Langkah Malik membawanya kesebuah apartement. Ia masih mengingat dengan jelas tempat ini tidak berubah sejak dulu. Ia menaiki lift dan memencet tombol lantai 5.
Sesampainya disebuah pintu kamar ia menghela nafas panjang, ia memikirkan kembali apa yang sedang ia lakukan saat ini. Tiba tiba ponselnya bergetar, ia membuka pesan tersebut. Hatinya teriris
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia menggigit bibirnya, mengutuk dirinya sendiri karna membuat Zeea murung seperti itu. Tak lama kemudian ia menyimpan ponselnya dan mengetuk pintu.
"Iya sebentar ..." Sebuah suara yang familiar terdengar
"Kairo bentar, bunda buka pintu dulu"
"Maaf siapa yaa ?" Pintu terbuka, wanita itu nampak terkejut
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"M-Malik ..." Ucapnya pelan, sedangkan pria itu hanya memandangi Yumna dengan datar
"Ada yang mau gw tanyakan, ada waktu ?" Jawab Malik singkat, Yumna terlihat menghela nafas. Ia kemudian melihat kedalam rumah yang cukup berantakan
"Bisa, tapi rumah gw lagi berantakan banget. Dan lagi Kairo lagi demam jadi gw harus nemenin dia dikamar" Balas Yumna membuat Malik teringat jika wanita ini telah memiliki seorang anak
"Gak papa"
"Yaudah masuk aja kalo gitu" Ajak Yumna membuat Malik masuk kedalam, ia melihat banyak sekali mainan berantakan layaknya rumah pada umumnya. Ia juga melihat jika Yumna sedang membuat bubur untuk anaknya, terlihat dari kondisi dapur yang cukup berantakan
"Duh bentar ya, Kairo nangis lagi" Ujar Yumna sedikit panik
"Gausah ..." Perkataan Malik membuat langkah Yumna terhenti
"Biar gw aja yang jagain anak lo, lo selesaiin aja dulu berberes dan masaknya" Lanjut Malik membuat Yumna makin terkejut
"Lo yakin ?" Tanya wanita itu hanya disambut anggukan Malik
"Makasih" Tidak membalas, Malik lantas masuk kesebuah kamar. Terlihat seorang anak lelaki sedang tidur namun dalam kondisi mengigau, ia meletakkan tangannya dikening anak itu. Panas.
