yang sepertinya tak paham dengan situasi, "Maaf ya, soalnya lo selebgram jadi orang-orang pada ngelirik lo, makanya gua pergi gitu aja."

Just The Way You Are, Han Yujin - Lee WonheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang