Chapter 3

1.7K 60 2
                                    

Huhu sebelumnya author mau curhat. ="[ pasti tau lah soal apa.
Ini part author buat hari jumat ya tepatnya sehari sebelum konser, dan tumben enggak biasanya author malah kefikiran bikin jadi gini sungguh author enggak ngerti mungkin ini yang dinamakan firasat kali yah, author bikin kinal ke sinka, omi ke ve demi apa malah jadi kenyataan ="[ kutukan.
Sampe hari ini author masih baper, bukan karena shuffle nya tapi venal kenapa terpisah, jadi serasa hilang inspirasi author. ="[
---------
"Nal, kamu kapan mau cari kosan baru?" Tanya Veranda.
"Emh, kapan ya Ve, kamu mau temenin aku nyari kosanya enggak Ve? Kinal balik bertanya.
"Mau Nal, tapi yang deket dari sini yah biar barengan terus heheh" Veranda terkekeh.
"Uh, maunya kamu itu mah Ve, iya deh sekitar sini aja" ucap Kinal sambil menyuapkan martabak dalam mulutnya.
"Ampun Nal, pantes ya badan gendut, orang mah makan martabak digigit sedikit-sedikit ini malah sekali suap" Veranda sedikit cengo.
"Hahahah biarin ahh Ve," Kinal tertawa renyah. Lama mereka berdua mengobrol hingga sebuah ketukan dipintu kamar menghentikan obrolan Kinal dan Veranda.
"Kak Ve" teriak suara dari luar.
"Siapa?" Balas Veranda.
"Aku Aaron" teriaknya lagi.
"Masuk Dek, enggak dikunci pintunya" Aaron pun masuk,
"Itu kak didepan ada kak Naomi" ucap Aaron.
"Naomi? Mau apa dia" gumam Veranda. Kinal memandang Veranda heran.
"Mau apa Ve Naomi?" Tanya Kinal.
"Enggak tau Nal" jawab Veranda.
"Yaudah suruh masuk aja Dek" perintahnya.
"Emh iya kak" Aaron keluar dari kamar Veranda.
"Ve..." Kinal melihat Veranda yang masih bingung.
"Hmm, aku temuin Naomi dulu yah kamu tunggu disini Nal" Veranda beranjak dari duduknya menemui Naomi.
"Huft Ve, aku kan belum jawab kamu udah pergi aja" gerutu Kinal ia menghempaskan tubuhnya ke ranjang.
"Naomi mau apa dia sama Ve, tumben banget" gumam Kinal sambil memejamkan matanya. Naomi duduk dengan perasaan tak menentu ia kini sedang berada diruang tamu rumah Veranda.
"Eh Omi" sapa Veranda sambil duduk disebelahnya.
"Eh Ve maaf yah aku ganggu" ucap Naomi.
"Enggak kok emang ada apa tumben banget"
"Ini lho Ve, Sinka lagi sakit Mamah sama Papah juga kebetulan lagi keluar kota aku mau minta tolong Ve," ucap Naomi sedikit hati-hati.
"Minta tolong apa emangnya?"
"Sebenernya mau minta tolong sama Kinal sih Ve, cuma kan Kinal lagi nginep dirumah kamu, jadi aku mau minta tolong kamu bujukin Kinal Ve"
"Ih tunggu deh maksudnya gimana aku enggak ngerti kamu ngomongnya yang jelas dong Omi" Veranda sedikit kesal.
"Iya jado tolong bilang sama Kinal dia kerumah aku soalnya Sinka minta ditemenin Kinal, aku juga enggak ngerti kenapa Sinka mintanya aneh banget gitu Ve" Jelas Naomi, Veranda berfikir sejenak.
"Kinal kerumah Sinka artinya dia sama Naomi, tunggu... ahh yang bener aja... huft Ve, tapi kan nolong yang sakit" gumamnya dalam hati.
"Ve jadi gimana?"
"Ahh, Eh iya nanti aku bilangin"
"Ahh Ve... bodoh kenapa diiyain Kinal kamu nanti sama Naomi" gumamnya lagi.
"Hah Ve??? Bener Ve? Aduh makasih yah Ve" Naomi tersenyum haru.
"Hahah iya" Veranda tersenyum tipis sebenarnya dalam hatinya tak rela Kinal bersama Naomi, tapi apa daya ia sudah terlanjur mengiyakanya.
-ddrtt-Drttttt-drttt-
Getar ponsel disakunya membuyarkan lamunanya, dilihatnya nama pemanggil itu Melody.
"Iya hallo kak Melody, ada apa?"
"..........."
"Oh iya Kak nanti Ve kesana" Veranda menutup telfonya.
"Kalau gitu aku pamit dulu ya Ve" Naomi beranjak dari duduknya, Veranda mengantarnya sampai ke ambang pintu.
"Hati-hati dijalan yah salam buat Sinka cepet sembuh gitu yah" ucap Veranda sambil tersenyum lembut. Veranda berjalan masuk kembali ke kamarnya. Dilihatnya Kinal sedang berbaring dikasur menghadap langit-langit kamarnya.
"Nal," panggil Veranda.
Kinal terbangun,
"Iya Ve, Naomi barusan ngapain?" Tanya Kinal.
"Huft, Naomi minta tolong" Veranda menghela nafasnya sambil duduk disamping Kinal.
"Minta tolong apa Ve?" Tanya Kinal penasaran.
"Katanya Sinka sakit minta ditemenin kamu Nal, huft" Kinal diam sebentar mencerna ucapan Veranda.
"Hah?? Sinka sakit terus minta temenin aku? Apa hubunganya sama aku Ve?" Kinal kaget. Veranda menggidikan kedua bahunya sambil menggeleng.
Tbc...
Huhuhu rencana mau dipost jumat makin kaget jadinya pas pengumuman author cuma bisa ngusap dada ="]
Mau pensiun ajalah author mah.

Martabak KejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang