Seven

254 35 4
                                    

"Ah ada anak kecil nangis!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah ada anak kecil nangis!"

Anak laki-laki yang sedang berjongkok sambil menangis itu mendongak, ternyata hanya anak perempuan dengan mata bulat yang menatapnya tanpa berkedip.

"Kamu siapa?" tanya anak laki-laki tersebut.

"Aku Levana! Umurku 5 tahun!" Anak perempuan yang mengaku bernama Levana mengulurkan tangan, "Ayo bangun, jangan jongkok terus."

Anak laki-laki menerima uluran tangannya, "Aku Nathan, umurku 5 tahun juga."

"Oh ternyata bukan anak kecil!"

Nathan mengusap matanya, "Kata Mas aku, umur 5 tahun itu masih kecil, soalnya belum masuk sekolah, belum nikah juga."

"Gitu ya? Tapi kata Kakek, aku ini udah besar makanya gak boleh nangis. Kamu nangis jadi masih kecil, sementara aku gak nangis berarti udah besar!" balas Levana, tangannya memperagakan bagaimana kecil dan besar.

"Kamu udah sekolah sama nikah?" tanya Nathan bingung.

"Belum."

"Berarti belum besar, soalnya kalau nangis kadang Bunda juga masih nangis."

"Iya gitu? Nanti aku tanya sama Kakek! Oh berarti kalau besar harus nikah? Ayo kita nikah!"

Nathan menggeleng cepat, "Gak boleh! Harus kerja dulu baru boleh nikah!"

"Kalau gitu kita kerja dulu, tapi kamu harus nikah sama aku! Janji?" Levana mengulurkan jari kelingkingnya dengan senyum lebar.

Nathan ikut tersenyum lebar dan menyatukan jari kelingkingnya, "Janji! Nanti kalau udah besar dan udah kerja, kita ketemu disini lagi ya!"

Windy yang tengah melamun dikejutkan oleh seseorang yang menaruh kopi kalengan di mejanya, ternyata Haikal.

"Ngelamun aja, takut Nathan suka sama Lovita?" ucap Haikal, menarik kursi Yonathan ke samping meja Windy.

"Lo tau gua suka sama Nathan ya?" tanya Windy.

"Dari SMP, gua pernah lihat lo naruh cokelat di laci meja Nathan waktu valentine." balas Haikal.

Windy terkekeh kecil, melihat kertas yang bersisi susunan acara, "Lo percaya gua pernah ketemu Nathan sebelum masuk SMP?"

"Ah pantes aja, lo cinta pandangan pertama?"

"Jelas engga, gua ketemu Nathan pertama kali waktu umur 5 tahun. Gua ngeliat Nathan nangis di taman, jadi gua yang masih bocah berpikir buat hibur dia."

"Lalu kenapa lo bisa tau kalau Yonathan itulah bocah yang pernah lo temuin?"

"Gua saat itu udah bisa baca dan Nathan pakai kaos yang ada namanya, Yonathan Hardian." Windy memejamkan matanya, "Gua selalu mengganggap semua itu cuma kebetulan yang terulang, terlalu menjijikan untuk dianggap takdir."

Just The Way You Are, Han Yujin - Lee WonheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang