Chapter 2

1.7K 53 0
                                    

"Ve, tolong dong ambilin itu!" Kinal menunjuk toples berisi kue pada Veranda, entah sudah berapa toples kue yang hari ini ia habiskan padahal ia menginap di rumah Veranda lho bukan di kosan atau rumahnya sendiri dasar tukang makan. Seperti sekarang ini, ia dan Veranda sedang sibuk dengan kegiatanya masing-masing. Kinal sibuk main game, Veranda membaca Novel kesukaanya sherlock holmes.
"Ve, aku lapar" teriak Kinal.
Veranda tak menghiraukan panggilan Kinal, kalau sudah begini Kinal malah iseng mengganggunya.
"Ve aku laper bikinin Mie dong Ve" rengek Kinal.
" Nal, bikin sendiri aja aku lagi serius nih" Ucap Veranda tanpa mengalihkan pandanganya dari Novelnya.
"Huft, yaudah deh" Kinal berjalan lesu keluar kamar menuju dapur membuka lemari dapur mencari mie instan. Tiba-tiba Aaron datang.
"Eh, Kak Kinal mau masak ya?" Sapa Aaron.
"Iya Nih kakak lapar kamu mau masak juga?" Tanya Kinal.
"Iya Kak, yaudah sini biar aku yang masakin sekalian" tawarnya.
"Eh, tapi...."
"Udah kan kakak tamu enggak enak ahh masak bikin sendiri" Aaron tersenyum lembut pada Kinal senyum manis yang mampu menghipnotis para wanita.
"Yaudah deh makasih yah, kakak jadi enggak enak" Kinal memasang senyum bodohnya.
"Santai aja kak" ucap Aaron.
Kinal memandang Aaron yang tengah sibuk membuat mie, menurutnya sebagai ukuran cowok Aaron cukup ganteng juga, rajin sama seperti Veranda Kakaknya eh apa yang Kinal fikirin bukanya membantu, memang dasarnya Kinal tukang Makan perutnya melar bagaikan karet.
"Nih Kak" Aaron menyodorkan semangkuk mie yang masih ngebul padanya.
"Eh iya makasih ya Aaron" Kinal bergegas kembali ke kamar dilihatnya Veranda masih anteng dengan Novelnya.
"Huft Ve" gerutu Kinal.
"Cepet banget Nal" ucap Veranda
"Iya dong Aaron yang masakin, Aaron mah baik enggak kayak kakaknya"
Veranda mendelik tajam pada Kinal, menutup Novelnya dengan keras.
"Apa Nal? Ucap Veranda dengan tatapan menakutkan.
"Hehehehe enggak Ve, bercanda udah ahh aku mau makan" Kinal melahap Mie rebusnya tak butuh lama untuknya menghabiskan mie sampai tak bersisa sama sekali. Veranda hanya melongo melihat sahabatnya ini. Soal makanan Kinal memang jagonya lihat saja badanya gendut berisi, bak ketupat lebaran.
"Huahhh kenyangnya" Kinal memegang perutnya.
"Nal sekarang ada jadwal latihan kan? Ya ampun liat udah jam 5" Veranda melihat jam tanganya.
"Oh iya Ve hadohhh aku lupa" Kinal meraih kemejanya mengancingkanya asal.
"Ayo Ve kita pasti ditungguin anak-anak" Kinal menarik lengan Veranda keluar.
"Eh aduh Ve ada yang lupa"
"Apa lagi Nal?
"Tas Elsaaaaa heheheh" Kinal memasang wajah bodohnya sambil nyengir kuda, Veranda menggembungkan pipinya.
"Capekkk dehhh" ucapnya alay.
Tbc....

Martabak KejuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang