malam pertama

412 9 0
                                    

Sesudah mandi naureen keluar dari kamar mandi diberjalan menuju lemari terhenti ketika melihat kondisi azmi langsung melepas kaosnya dan melemparkan ke keranjang kotor.

Naureen yang melihat suaminya telanjang dada  relfek beeteriak sangat keras, karena memang baru pertama kali ini melihat suaminya tidak memakai baju dihadapanya.

"Sttt, sayang ngapain teriak teriak sih. Udah malam ngak enak didenger umi sama abi." kata gus azmi masih belum sadar .

" mas ngapain bajunya dilepas" kata naureen dengan menutup wajahny dengan kedua tanganya.

Sontak gus azmi melihat tubuhnya naureen yang masih dililitkan handuk dari buah dada sampai paha naureen, gus azmi malah tersenyum meggoda melihat respon istrinya yang seperti itu. Dengan perlahan tanpa  sepengetahuan naureen, gus azmi melangkah kakinya mendekat kearah istrinya.

"Ngapain sayang tutup mata segala ?" tanya gus azmi.

Jantung naureen berdetak cepat saat  mendengarkan suara suaminya yang begitu dekat denganya, bahkan diá sampai memejamkan matanya kuat.

"Ma-mas lebih baik mandi aja " ucap naureen gugup.

"Kamu belum menjawab pertanyaan saya, sayang," kata gus azmi semakin mendekat wajahnya didepan wajah naureen.

Merasakan hembusan nafas suaminya yang menerpa wajahnya, dengan perlahan ia  memundurkan langkahnya bermaksud memberi jarak diantara mereka berdua. Naas nya saat  mundur dia tersanung sahingga membuat tubuhnya oleng, dengan gerakan cepat gus azmi langsung menarik pinggang istrinya hagar tidak terjatuh.

Tapi sepeetinya tidak berpihak denganya, tubuh mereka terjatuh diatas kasur dengan posisi gus azmi diatas tubuh naureen.

"Astaghfirullah" lilir naureen.

Ia membuka matanya perlahan, saat membuka mata cantik ḻitú terbuka didepannya terlihat wajah tampat suaminya yang berjarak sangat dekat. Bahkan naureen sampai menahan napasnya.

Gus azmi mematap lekat wajah cantik istrinya, ini  baru pertama kalinya melihat wajah naureen tampa cadar nya, dan jarak ya begitu dekat. Ia  begitu mengagumi ciptaan allah didepannya saat  ini. Mata bulat, hudung mancung, dan terakhir bibir merah merekah milik istrinya.

Ia  seakan terhipnotis dengan wajah cantik naureen malam ini berbeda dengan naureen yang saat ini  menahan kegugupannya ditatap begitu lekat oleh suaminya.

"Cantik" lilih gus azmi.

Dengan senyum manis gus azmi mengelus pipi istrinya begitu lembut. "Boleh saya mita hak saya sebagai seorang suami malam in i sayang." kata sangat tiba tiba.

Deg,,,, mendengarkan pemintaaan siaminya barusan membuat janting naureen semakin tidak terkendali, seakan jantungnya berperang dengan perasaannya.

Tersadar dari ucapannya, gus azmi langsung bangunan dari atas tubuh istrinya." maaf ucapan saya tadi sayang." gugupnya.

Naureen membasahi bibig-nya saat  melihat wajah memerah  suaminya yang seperti  ing in melangkah menahan sesuatu dalam dirinya, naureen tahu apa yang dirasakan oleh suaminya.

Hati sama otak naureen berbeda pendapat, hatnya mengatakan kalau ia  akan berikan hak yang seharusnya didapatkan oleh suaminya sejak awal mereka menikah. Tapi otak menatakan ia  tidak akan memberikan ḻitú sebelum gus azmi mencintainya.

Saat  gus azmi akan melangkah kakinya menuju kamar mamdi tiba tiba langkah ditahan oleh istrinya.

"Kenapa sayang?"

"Mas, saya siap malam ini  memberikan hak mas sebagai seorang suami." kata naureen.

Gus azmi langsung melihat ke arah istrinya, apa dirinya tidak salahbdengar saat  ini. Apa kamu sayang benar benar takin dengan ucapan kamu sayang.

"Jangan dipakasa sayang, kalo kamu sayang belum siap."

"Soal tadi anggap saya tidak pernah berkata hal itu. Ucap gus azmi.

"Tidak mas, insyaallah saya siap " ucap nauren takin dengan keputusanya menatap lekat wajah suaminya.

Guz azmi menatap begitu dalam wajah istrinya, taongannya teulir untuk mengenggam kedua tangan milik istinya, bahkan melupakan suaminya terlanjang Dada saat  ini.

"Sayang kamu yakin?"

"Iya mas." ucap naureen menunduk malu.

Gus azmi tersenyum lebar saat melihat wajah istrinya yang merah menahan malu." saya Atanya sekali lagi sayang, apa kamu yakin  sayang dengan keputusan kamu sayang.?"

Naureen saking kesal mendengarkan suaminya yang selalu bertanya berulang ulang kali, apa dia tidak bisa melihat kalau dirinya tengah malu.

Naureen minggalkan suaminya yang memantung, ia  lebih baik mengambil baju dalam lemari. Sedangkan suaminya sadar dalam lamunannya, ia  segera memeluk istrinya dari belakang, naureun pun berhenti berjalan kearah lemari saking kaget dipeluk suaminya dari belakang.

Seketika tubuh nauren memantung akibat perlakuan suaminya secara tiba tiba. " kok  gitu sayang, harus jadi dong. Maafkan suamim ini  ya " ucap gus azmi.

"Sayang kenapa diam  saja sih.?" ucap gus azmi.

"Mass.."

Belum selesai naureen mengucapkan perkataannya, suaminya lebih dulu membalikan badan naureen agar  menghadap.

"Mas kamu mandi dulu ya,?" ucap naureen.

"Iya mas mandi dulu, habis itu  kita sholat shunnah" kata gus azmi yang begitu lembut.

Naureen mengerjapkan matanya lucu mencerna ucapan suaminya barusan, sedangkan gus azmi terkekeh melihat wajah istrinya yang begitu menggemaskan.

"Kenapa kamu hmmm ?"

"Mas udah dong, sana mandi dulu ? "

" saya mandi dulu ya sayang."

Setelah mengatakan itu,  gus azmi  langsung berjalan kearah kamar mandi. Betapa menggemaskan nya wajah sang istri sabat ini, ingin  rasanya gus azmi langsung menerkam istrinya.

30 menit sudah gus azmi menyelesaikan ritual dandi-nya, sebelum keluar ia  memegang dadanya yang berdetak dengan cepat. Iya memajukan tangan tidak yakin saat suaminya akan membuka pintu kamar mandi.

" sayang?" panggil tiba tiba.

"Astaghfirullah" lilir naureen terkejut sabat suaminya keluar kamar mandi.

Gus azmi memanggil istrinya karena sudah hampir 10 menit lebih ia  menunggu tapi tidak merspon karna melamun.

"Iya mas sebentar."

Gus azmi tersenyum tipis melihat istrinya yang menundukan dalam. " udah wudhu?" tanyanya.

"Udah mas"

Gus azmi tersenyum dan menggelar dua sajadah untuk ia  melaksanakam sholat bersama istrinya. Setelah membaca niat, azmi mengucap takbir  dan memimpin membaca doá.

Gus azmi mengucapkan salam dan menoleh kepalanya ke kanan dan ke Kiri, setelah itu  ia  membalikan badanya menghadap sang istri dan mengulurkan tangan kanan nya untuk istrinya cium. Tak  lupa ia  mengecup kening istrinya lembut.

" sayang kok  terus nunduk terus sih, kenapa?"

Naureen hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan suaminya, gus azmi memegang dagu naureen agar  tidak menundukkan kepalanya.

"Sayang jangan nunduk terus, nanti mahkota nya jatuh."

Blluss,,,,pipi naureen merona kaya kepiting rebus, mungkin saat  ini  pipinya benar bener semeah tomat.

"Kok sayang pipinya semakin merah pipinya sih" gus azmi menggoda  istrinya.

"Udah dong mas Ih, jangan godain naureen terus.. Malu Ih mas. Lirih naureen.

" ha ha ha istri mas habisnya megemesin banget sih. Kalo lagi malu."

Gus azmi mengelus punggung tangan naureen dengan ibu jarinya. "Boleh saya membuka mukenah kamu sayang.?"

Naureen terdiam sebentar mencerna ucapan suaminya. Dengan perlahan naureen menganggukan kepalanya, managka mungkin ia  melarang suaminya untuk melihat mahkota.

istri kecil Gus tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang