Digoda mertua

251 8 0
                                    

Pagi ini nauren dan gus azmi masih dalam kamar, mereka belum keluar semenjak tadi malam. Padahal jam segini mereka sudah turun ke bawah untuk sarapan pagi.

"Mas kenapa gak turun.?" tanya nauren.

'Sayang, laper ?" Ucap Gus Azmi.

Bukan menjawab pertanyaan istrinya, gus azmi justri balik bertanya. "Bukan begitu sayang."

"Iya mas, laper kan dari semalam dikurung dikamar."jawab Ning nauren.

"Baik mas akan turun bawa makanan buat istri mas yang cantik." Ucap Gus Azmi mencium bibir merah istri ya.

" iya mas, tapi gak enak sama keluarga mas nauren gak turun."jawab Ning nauren menundukan kepala malu.

"Sayang dengerin mas kalau kamu turun nanti pada nanya kenapa jalannya kaya gitu."ucap Gus all.

"Mas udah jangan godain aku terus malu." Reengek nauren.

"Hmmm"

"Mas turun dulu ya sayang."ucap Gus Azmi.

"Iya mas maaf nauren jadi ngerepotin mas bawa makanan ke kamar." Jawab Ning nauren tak enak hati.

"Iya ga papa kan kamu gak mungkin turun ke bawah.,"ucap Gus Azam.

Setelah perbedebatan pagi hari gus azmi memutuskan untun turun ke bawah berjalan ke arah meja makan. Disana sudah ada abi sama umi ya.

" gus azmi mana istri mu gak turun." tanya umi maryam.

"Hmmm nauren lagi sakit umi jadi azmi yang bawain makan ke kamar." ucap gus azmi

"Sakit apa nak istrimu." tanya abi gus azmi.

"Cuman kecapean." ucap gus azmi.

"Hah ? Umi harus lihat." ucap umi maryam.

Setelah mendapatkan kabar menatunya sakit umi maryam bergegas berjalan ke lantai atas untuk melihat menantu kesayangan nya sakit.

Umi membuka pintu kamar gus azmi dan nauren.

Cleklek.

Nauren merasa heran ketika melihat uminya yang tiba tiba masuk kedalam kamarnya dengan wajah begitu khawatir.

"Umi kenapa?" tanya nauren.

Umi maryam menghiraukan pertanyaan sang menantu, beliu justru memegang kening nauren untuk memastikan keadaanya. Beliau mengerutkan keningnya bingung saat tidak merasakan panas kening nauren.

"umi, loh kenapa wajah umi sangat khawatir begitu." tanya nauren sekali lagi.

Nauren semakin kebingungan melihat perlakuan sang umi padanya. Sedangkan umi maryam yang tidak merasakan apapun kening nauren, tangannya beralih memegang leher nauren untuk memastikannya. Gus azmi yang berada dibelakang umi maryam hanya bisa memejamkan matanya erat ketika melihat umi menyibak rambut milik istrinya.

"Umi sangat khawatir saat denger kamu nak sakit dari suamimu." ucap umi maryam.

"Umi baru menyadari leher kamu sayang  banyak tanda merah dan wajah menatu kesayangan ummi pucat akibat lelah apakah ini perbuatan anak bungsunya yang sangat ganas." ucap umi maryam dalam hati.

"Umi nauren tidak apa apa kok." ucap nauren.

Umi menengok ke belakang untuk melihat putranya, dan ternyata gus azmi malah memalingkan wajahnya tidak berani menatap sang umi. Dengan senyum menggoda, beliau melirik sang menantu dan putranya.

"Oh, jadi ini yang kamu bilang kalau nauren itu sakit azmi ?" goda umi maryam.

"I-iya umi." gugup Gus Azmi.

istri kecil Gus tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang