BAB VIII - Teduh

45 5 0
                                    

Setelah menemui suaminya dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, Malam harinya Ayuna kembali ke rumah sakit. Ia sudah membawa koper yang ia simpan dimobilnya. Saat memasuki kamar inap anaknya ia melihat sosok Malik yang sedang tertidur dengan memegang tangan Zeea putrinya, ia melihat ada bulir air mata yang mengering dipipi pria itu. Malik yang menyadari jika ada seseorang membuka matanya

"Duh maaf, Ibu ngagetin ya ?" Ucap Ayuna

"Nggak bu, maaf Malik yang ketiduran disini" Jelas Malik membuat wanita itu mengangguk tersenyum

"Jadi nama kamu Malik ya, kalau ibu boleh tau Malik siapanya Zeea ?" Pertanyaan Ibunya membuat Malik sedikit malu dan salah tingkah

"Mmm ... Saya dan Zeea pacaran bu. Kami bertemu saat PKKMB kemarin" Jelas Malik membuat Ayuna terkejut kemudian tersenyum bahagia. Setelah keduanya duduk, Ayuna mengeluarkan semua rasa penasarannya tentang kehidupan

"Zeea gimana dikampus ? Apa dia punya temen ?" Pertanyaan dari Ibunya membuat Malik terkejut, namun akhirnya ia paham mengingat saat SMP Zeea pernah dibully dan tidak memiliki teman

"Zeea punya banyak temen bu, Sahabat dekatnya ada Shena dan Yuki. Lalu tadi yang nganter Zeea kesini ada Haikal dan Jeno. Setelah itu masih ada lagi Reyhan, Jian, Jeman, dan Cahyo. Zeea juga akrab dengan teman sekelasnya, dia ikut Klub Musik dan punya beberapa koneksi dengan Dosen juga. Zeea jadi inceran 1 kampus bu, karna anaknya cantik dan ramah" Penjelasan Malik membuat Ibunya terenyuh, ia merasa lega karna akhirnya Zeea menjalani kehidupan yang normal dan bahagia

"Ibu baru tau kalau anak ibu sepopuler itu, dan Ibu bersyukur karna Zeea ketemunya sama Malik. Makasih ya Malik sudah menjaga Zeea, Ibu gak tau harus ngomong apalagi" Ucap Ayuna, Malik mengangguk sungkan

"Nggak bu, Saya hari ini ngerasa gagal jagain Zeea"

Ucapan Malik membuat Ayuna terdiam dan sadar jika yang dimaksudkan adalah Arini yang baru saja melabrak Zeea.

"Saya sibuk sampai gak tau kalau Zeea disudutkan dikampus, apalagi sampai pingsan seperti tadi. Padahal saya sudah janji buat jagain Zeea. Tapi sepertinya gagal, Maafin saya ya Ibu" Ujar Malik menunduk. Ayuna kemudian menepuk punggung Malik dan menenangkannya

"Gak perlu minta maaf nak, semua orang pasti pernah lalai dalam menjaga janjinya. Kamu gak perlu khawatir, Zeea juga gak selemah itu kok. Dengan kehadiran kamu aja disini sudah cukup membuktikan ke Ibu kalau Zeea berada ditangan yang tepat. Makasih ya Malik" Ujar Ayuna membuat Malik tersenyum, ia mengangguk dan tersenyum tenang karna Ibu Zeea sudah memberi kepercayaan pada dirinya.

"Karna sudah malam saya izin pulang ya bu, nanti besok setelah urusan saya selesai pasti saya langsung kesini"

"Malik, apa ada temen kamu yang bisa jagain Zeea besok pagi disini ?" Tanya Ibunya tiba tiba

"Memangnya kenapa bu ?"

"Besok pagi saya harus kembali ke Bali untuk ngurus beberapa hal tentang berkas perceraian, ini juga berkaitan dengan kehidupan saya dan Zeea kedepannya. Jadi tidak bisa saya tinggalkan" Jelas Ayuna membuat Malik sedikit terkejut. Ia menghela nafasnya dan berfikir sejenak

"Nanti saya tanyakan ya bu, tapi Ibu boleh pergi saja nanti biar saya yang minta temen lain untuk jagain Zeea sampai urusan saya selesai" Ucap Malik

"Terima kasih ya Malik"

Setelah itu Malik beranjak dari kamar Zeea, sepanjang perjalanan ia kembali memikirkan tentang kabar perceraian yang disebutkan oleh Ibu Zeea. Ia merasa khawatir jika nantinya perceraian ini akan membuat Zeea semakin depresi. Ketika sampai dirumah ia memarkirkan kembali mobilnya.

 Ketika sampai dirumah ia memarkirkan kembali mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Like We Just MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang