Chapter 4

1.5K 70 13
                                    

Kinal dan Veranda sedang beres-beres di kosan baru Kinal. Ya, setelah beberapa hari mencari dan survey akhirnya mereka berdua menemukan tempat kos dan untungnya jaraknya lumayan dekat dengan rumah Veranda.
"Huahhhhh akhirnya beres yah Ve" Kinal membaringkan dirinya dilantai yang beralaskan karpet.
"Iya Nay huft" Veranda mengibas-ngibas wajahnya yang berkeringat.
"Duh acian mba keringetan gitu sini aku kipas" Kinal mengipas Veranda menggunakan buku yang dilipat.
"Heheh, makasih Nay"
"Nay, gimana keadaan Sinka?" Tanya Veranda.
"Ya gitu Ve, Sinka sakit demam gitu pengen ditemenin sama aku, Omi juga" cerita Kinal.
"Eh Ve, besok puasa kan yah adohhhh aku lupa belum beli apa-apa Ve" Kinal terlonjak dari tidurnya.
"Oh gitu ya Nay, yaudah ayo aku temenin kamu mau beli apa biar nanti aku yang masakin"
Kinal sedikit berfikir,
"Emmm apa aja deh kalau bidadari yang masak semua aku makan kok" Kinal mulai melancarkan jurus modusnya.
"Huh bisa aja Nay, heheh" Veranda tersipu malu ia memalingkan wajahmya kearah lain.
------
Kinal dan Veranda kini sedang berada disalah satu pusat perbelanjaan di Jakarta,
"Nay, kita beli daging dulu yuk" tunjuk Veranda.
"Iya Ve tapi beli eskrim dulu yah aku pengen"
"Itu udah abis dua Nay, ihh kamu tar sakit perut Capt~"
"Udah Ve satu lagi aja yah yah yah please" rengek Kinal, Veranda hanya bisa menghela nafasnya, memang Kinal bukan manusia biasa.
Setelah selesai berbelanja mereka berdua kembali ke kosan, rencanya Veranda akan memasak untuk sahabatnya itu, ya walaupun Veranda tidak menjalankan puasa tapi ia senang bisa membantu sahabatnya yang akan berpuasa itu.
"Nay, nanti sahur tinggal angetin yah jadi enggak usah beli makanan lagi" ucap Veranda,
"Iya Ve, masak apa sih wangi banget jadi laper deh aku"
"Hahah, aku masak ayam goleng sama sayur asem Nay"
"Ih Ve apaan sih kayak upin-upin ayam goleng betul-betul?" Kinal meniru suara salah satu tokoh kartun itu,
Veranda hanya tertawa kecil melihat tingkah sahabatnya ini.
"Ve..." panggil Kinal,
"Hmm, apa Nay?"
"Titip salam buat Aaron ganteng yah heheheh" ucap Kinal sambil tersipu malu,
"Kamu suka ya sama Aaron Nay?"
Deggg...
Kinal kaget dengan pertanyaan Veranda,
"Eh...enggak..kok..ihh Ve kemana aja sih mikirnya huh emang enggak boleh yah?"
"Hahah canda kali Nay heheh dianggap serius kamu mah" Veranda tertawa renyah,
"Huft Ve udah ahh aku mau mandi dulu gerahhh" Kinal masuk ke kamar mandinya sambil menenteng handuk.
**********
Tarawih kali ini Kinal merasa bersyukur bisa menjalaninya, kegiatan di JKT48 memang akan sedikit dikurangi karena memasuki bulan Ramadhan. Setelah Veranda berpamitan pulang tadi ia mengantarnya sampai kerumahnya karena jalan menuju rumah Verajda sejalan dengan masjid yang akan ditujunya.
Drtttttt...
Sebuah pesan line masuk di ponselnya,
AaronT : Salam balik juga buat Kak Kinal heheh =]
"Duh dari Aaron kok aku deg-degan yah" gumam Kinal, ia tak membalas pesan line Aaron karena sudah sampai di masjid, dan ada aturan yang menunjukan bahwa ponsel dilarang diaktifkan agar ibadah semakin khusyu.
Veranda pov
Akhir-akhir ini ada yang beda deh sama Kinay, sedikit-sedikit bahas Aaron apa jangan-jangan dia suka sama Aaron? Semenjak dia menginap di rumahku kemarin dia titip salam enggak biasanya Kinay kayak gitu, iseng-iseng aku mau introgasi adik ku yang satu itu heheh,
"Dek Kinal titip salam katanya" ujarku membuka pembicaraan ehh dia malah anteng dengan gitarnya
"Dek" aku sedikit meninggikan ucapanku huft Ve akhirnya dia bersuara juga,
"Hmm apa kak?" Jawabnya
"Dek ada salam dari Kinal" aku mengulang lagi ucapanku.
"Iya kak aku denger kok"
Lihat adik ku malah tersenyum dia mengeluarkan ponselnya mengetikan sesuatu entah apa aku enggak mau kepo terlalu banyak ingin tahu.
End pov
Kinal baru pulang dari Masjid, perutnya sedari tadi berbunyi minta diisi sepertinya.
Dilihatnya ada ayam goreng yang tadi dimasak oleh Veranda.
"Aduh untung ada ayam laper gila ini perut, thank god hahahah"
Dengan semangat Kinal melahap ayam gorengnya padahal ayamnya tinggal satu.
"Akhirnya kenyang hhhhh" Kinal merebahkan dirinya diatas karpet.
"Ya ampun itu kan buat sahur nanti hadohhhh gimana ini" Kinal menepuk keningnya.
Dia menghubungi Veranda tapi tidak diangkat, setelah beberapa kali mencoba dan hasilnya nihil Kinal memutuskan kerumah Veranda.
Setelah berjalan cukup jauh dan melewati gang sempit tibalah Kinal di rumah Veranda sahabatnya
Tanpa permisi ia langsung masuk dan mengetuk pintu rumahnya.
Belum sempat Kinal akan mengetuk pintu tau-tau pintu sudah terbuka nampak Veranda keluar dari dalam.
"Ehh Nay ngapain?" Tanya Veranda.
"Kamu Ve yang ngapain aku belum ketuk pintu udah dibuka kok tau sih aku mau kesini padahal aku telfon barusan enggak diangkat Ve" ujar Kinal.
"Heheh maaf lagi dicas terus aku kebetulan mau ke kosan kamu Nay nganterin ini" Veranda menunjukan kresek hitam entah apa isinya.
"Wah apaan itu Ve?"
"Ini buat sahur nanti nih" Veranda menyerahkan bungkusan itu.
"Duh Ve makasih yah padahal baru aja aku kesini mau minta makanan soalnya ayam yang tadi dimasak kamu habis heheheh" Kinal terkekeh.
"Huh ada-ada aja sih Nay dasar" cibir Veranda.
"Ve aku mampir dulu boleh? Aaron ganteng ada enggak?" Tanya Kinal.
Veranda mengerutkan kedua alisnya rasa curiganya semakin timbul jangan-jangan Kinal memang menaruh hati pada adiknya pikir Veranda.
"Eh Ve kok bengong sih"
"Eh enggak kok Nay ayo masuk" ajak Veranda.
Kinal tercengang melihat Aaron sedang menonton acara televisi sambil tidur-tiduran santai.
Veranda menepuk bahunya,
"Jangan bengong kali Nay"
"Heheheh maaf Ve"
Aaron yang sedari tadi fokus menonton menyapa Kinal
"Eh ada Kak Kinal sini kak nonton" ajak Aaron.
Kinal salting ia membuang pandanganya ke arah lain bersikap sedikit tsundere.
"Iya Dek nonton apa ciihhh dek asik banget kayaknya" ucap Kinal sok imut Veranda yang mendengarnya merasa ingin mual melihat tingkah Kinal yang tiba-tiba seperti Cherybel itu bahkan cemilan dihadapanya tak disentuh Kinal sama sekali padahal biasanya Kinal akan buas berhadapan dengan makanan ini semakin menguatkan keyakinan Veranda bahwa Kinal jatuh hati pada adiknya Aaron.
Ohhh.... tidakkkkkkkkkkkkk jangan sampai Kinay suka Aaron... god help me.....
Jerit Veranda dalam hatinya.
Demi mengalihkan perhatian Kinal Veranda iseng menyuapkan martabak keju ke dalam mulut Kinal otomatis mulutnya penuh.
Aaron melihatnya lucu, ia mengambil tissue melap minyak dari martabak yang menempel di bibir Kinal.
"Kak Ve jangan jail gitu kasian kak Kinal" ucap Aaron.
Veranda hanya memasang wajah cengo dengan tingkah adiknya itu.
Tbc...
Hahah maaf baru update yah =]

Martabak KejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang