Btw author gesrek nih gegara event cucok semalem wkwkwk
Nanti lah author iseng-iseng bikin 3m edisi 5 jam wkwkwkk abaikan
Yang HM besok aja yah updatenya heheh =].Kinal Pov
Buka puasa masih lama huft, kulihat jam baru menunjukan pukul 3 sore sambil menunggu enaknya jalan-jalan nih alias ngabuburit sama mba pee pastinya,
"Ve ngabuburit yuu?" Ajaku pada Veranda,
"Kemana Nay?"
Aku berfikir sejenak enaknya kemana yah hmm...
"Ke danau yang tidak ada di peta enak kayaknya apalagi sama Aaron biar Ve aja yang mendayung hahahah lelah lelah deh" gumamku berkhayal
"Nay kok diem sih katanya mau ngabuburit?"
Huft Veranda membuyarkan khayalan ku huft...
"Cari takjil yu Ve pengen yang manis-manis deh kayak Aku gitu" ucapku pede,
"Kamu mah sepet Nay bukan manis heheh" Lihat Veranda ngeledek ketawa lagi ihh aku kan devvi theater huft,
"Ayo Nay" Veranda mengambil tasnya menarik tanganku ikut keluar bersamanya heii kok malah jadi dia yang semangat ngabuburitnya,
Enggak disangka enggak diduga aku sama Ve papasan sama Aaron hayolohhh...
Jodoh emang wkwkwkw ngarep, biarin dahh,
"Eh Kak Kinal mau kemana kak?"
Asikkkk dia nyapa aku doang lahh Ve dicuekin wkwkwk Kinal Elsa gitu,
"Mau ngabuburit Dek, kamu mau kemana?"
"Ini mau nyusulin Kak Ve eh ketemu di jalan ternyata" ujarnya,
"Eh emang ada apa dek?" Veranda bersuara,
"Ini kata Mamah suruh belanja"
Wah kebetulan memang benar-benar pertanda takdir nih,
"Tapi Kakak mau..."
"Ayo dek bareng aja sekalian Kak Kinal juga ada yang mau dibeli nih iya kan Ve?"
heheheh modus dikitlah,
Kulihat Veranda menggembungkan pipinya kesel ya wkwkwkwk...
End Pov
Akhirnya Kinal, Veranda dan Aaron belanja bersama mereka bertiga pergi kesebuah toko swalayan,
Kinal yang biasanya lengket dengan Veranda malah asik dengan Aaron matanya seolah tak berkedip menatap Aaron. Veranda kini ibarat orang ketiga diantara mereka berdua.
"Huft Aaron awas ya kamu dek" geram Veranda dalam hati,
"Nay emang mau beli apa sih? Kemaren bukanya sekalian beli" ucap Veranda.
"Mmm.. ada Ve itu parfum abis deh kayaknya" jawab Kinal asal,
"Kak ini daftar belanjaanya aku mau kesana dulu nyari senar gitar"
Tunjuk Aaron pada divisi stationary di toko swalayan tersebut.
Veranda menghela nafasnya sepertinya ia harus mempertebal rasa sabarnya, huft.
"Eh Nay mau kemana kamu?" Veranda menahan Kinal yang mengikuti Aaron.
"Enggak Ve heheheh"
"Hayukk ahh temenin aku dulu"
******
Kinal Veranda dan Aaron tiba di kosan Kinal, bertepatan dengan adzan magrib yang baru berkumandang.
Dengan sigap Kinal menyiapkan es campur dan makanan yang tadi dibelinya di jalan pulang,
"Yuk pada makan dulu yah" tawar Kinal,
Sebelum melahap makanan Kinal membaca doa buka puasa dengan khusyu.
"Nih Ve es nya, dek Aaron ganteng juga nih esnya" ucap Kinal.
"Makasih kak Kinal heheh" Aaron tersenyum manis ke arahnya.
"Iya dek hahahah"
Kali ini Kinal agak tsundere juga ia tidak mau Aaron melihatnya seperti raksasa yang buas ketika berhadapan dengan makanan.
Sebisa mungkin ia makan dengan pelan penuh kewanitaa. Veranda yang melihatnya sedikit aneh enggak biasanya Kinal gitu.
"Huft Nay Nay sampe segitunya" gumam Veranda.
"Yaudah Nay aku sama Aaron pulang dulu yah kamu kan mau ke masjid yah?" Tanya Veranda
"Iya Ve yaudah ati-ati di jalan yah jagain Aaron hahahah" pesan Kinal
Veranda menghela nafas lagi, setelah pamit ia dan Aaron pulang, di perjalanan pulang Veranda kembali menginterogasi adiknya.
"Dek kamu akrab banget sama Kinal jangan-jangan kamu suka yah hayoo ngaku?"
"Eh, apa sih Kak enggak lah" Aaron mempercepat langkahnya menjauhi Veranda.
"Dek tunggu kakak belum selesai nanya nya" teriak Veranda mengejar Adiknya.
******
Di ruang musik rumahnya Aaron sedang asik memainkan gitarnya. Gitar listrik pemberian kakaknya di ulang tahunya beberapa bulan yang lalu.
Jari jemarinya dengan terampil memetikan gitar sebuah lagu milik Zigaz Berjudul sahabat jadi Cinta ia mainkan,
Apa yang kita kini tengah rasakan mengapa tak kita coba tuk satukan mungkin cobaan untuk persahabatan atau mungkin semua takdir Tuhan..
Cklek...
"Hayooo itu lagu buat siapa?" Tanya Veranda yang entah dariman tau-tau ada di depan Aaron.
"Eh kak Ve maen masuk aja kak huh" gerutu Aaron, dengan malas ia menghentikan aktifitas bermain gitarnya melangkah keluar,
"Ih dek kak Ve nanya enggak dijawab kebiasaan kamu mah"
"Kak Ve kepo ahh mau tau aja"
"Mau kemana kamu dek?" Tanya Veranda lagi,
Belum sempat Aaron menjawab terdengar teriakan dari ibunya di bawah,
"Aaron.." teriaknya,
"Iya Mah bentar" Aaron bergegas menghampiri ibunya Veranda mengikutinya dari belakang,
"Iya Mah apa?" Tanya Aaron,
"Ini tolong anterin ini buat Kinal dek buat buka puasa" ucap ibunya menyerahkan sebungkus es campur dan rantang berisi nasi beserta lauk pauknya,
"Biar Ve aja mah sekalian maen" Veranda merebutnya duluan,
"Eh kak yang disuruh aku tau" Aaron merebutnya, jadilah mereka saling rebut, ibunya melerai keduanya.
"Udah kalian berdua aja yang anter" ucap Ibunya adil,
"Yaudah iya deh" Veranda mengalah, "huft untung adek" gumam Veranda,
"Yu Kak kita kekosan kak Kinal" ajak Aaron,
"Iya dek"
"Tapi mampir ke tukang martabak yah kak?"
"Iya dek" jawab Veranda singkat.
Deggg....
"Mau apa ke tukang martabak jangan-jangan...." gumam Veranda yang mulai was-was
Setelah pamitan kepada Ibunya Aaron dan Veranda pergi ke kosan Kinal.
Di perjalanan Aaron membeli martabak keju,
"Kak bayarin heheheh" Aaron terkekeh,
"Emang kamu enggak bawa uang dek?"
"Enggak kak lupa"
Veranda menghela nafasnya,
Tok...tok...tok
Veranda mengetuk pintu kosan Kinal,
Tak lama Kinal keluar sambil mengucek-ucek matanya,
"Eh Ve hoamhhhhh aku baru bangun tidur nih" ucap Kinal sambil menguap,
"Ehh ada Aaron ganteng aduh enggak boleh malu-maluin Nal kan Elsa" gumam Kinal,
"Ayo masuk dek" Kinal menggandeng Aaron masuk sementara Veranda dicuekin,
"Huft Ve sabarrrrr"
"Kak Kinal... ini dari mamah katanya buat buka" Aaron menyerahkan titipan ibunya,
"Eh es campur yah duh kakak juga udah beli dek tapi yaudah sini hehehe" Ucap Kinal Tsundere,
"Kok wangi martabak yah mmmmm" "Nay kok tau sih soal makanan idungnya tajem banget yah" sindir Veranda,
"Eh Ve apa sih kamu juga kan kalau soal martabak seloyang abis sendiri aku sih satu juga kenyang" Kinal jaim, Veranda mendelik ke arahnya seolah ingin memakanya hidup-hidup,
"Nih Kak martabak buat kak Kinal spesial keju lho kak"
"Wahhh dek makasih repot-repot banget ini aja udah Cukup" Kinal lebay dapat martabak kayak dapet emas sekarung.
Tbc....
Btw tar besok yang HM author masih gesrek heheh =]