Item

29 5 0
                                    

"Kenapa Tuhan nggak adil? Kenapa aku jelek tapi teman-temanku cantik sama ganteng semua? Bahkan mereka semua kulitnya putih, kenapa aku enggak!!!?"

Senja Nadi Djiwa

.
.
.

。⁠☬⋋⁠✿⑉✿⁠⋌☬⁠。

.
.

"Heh mukamu jelek banget! Item! Kaya ga pernah mandi! hahaha" ledek seorang anak lelaki tepat saat di keramaian.

"Kamu juga kan!? Itemmm!" Balas seorang gadis yang diledek.

"Apa sih sok imut gitu hih jijik!" Hinaan itu muncul dari bibir mungil siswa lain yang berada disekitar gadis itu.

"Heh! Aku item karena aku cowok! Lah kamu? CEWEK KOK ITEM! HUH liat tuh temen-temenmu pada putih-putih cantik, nggak kaya kamu!" Ucapan itu sukses membuat gadis kecil itu menangis sesenggukan.

"Apa sih gitu aja nangis! HUH cengeng! Senja cengeng!" Seru anak lelaki bertumbuh tambun.

"Jangan nangis dong! Tambah jelek tahu mukanya! Hiuhhh" anak perempuan lainnya yang berkata demikian dengan memasang wajah jijik.

"Kenapa Allah nggak adil? Kenapa aku jelek tapi teman-temanku cantik sama ganteng semua? Bahkan mereka semua kulitnya putih, kenapa aku enggak!!!?" Ucap Senja dengan penuh emosi.

"Karena kamu memang jelek Senja! Jelek banget!!" Timpal seorang gadis cantik yang ikutan kesal melihat Senja menangis.

Jika kalian menanyakan,'memangnya benar-benar tidak ada satu teman yang berada di kubu Senja? Hanya untuk sekedar menghiburnya saja ... apa tidak ada??'

Maka jawabannya 'tidak, mereka ingin ... tapi mereka tak berani dengan anak-anak orang kaya yang berkuasa'

+*+*+*+

Senja Nadi Djiwa, gadis yang tinggal di Jepara Jawa Tengah, Jepara dengan banyak pilihan pantai yang bisa dikunjungi, Jepara yang terkenal dengan seniman dan karyanya, Jepara yang sering disebut sebagai Jepara Kota Ukir.

Senja, merupakan gadis dengan segudang kemalangan, penuh luka dimasa kecilnya, Ia tak pernah merasakan bahagianya bermain dengan teman-teman sekelasnya, Ia menjadi korban bullying.

Kini Senja sedang duduk di ayunan tepi Pantai Kartini menikmati semilir angin sore, menunggu lengsernya matahari yang akan digantikan oleh indahnya bulan beserta cahayanya.

"Lucu ya Nja, sekarang kita udah kelas 12 aja ... perasaan baru kemaren deh gue liat ibu lo marah-marah gara-gara lo nggak mau berangkat sekolah takut di bully" Ucap Tata sepupu Senja, memang sedari kecil mereka berdua selalu bersama.

"Hahaha sekarang, barang siapa yang berani nge-bully gue maka Ia bakalan kena hantam sama bang Aris" ucapnya sambil terkekeh geli.

"Heleh mentang-mentang lo sekarang di anggep adek sama si Aris huh ..." Timpal Tata dengan jengah, serta merotasi bola matanya.

"Hehe bercanda kok Ta ..."

"Ya ya ya ... Si paling adek" ledek Tata.

Hening, hanya suara deburan ombak, dan suara blubuk blubuk dari kerudung mereka yang terkena angin saja yang terdengar.

"Ta, abis ini lo kuliah apa kerja?" Ucap Senja memecah keheningan.

"Kuliah ... Tapi palingan sambil kerja juga, lo sendiri?"

Luka JeparaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang