BAB XIII - Yang Tersimpan

36 3 1
                                    

Setelah menghabiskan liburan 4 hari lamanya, Zeea dan Malik serta teman teman mereka telah tiba kembali di Jakarta. Mereka menghabiskan liburan mereka hingga tanpa disadari mereka sudah harus masuk kembali menjalani perkuliahan

Saat ini Malik dan teman temannya sedang menunggu giliran untuk maju Sidang Tutup Skripsi. Terlihat Malik yang sudah bersiap untuk masuk kedalam ruangan.

"Jangan gugup bang" Ujar Reyhan hanya membuat Malik tersenyum geli karna justru teman temannya lah yang saat ini sedang gugup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan gugup bang" Ujar Reyhan hanya membuat Malik tersenyum geli karna justru teman temannya lah yang saat ini sedang gugup.

"Zeea dateng gak ?" Tanya Jeman

"Dateng ntar kelar gw maju" Jawab Malik seraya membenarkan kancing lengan jasnya

"Gw lulus gak yaa" Ucap Haikal membuat teman temannya yang lain tertawa

"Lulus, kalo gak lulus ntar nikah aja" Jawab Jeno tertawa

"Yee, emang elu. Udah ada calon" Timpal Haikal membuat Jeno hanya tersenyum

"Malik Permadi"

Semua terdiam saat nama Malik dipanggil, pria itu lantas berdoa sejenak sebelum masuk kedalam ruangan.

"Doain gw yaa" Ujar Malik disambut anggukan teman temannya.

Selama kurang lebih 1 jam lamanya Malik mulai memaparkan semua materi yang ia susun. Sampai tiba waktunya penentuan kelulusan.

ZEEA POV

Gw baru aja tiba dikampus setelah membeli bunga ditoko langganan. Gw langsung melangkahkan kaki ke Fakultas Teknik tempat Ka Malik sidang saat ini.

Sesampainya disana beberapa pasang mata mulai ngeliatin gw, gw juga sempat bertatapan dengan Ka Eva yang dari raut wajahnya seakan bertanya tanya kenapa gw bisa ada disini.

"Sini Zee ..." Suara Ka Haikal membuat gw lega karna akhirnya gw selamat dari tatapan tatapan itu

"Sendiri aja ?" Tanya Ka Jeno menyadari kalau gw dateng tanpa Karina

"Iya kak, Karina tadi gak masuk. Sakit ya ?" Tanya gw membuat ia hanya terdiam. Didetik berikutnya gw terkejut saat Ka Malik keluar dari ruangan, ia nampak menghela nafas beratnya.

"Ka Malik !!!" Wajahnya yang sebelumnya suram kemudian berubah tersenyum saat mendengar panggilan gw, ia duduk tepat dikursi sebelah dan langsung meraih air mineral botol.

"Gimana bang ?" Tanya Ka Haikal

"Lulus gak bang ?" Lanjut Ka Cahyo.

Ka Malik terdiam, ia melihat sejenak skripsinya yang dijepit oleh paper clip hitam itu. Kami semua nampak terkejut

"Bang jangan bilang ..."

"Ka Malik ..." Kini gw ikut bersuara, detik kemudian ia mengangkat wajahnya dan tersenyum lebar

"Gw Lulus !!!!" Ucapannya sontak disambut riuh tepuk tangan serta ucapan selamat dari teman temannya. Gw kemudian menatapnya takjub, tidak menyangka jika pria ini berhasil lulus

Like We Just MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang