Azab Mengejar Riski

11 3 0
                                    

"Senja kamu berhak bahagia, dan kamu harus tahu, nggak semua yang kamu suka, yang kamu mau, itu kebahagiaan kamu, mungkin orang yang nggak kamu anggap penting juga bisa ngasih rasa bahagia ke kamu"

Riski Anggara Husein

.
.

。⁠☬⋋⁠✿⑉✿⁠⋌☬⁠。

.
.
.

Sesampainya di UKS Senja malah menyamar menjadi Limbad, ia tak mau berbicara sedikitpun, hanya diam dengan tatapan sendu.

Entah apa yang Senja pikirkan, tak lama kemudian ia menoleh kearah Aris yang sedang memainkan ponselnya sehabis mengompres Senja dengan air dingin.

"Mendingan lo pergi deh Ris dari sini!" Ucapnya tiba-tiba membuat Aris mengangkat kepala dengan ekspresi kaget.

Tak hanya Aris yang kaget, namun juga Tata yang sedang berfoto-foto ria.

"Mem-maksud lo apaan Nja?" Tanya Aris bingung.

"Iya biasanya lo berdua nempel kek peranko ama kertas, kok yang satu minta pisah, ada masalah kah?" Tanya Tata kepo.

"Diem! Lo juga pergi sana! gue mau sendiri!" Ketus Senja.

"Lo kenapa sih Nja?" Tanya Aris dengan nada lembut.

"Per-gi!" Gertak Senja, namun Aris bukannya pergi malah menggelengkan kepalanya dan tetap berdiri ditempat.

"Yaudah gue pergi aja deh ke kantin bye!!" Ucap Tata lalu pergi keluar UKS meninggalkan Senja dan Aris yang kini saling membisu.

"Nja, lo kenapa? Gue ada buat salah sama Lo?" Tanya Aris yang kini benar-benar merasa khawatir.

"Brisik lo! Tau gue lagi PMS gini! Kalo disuruh pergi ya nurut bangsat!" Teriaknya langsung membuat Aris terperanjat kaget.

"Oh-oke gue pergi ini, oke" ucapnya Aris dengan melangkah mundur.

Namun sebelum ia menutup pintu, ia berbalik lalu bertanya pada Senja.

"Gue mau ke kantin, lo nggak mau nitip?" Tanyanya dengan hati-hati.

Prang!

Suara nampan makanan kosong yang dilempar oleh Senja ke lantai.

"Hehe oke bye!" Ucap Aris cengengesan.

"Duh bego banget sih gue, udah tahu kalo tu anak lagi PMS mesti sifatnye mirip setan, malah gue ganggu ihhhh" kata Aris dengan bergidik ngeri, lalu melenggang pergi dari UKS.

Sebenarnya Senja tak seseram itu, hanya saja kali ini Senja sedang merasa iri dengan Aris perihal perlakuan bapaknya kepadanya dan kepada Aris.

Karena bosan, Senja membuka room chat miliknya, ini jam istirahat, mungkin Rena -teman virtual Senja sejak akhir kelas tiga SMP- sedang online.

Jika kalian bertanya, kok bisa senja punya teman Virtual? Karena senja merupakan angkatan Covid-19 bukan, waktu itu marak sekali yang namanya RP. Ia ikut-ikutan, hingga berakhir menyimpan satu kontak temannya, yang berasal dari Kuningan Jawa Barat.

Renaaaa🌞

Semangat Nja!

Iya

Hari ini

Ren, lo  jangan offline dulu dong ... Gue mau curhat ini woiii

Luka JeparaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang