"Rellll kita istirahat di sini aja dulu?" Bian duduk di balik pohon besar dengan aurell yang berada di sampingnya. Mereka berharap jika mereka akan keluar dari tempat itu dan segera menemukan teman-teman yang lainnya. Sungguh rasa lelah yang mereka dapati, mereka seperti lari dari kejaran polisi sedangkan mereka bukan perampoknya, mereka hanya sebuah korban yang ingin lari dari seorang perampok. Begitulah ceritanya.
Saat tengah duduk mereka di kejutkan dengan suara mesin yang sangat kuat, mereka menoleh ke arah sumber suara itu dan ternyata suara itu dari Maxs yang sedang menghidupkan mesin gergaji di tangannya. Aurell sangat takut hingga dia menggenggam tangan bian dengan erat.
"Bian aku takut?" bian yang masih berada di samping aurell mencoba untuk menenangkannya, tangan nya menutup mulut aurell agar tidak menimbulkan suara.
"Aku bakalan jagain kamu?" Bian berbicara dengan nada yang pelan.Maxs masih saja berada di sekitar mereka bahkan tepat di belakang mereka. Suara dari gergaji itu begitu nyaring. Aku aja dengernya takut apa lagi mereka ya kan?.
Dan yah azuhra juga sudah mati di tangan maxs, maxs memotong-motong bagian tubuh azuhra menggunakan gergaji yang saat ini dia bawa. Bahkan cairan merah terus menetes dari gergaji itu. Sungguh keji ya man-teman:)
Saat maxs berjalan menjauh, bian dan aurell mencoba untuk kabur dari tempat persembunyian mereka dan tak di sangka kaki aurel menginjak sebuah ranting dan mengeluarkan suara.
Krakkkkk
Suara itu terdengar sangat jelas di telinga maxs, dia secara perlahan mencoba untuk mendekati ke sumber suara itu yang ternyata masih ada bian dan aurell di sana.
Saat mendengar suara gergaji yang bagitu dekat bian dan aurell segara berlari dan itu pun di lihat oleh maxs. Maxs mencoba untuk mengejar mereka, dengan berjalan yang cukup pelan.
Mereka terus berlari hingga langkah kaki mereka terhenti saat melihat ada sebuah mobil di depan rumah tua. Mereka mencoba untuk mendekati mobil itu dan ternyata "Aaaaaaaa." Teriakan dari aurell cukup keras hingga terdengar oleh maxs.
"Stttttttt?" Bian mengarahkan jari telunjuknya ke mulut aurell dan menyuruhnya untuk diam agar tak diketahui oleh maxs. Sedangkan maxs sendiri sudah berjalan menuju ke tempat mereka berada, tapi! dengan berjalan yang masih pelan.
"I-itu?" Aurell menunjuk ke arah bawah yang sudah dipenuhi dengan cairan kental berwarna merah, aurell menangis histeris dengan apa yang di lihatnya. yang tak lain adalah Luna yang sudah penyet kayak rempeyekk. Tubuhnya bahkan tak berbentuk akibat ulah maxs-paramex.
bian terus menenangkan aurell agar tetap fokus pada pelarian mereka. jika mereka keluar dari hutan itu mereka akan mengukuburkan jasad Luna dengan layak, yah kalau selamat.
Bian menyuruh aurell menaiki mobil itu dan juga dirinya. Mereka berharap jika mobil itu bisa menyala dan benar saja dengan harapan mereka mobil itu bisa menyala.
Bian bergegas untuk menjalankan mobilnya itu walaupun di hadapannya banyak rumput liar dan pemandangan yang cukup gelap, dengan hati-hati dia terus menjalankan mobilnya.Hampir saja mereka keluar dari sana, tiba-tiba maxs muncul di hadapan mereka membuat bian yang sedang menyetir membelok ke arah kiri dan menabrak sebuah pohon.
Dubrakkk
Maxs mengarah ke aurell dan mencoba untuk membuka pintu mobil, lalu! menarik rambut aurell hingga terseret keluar, bian pun keluar dan menghampiri mereka.
"Lepasin dia?" bian berteriak ke maxs, Lalu! tiba-tiba ada seseorang yang menancapkan sebuah ranting di punggung belakang maxs membuat maxs melepaskan genggaman rambut aurell.Setelah terlepas dari genggaman maxs, aurell segera menuju ke arah bian dan memeluknya. "Aurell kamu gak papa?" Tanya bian yang sangat mencemaskan aurell. "Gak papa." Jawab aurell.
"Bian cepat bawa aurell pergi?" Saat mendenhar teriakan itu bian dan Aurell segera mengarahkan pandangannya ke ara teriakan itu dan ternyata yang menancapkan ranting ke tubuh maxs tadi adalah Gaga. Ya, saat mendengar suara teriakan dari aurell tadi Gaga segera mencari sumber suara itu dan menemukan jika aurell sudah berada di genggaman maxs.
"CEPET BIAN BAWA AUREL PERGI?" Bentak Gaga. Tapi! Aurell tak mau pergi dia ingin menolong Gaga.
Maxs mengarah ke belakang tepat di hadapan Gaga, dia hanya tersenyum melihat Gaga seolah-olah ingin mencari mati darinya. Gaga hanya berjalan mundur dan tidak melihat jika di belakangnya ada pohon besar menjulang tinggi. Dengan cepat maxs menancapkan gergaji itu ke perut Gaga sehingga suara teriakan Gaga bergema di telinga bian dan aurell. Gaga hanya tersenyum melihat ke arah aurell dia hanya pasrah jika harus mati di tangan maxs. suara dari gergaji itu begitu nyaring dan Cairan merah terus keluar dari perut Gaga, dan memuncratkan hingga ke topeng dan badan milik maxs. Sebelum Gaga benar-benar mati dia sempat mengatakan sesuatu walaupun tak di dengar oleh aurell. "Ma-maafin gu-gue aurell." Dan akhirnya Gaga benar-benar menutup mata untuk selamanya.
Tadi Aurell sempat ingin menolong gaga tapi dihentikan oleh bian, Lalu! mencoba untuk menutup telinganya dengan kedua tangannya. Air mata terus membahasi pipi mulus aurell. Aurell tak sanggup melihat sepupunya mati dengan tragis karna ingin menolongnya. "Gaga? Gaga dia...?" Bian hanya bisa memeluk aurell dengan eratt dan segera menarik tangan aurell sebelum mereka dikejar lagi oleh maxs.
Mereka terus berlari hingga mereka menemukan jalan keluar. mereka sedikit legah karna maxs juga tidak mengejar mereka. Tapi! Aurell tetap saja memikirkan kematian sepupunya hanya karna ingin menolongnya. aurell terus menangisi kepergian gaga, bian hanya mencoba untuk menenangkan aurell dengan cara memeluknya. "Kamu yang sabar Rell, aku akan terus bersama kamu!" Setelah mengatakan itu tiba-tiba ada pancaran sinar menuju ke arah mereka lalu......
"Awass!"
Dubrakkkkkk
Bian terhempas jauh hingga kepala nya terbentur dengan sangat hebat. tadi saat dia sedang memeluk aurell ada seseorang yang dengan sengaja ingin menabrak mereka. Belum sempat mereka menghindar mobil itu sudah berjalan menuju ke mereka dengan kencang lalu bian mendorong aurell ke rerumputan dan hanya dia yang terhempas kejalan.
"Biannnn?" Aurell hanya berteriak histeris melihat bian yang sudah terkapar tak berdaya, dan juga dipenuhi dengan cairan merah di kepalanya. saat ingin menghampiri bian, tiba-tiba orang yang berada di mobil itu turun dan benar saja itu adalah maxs. dia mendekati aurell dan menarik tangan aurell dengan sangat kuat.
"A-aurelll?" Bian hanya melihat aurell di tarik oleh maxs, cairan merah terus keluar dari kepalanya dan perlahan-lahan dia menutup matanya sama seperti Gaga dan yang lainnya.
APAKAH AUREL AKAN SELAMAT? KITA SAKSIKAN SAJA CERITANYA.
DAN JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YAH, LALU TULISkAN MENURUT PENDAPAT KALIAN TENTANG CERiTA INI?
Maafin juga kalau ceritanya agak gak jelas hehehe:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mexico
Mystery / ThrillerDi sebuah sekolah bergensi yang di sebut Georgino school sedang mengadakan liburan musim panas. semua para murid diikut sertakan untuk mengikuti liburan bersama guru-guru dan para siswa lainnya. Tapi! Ada delapan murid yang tidak mengikuti liburan m...